10 Kesalahan Saat Belajar Bahasa Korea yang Biasa Dilakukan

daftar kesalahan saat belajar Bahasa Korea

Semenjak populernya drama dan musik Korea, banyak orang tertarik belajar bahasa negara ginseng tersebut. Namun tidak sedikit pula yang merasa kesulitan karena proses belajar kurang maksimal. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat belajar Bahasa Korea.

Kesalahan Saat Belajar Bahasa Korea

daftar kesalahan saat belajar Bahasa Korea

Jika Anda sedang belajar Bahasa Korea, sebaiknya hindari kesalahan berikut ini. Selain mempermudah pembelajaran, dengan menghindari kesalahan ini maka proses belajar akan menjadi jauh lebih cepat.

1. Tidak mempelajari Hangeul dengan baik

Dalam belajar bahasa ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempelajari Hangeul terlebih dahulu. Cobalah untuk memahami bagaimana struktur penulisan dengan tepat. Kebanyakan orang yang kesulitan mempelajarinya adalah karena tidak mempelajarinya dengan lebih lanjut.

Ketika hal ini tidak dilakukan, maka akan sulit baik itu saat menulis maupun melafalkan bahasa Korea dengan benar. Jadi, apabila selama ini Anda kurang mempelajari bagian tersebut dengan baik, segera perbaiki agar menjadi lebih mudah.

2. Terlalu terpaku pada romanization

Romanization atau tulisan latin adalah yang paling sering difokuskan ketika belajar. Sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya salah sebagai penyesuaian atau persiapan untuk lanjut ke tahapan berikutnya. Romanization juga sangat membantu dalam membaca huruf Hangeul.

Akan tetapi, pada kasus tertentu penulisan huruf latin ini berbeda dibandingkan bagaimana pengucapan Hangeul aslinya. Kondisi ini akan menyebabkan pelafalan menjadi keliru. Oleh sebab itu, akan lebih baik jangan terlalu terpaku pada huruf latin terutama jika ingin lancar pelafalan.

3. Tidak mempelajari struktur kalimat

Perlu diketahui bahwa sejatinya untuk mempelajari suatu bahasa dibutuhkan beberapa tahapan, mulai dari pengenalan huruf, kata, hingga kalimat. Banyak orang merasa kesulitan karena struktur kalimatnya berbeda dengan Bahasa Indonesia.

Secara umum, struktur kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah Subjek – Predikat – Objek – Keterangan. Sementara itu, di bahasa Korea strukturnya adalah Subjek – Keterangan – Objek – Predikat. Mempelajari dengan mindset struktur Bahasa Indonesia akan membuat seseorang kesulitan dalam belajar.

Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk memahami grammar bahasa Korea kalimat singkat. Hanya saja, ketika kalimat semakin panjang, akan ada aturan-aturan khusus yang lebih kompleks. Jadi, sangat penting untuk mempelajari strukturnya terlebih dahulu.

4. Jarang latihan listening

Ada empat jenis keterampilan dalam berbahasa, yakni writing, reading, speaking, dan listening. Writing berkaitan dengan bagaimana membuat tulisan sesuai kaidah yang berlaku. Reading adalah keterampilan membaca, speaking berbicara, dan listening mendengarkan.

Kesalahan yang kerap dilakukan oleh saat belajar adalah terlalu fokus pada reading dan writing. Padahal, untuk aplikasi di dunia nyata, kemampuan listening sangat penting, terutama ketika kerap bertemu dengan penduduk asli di sana.

Layaknya mempelajari bahasa Inggris, listening bisa dilakukan dengan berlatih lewat file audio maupun komunikasi bersama native speaker. Selain itu, menonton drama Korea atau menyimak lagu-lagu K-Pop juga dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

5. Tidak memiliki guru atau mentor

Belajar secara mandiri atau otodidak memang diperbolehkan karena kenyataannya saat ini banyak sekali media pembelajaran bisa diakses seperti YouTube ataupun aplikasi. Akan tetapi, metode belajar seperti ini memiliki beberapa kekurangan.

Pertama, belajar otodidak tidak dapat langsung memperoleh feedback atas latihan yang dilakukan karena materi bersifat satu arah saja. Selanjutnya, metode belajar secara mandiri juga relatif lebih lama, apalagi jika semangat sedang menurun karena bosan atau lelah.

Guru atau mentor yang dimaksud di sini tidak terbatas pada lembaga pelatihan atau kursus. Anda bisa meminta bantuan rekan atau saudara yang menguasai bahasa ini. Adanya teman belajar akan meningkatkan kecepatan pemahaman berkali-kali lipat.

6. Tidak mempelajari honorifik

Honorifik merupakan kalimat khusus yang bertujuan untuk menunjukkan kesopanan. Hal ini sangat penting saat diaplikasikan dalam interaksi mengingat Anda juga perlu menyesuaikan dengan siapa sedang berbicara.

Untuk tahap awal, Anda tidak perlu mempelajarinya terlebih dahulu. Cukup matangkan pengetahuan dasar seperti pengenalan huruf dan penyusunan kalimat. Apabila dirasa sudah menguasai, barulah pelajari honorifik dengan tepat.

7. Kurang menonton acara berbahasa Korea

Bagi beberapa orang terutama penggemar drakor dan K-Pop mungkin tidak akan terlalu kesulitan mempelajarinya. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki motivasi belajar dengan alasan tersebut. Sebagai contoh, ada orang yang terpaksa harus bisa Bahasa Korea karena tuntutan pekerjaan.

Cara terbaik untuk belajar sebenarnya adalah sering-sering berinteraksi dengan bahasa tersebut. Jika tidak bisa berada di lingkungan native speaker, menonton drama Korea atau lagu K-Pop bisa menjadi solusinya. Anda akan mendapatkan berbagai asupan struktur kalimat hingga bagaimana pengucapannya dengan benar.

Sempatkan setidaknya minimal 1 jam setiap hari untuk menonton atau mendengarkan musik Korea. Jika masih memiliki waktu senggang, akan lebih baik jika berusaha memahami kalimat di dalamnya, mulai dari penulisan, pengucapan, hingga maknanya. Cara ini akan mempercepat pembelajaran dengan sangat signifikan.

8. Kurang mengulang hasil latihan

Pengulangan atau repetisi adalah kunci yang menentukan seberapa cepat pemahaman didapatkan. Dalam belajar apapun, Anda perlu terus melakukan pengulangan sampai benar-benar hafal di luar kepala. Hal ini juga berlaku dalam belajar Bahasa Korea.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang kehabisan bensin di tengah proses pembelajaran sehingga malas untuk mengulang materi sebelumnya. Selain memperlambat pemahaman, kondisi seperti ini juga berpotensi membuat ingatan Anda berkurang.

Di sinilah peran teman belajar atau mentor sangat penting. Dengan adanya teman belajar, maka motivasi akan tetap terjaga. Selain itu, teman ini juga akan membantu mengoreksi apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun pengucapan.

9. Tidak berani berinteraksi dengan native speaker

Setelah mempelajari beberapa dasar-dasar tata bahasa Korea, maka sangat penting untuk memberanikan diri berkomunikasi langsung dengan native speaker. Sebagai catatan, memang tidak semua orang memiliki kesempatan ini seperti datang langsung ke negeri ginseng tersebut.

Namun, jika Anda memiliki kesempatan untuk itu, manfaatkan sebaik mungkin. Apabila masih merasa kurang percaya diri, cobalah untuk memulai interaksi dengan kalimat dasar terlebih dahulu seperti terima kasih, sapaan, dan sebagainya.

Meskipun membutuhkan mental yang kuat, namun cara ini sangat efektif dalam mempercepat pembelajaran. Bahkan, dalam satu bulan Anda sering berinteraksi dengan native speaker di kehidupan sehari-hari, peningkatan signifikan benar-benar akan terasa.

10. Tidak mempelajari budaya masyarakat

Bahasa merupakan salah satu hasil dari kebudayaan. Oleh karena itu, ketika mempelajarinya Anda juga harus memahami kebudayaan di negara tersebut, mulai dari gaya hidup, kebiasaan, adat, dan lain-lain. Cara ini juga akan membantu mempercepat proses belajar.

Kesalahan yang sering terjadi adalah orang hanya fokus belajar struktur kalimat saja tanpa mempelajari konteks atau penerapan di kehidupan nyata. Meskipun tidak berdampak secara langsung, dengan mempelajari budaya negara setempat, Anda juga bisa mendapatkan manfaat lain seperti memperluas pengetahuan.

Jadi, sekarang Anda sudah mengetahui apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat belajar Bahasa Korea. Dengan menghindari kesalahan tersebut, maka Anda akan jauh lebih cepat dalam mempelajarinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *