Jepang yang memiliki kebudayaan cukup populer dan diakui dunia ternyata memiliki sisi gelap di dalamnya. Hal itu terbentuk dalam sebuah sindikat internasional yang berasal dari negara tersebut yakni Yakuza Jepang.
Untuk siapapun Anda pasti pernah mendengar nama dari organisasi yang pernah mendunia tersebut. Yakuza sendiri direpresentasikan sebagai sebuah Institusi tidak formal yang memiliki pengaruh di negara Jepang di masa-masa tertentu.
Kehadiran mereka bahkan sampai membuat ngeri dari pada warga setempat. Jika ada masyarakat Jepang yang tahu bahwa lokasi tempat tinggal mereka dekat dengan Yakuza, maka dijamin akan langsung pergi dari sana.
Sejarah Lahir Geng Mafia Yakuza
Nama dari Yakuza sendiri berasal dari bahasa Jepang dan merupakan gabungan dari beberapa angka yakni 893. Hal tersebut berasal dari sebuah permainan kartu bernama oicho kabu. Adapun maksud lain dari nama Yakuza yang berasal dari angka tersebut adalah nol.
Nama Yakuza sendiri bisa diartikan menjadi orang atau manusia yang tidak berguna. Nama dari kelompok ini sendiri sangat erat kaitannya dengan kejahatan terorganisir yang ada di negara maju seperti Jepang.
Awal mula kehadiran dari Yakuza Jepang adalah ketika zaman Edo berdiri. Kelompok yang terkenal cukup bengis tersebut ternyata mulanya berasal dari sebuah strata sosial kelas bawah di Jepang.
Mereka terdiri dari kelompok pedagang dan juga penjudi. Sekumpulan organisasi pedagang tadi akhirnya bersatu kemudian bergerak dalam bidang lain yang ada hubungannya dengan perekonomian.
Disebut sebagai kelompok Tekiya, mereka menguasai bidang administrasi untuk hal-hal yang sifatnya dalam perlindungan bisnis hingga pembagian kios-kios. Termasuk kelompok yang memiliki hierarki yang kaku serta terstruktur. Pemimpin dari organisasi ini diberi nama oyabun.
Organisasi ini pun diakui oleh pemerintah resmi yang berada di sana. Ada juga kelompok lain bernama Bakuto yang berarti penjudi.
Merupakan manusia dengan level lebih bawah dari Tekiya, mereka bergerak dalam hal-hal ilegal seperti perjudian. Dua kelompok tersebut merupakan representasi awal lahirnya Yakuza.
Tradisi yang Ada di Yakuza Jepang
Menjadi organisasi besar dan juga memiliki kekuatan di Negeri Matahari Terbit tersebut. Yakuza ternyata memiliki tradisi unik yang bisa dibilang ekstrim dibandingkan organisasi pada umumnya. Kegiatan tersebut biasanya berlangsung ketika ada anggota baru yang masuk ke sana.
Minum Sake dari Satu Cangkir
Salah satu tradisi yang paling terkenal dalam organisasi tersebut diantaranya adalah berbagi sake. Kegiatan ini biasanya merupakan sebuah upacara yang didalamnya merekatkan hubungan antara oyabun sebagai pemimpin organisasi dan anggotanya yakni kobun.
Dalam bahasa Jepang tradisi berbagi sake atau melakukan kegiatan minum sake dari satu cangkir dinamakan dengan sakazuki. Hal tersebut sebenarnya merupakan sebuah kegiatan simbolik yang menandakan bahwa seseorang telah resmi menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Dari sini bisa terlihat bahwasanya orang-orang yang baru masuk ke dalam organisasi Yakuza akan dibawa ke dalam kegiatan bernuansa simbolik itu. Berbagi minuman keras tersebut menjadi tanda bahwa masing-masing orang loyal terhadap prinsip yang mereka pegang.
Tidak hanya itu saja dengan aktivitas semacam ini maka orang-orang yang berada di dalamnya wajib melindungi semua anggotanya masing-masing. Kegiatan berbagi sake sendiri menjadi penanda bahwa terdapat hierarki dan tingkatan di dalamnya.
Orang-orang yang mendapatkan sake dari pemimpin tertinggi di tempat tersebut maka dia termasuk orang dekat dengan pangkat yang tinggi. Setiap dari kobun dengan level ini berhak menawarkan minuman kepada orang yang sekiranya akan jadi bawahan bagi dirinya.
Yubitsume
Salah satu tradisi yang nyeleneh dan juga mengerikan di sini adalah yubitsume atau memiliki nama lain yakni otoshimae. Kegiatan tersebut merupakan tradisi yang di dalamnya melakukan pemotongan dari jari tangan seseorang.
Anda tidak salah mendengar hal tersebut yakni pemotongan jari dari sebuah tangan. Meskipun terdengar mengerikan hal seperti ini merupakan bentuk dari permintaan maaf karena melakukan sebuah kesalahan.
Atau yang memiliki nama lain sebagai penebusan dosa. Tidak dijelaskan secara detail seperti apa dosa yang telah dilakukan tadi sehingga sampai harus mengeksekusi jari tangannya sendiri. Untuk anggota Yakuza yang telah melakukan pelanggaran pertama dalam hidupnya.
Maka jari kelingking mereka akan dipotong terlebih dahulu untuk kemudian diserahkan kepada pemimpinnya. Ritual permintaan maaf ini sendiri dilakukan dalam rangka untuk menyelamatkan salah seorang anggota Yakuza dari hukuman lain yang lebih parah.
Kultur semacam ini lahir dari zaman Jepang saat mereka masih menggunakan senjata tradisional seperti pedang. Dalam memakai benda tersebut jari kelingking hingga tengah akan memegang erat benda tersebut. Sedangkan sisa jari akan memegang benda tajam ini dengan longgar.
Saat tiga jari pertama yang memegang pedang erat Ini dipotong maka akan melemahkan proses memegang pedang. Ini menjadi simbol bahwasanya anggota dari geng tersebut yang punya cengkraman lemah harus bergantung pada sebuah kelompok yang besar tadi.
Adanya hukuman potong jari ini sendiri dalam rangka untuk mengurangi sifat individual dari masing-masing anggota Yakuza. Tidak bisa dibayangkan jika masing-masing orang di sana memiliki keinginan yang kuat maka organisasi pun akan hancur.
Bertato Ciri Khas Yakuza Jepang
Hal lain yang menjadi ciri unik dari anggota Yakuza ini adalah mereka memiliki tato di seluruh tubuhnya. Ada nama lain tersendiri dari kegiatan ini yakni irezumi. Ngerinya teknik pembuatan tato ini sendiri dilakukan secara manual tanpa adanya bantuan mesin.
Dengan menggunakan benda tajam yang menyerupai jarum maka kulit dari para anggota Yakuza ini diberikan tato dengan teknik tadi. Hal ini sebenarnya termasuk kegiatan yang cukup menyakitkan dan bahkan akan memakan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikannya.
Tato-tato ini sendiri nantinya akan dipamerkan oleh setiap masing-masing anggota Yakuza. Mereka akan memamerkan apa yang telah menempel di tubuhnya ketika melakukan permainan kartu. Jika di depan umum hal tersebut sangat jarang dilakukan oleh anggota Yakuza ini.
Kebanyakan dari mereka menyembunyikan tato yang menempel di seluruh tubuhnya terhadap masyarakat umum. Banyak dari anggota Yakuza yang memakai pakaian tertutup supaya tidak memperlihatkan tato yang telah dibuat tadi.
Festival Jadi Tempat Membaur
Dalam beberapa kesempatan orang-orang dari Yakuza akan memperlihatkan dirinya di depan umum ketika mengikuti sebuah festival di negara Jepang. Salah satu yang paling sering diikuti oleh mereka adalah festival Sanja Matsuri yang diadakan oleh salah satu kuil Shinto di sana.
Di sini banyak dari anggota Yakuza akan memperlihatkan dirinya ke depan umum tanpa malu-malu dan juga berbaur dengan masyarakat setempat.
Keadaan Yakuza Saat Ini
Meskipun Yakuza masih ada sayangnya untuk keadaan saat ini organisasi tersebut merupakan salah satu yang dilarang kehadirannya oleh pemerintah. Bahkan otoritas setempat tidak segan untuk menghukum orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka.
Yakuza Jepang menjadi salah satu organisasi bersejarah di negara dengan banyak kepulauan ini. Kehadirannya di masa lalu memang sangat mengerikan, tapi kini mereka sudah tidak bisa aktif dan bahkan jumlah anggotanya juga menyusut.