Apa itu be like? mungkin kamu juga sering menemukan frasa “be like” bertebaran di media sosial atau pesan singkat? Istilah yang sekilas tampak tak asing ini ternyata bukan sekadar kata sambung biasa, melainkan bahasa gaul kekinian yang membawa warna tersendiri dalam komunikasi online.
Selain menggunakannya dalam pesan singkat, apakah kamu juga sering menggunakannya dalam pembicaraan sehari-hari? Lalu apa sebenarnya arti be like dan bagaimana cara penggunaannya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Apa Itu Be Like: Sejarah dan Makna dalam Bahasa Gaul
“Be like” adalah frasa bahasa gaul yang berasal dari bahasa Inggris. Secara harfiah, “be like” berarti “menjadi seperti”. Namun, dalam bahasa gaul, “be like” memiliki arti yang lebih luas, yaitu untuk menggambarkan suatu hal, berpikir, atau mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.
Sejarah kemunculan “be like” tidak diketahui secara pasti. Namun, frasa ini diperkirakan telah digunakan sejak awal tahun 2000-an. Awalnya, “be like” digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh anak muda Amerika Serikat. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan “be like” pun menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
“Be like” menjadi populer di Indonesia pada sekitar tahun 2010-an. Hal ini didorong oleh perkembangan media sosial, terutama Twitter dan Instagram. Anak muda Indonesia yang aktif di media sosial sering menggunakan “be like” untuk mengekspresikan diri dan terhubung satu sama lain.
Hingga saat ini, “be like” telah menjadi bagian dari bahasa gaul Indonesia yang lazim digunakan oleh anak muda. Frasa ini masih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara langsung maupun dalam bentuk teks di aplikasi chatting sebagai bahasa gaul anak-anak muda Jaksel.
Cara Penggunaan Be Like
Secara umum, “be like” dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk menggambarkan sesuatu secara serius maupun untuk menyampaikan sesuatu secara humoris. Berikut adalah cara penggunaan “be like” beserta contohnya:
1. Menggambarkan Dialog Informal
“Be like” dapat digunakan untuk menggambarkan dialog yang informal. Misalnya:
- “Kemarin, kita ketemu di kafe, kan? Terus, dia be like, ‘Kamu cantik banget, deh!'”
- “Tadi, aku lagi ngobrol sama temanku, terus dia be like, ‘Aku mau beli mobil baru!'”
Berdasarkan contoh di atas, “be like” digunakan untuk menggambarkan dialog yang terjadi secara spontan dan tidak formal. Frasa ini dapat digunakan untuk menyampaikan percakapan yang terjadi dengan orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
2. Menggambarkan Tindakan Tertentu
“Be like” juga dapat digunakan untuk menggambarkan suatu perilaku atau bahkan tindakan seseorang. Misalnya:
- “Dia be like, ‘Aku mau jadi artis!'”
- “Be like dia, yang selalu datang terlambat!”
Berdasarkan contoh di atas, “be like” digunakan untuk menggambarkan perilaku atau tindakan seseorang yang khas atau unik. Frasa ini dapat digunakan untuk menyindir atau menggambarkan seseorang secara humoris.
3. Menunjukkan Reaksi
“Be like” dapat digunakan untuk mengungkapkan reaksi atau bahkan perasaan terhadap sesuatu. Misalnya:
- “Mendengar kabar itu, aku be like, ‘Gak nyangka!'”
- “Pas gue lihat hasil ujiannya, dia tuh be like, ‘Ngapain gue belajar, sih?'”
Berdasarkan contoh di atas, “be like” digunakan untuk mengungkapkan reaksi atau perasaan yang spontan dan tidak terduga. Frasa ini dapat digunakan untuk menyampaikan emosi yang kuat, seperti terkejut, sedih, atau marah.
4. Menggambarkan Situasi dengan Berlebihan disertai Humor
“Be like” juga dapat digunakan untuk menggambarkan situasi dengan berlebihan dan biasanya disertai humor. Misalnya:
- “Be like kids jaman now, yang hidupnya cuma log in – log out di media sosial aja!”
- “Gue be like nyari ikan salmon ke ujung samudra, eh ternyata nemu ikan sarden kalengan di dapur.”
Berdasarkan contoh di atas, “be like” digunakan untuk menggambarkan situasi yang kocak atau tidak terduga. Frasa ini dapat digunakan untuk menyindir atau menyampaikan sesuatu secara humoris.
5. Pengganti Suatu Ekspresi
“Be like” juga dapat digunakan sebagai pengganti ekspresi tertentu. Misalnya:
- “Dia be like ‘duh, ribet banget sih!'”
- “Gue be like ‘iya, deh!'”
Berdasarkan contoh di atas, “be like” digunakan untuk menggantikan ekspresi “duh, ribet banget sih!” dan “iya, deh!”. Frasa ini juga dapat digunakan saat menyampaikan ekspresi dengan singkat dan padat.
Contoh Istilah Gaul Lainnya
Berikut adalah beberapa contoh bahasa gaul Jaksel dari bahasa Inggris beserta artinya:
- Actually – Sebenarnya
- Basically – Pada dasarnya
- Literally – Secara harfiah
- Prefer – Lebih suka
- Which is – Yang mana, di mana
- You know – Kamu tahu
- Probably – Kemungkinan besar
- It means – Maksudnya
- Like – Seperti
Berikut adalah beberapa bahasa gaul lainnya dari bahasa Inggris selain “be like” beserta artinya:
● AFK – away from keyboard
AFK sering digunakan untuk mengindikasikan bahwa seseorang sedang tidak aktif menggunakan komputer atau perangkat elektronik lainnya.
● ASAP – as soon as possible
ASAP sering digunakan untuk mengindikasikan bahwa sesuatu harus dilakukan sesegera mungkin.
● BRB – be right back
BRB sering digunakan untuk mengindikasikan bahwa seseorang akan kembali dalam waktu singkat.
● IMO – in my opinion
IMO sering digunakan untuk mengekspresikan pendapat atau keyakinan seseorang.
● IRL – in real life
IRL sering digunakan untuk membedakan antara dunia nyata dan dunia maya.
● LOL – laugh out loud
LOL sering digunakan untuk mengekspresikan rasa humor atau tawa.
● OMG – oh my God
OMG sering digunakan untuk mengekspresikan rasa terkejut, heran, atau kagum.
Jadi, setelah memahami apa itu be like, bagaimana sejarah dan cara penggunaannya dapat disimpulkan jika frasa ini merupakan bahasa gaul yang dinamis dan penuh warna. Frasa ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk menggambarkan sesuatu secara serius maupun untuk menyampaikan sesuatu secara humoris. Jangan sampai salah penggunaannya lagi ya!