Setiap negara memiliki bahasa masing-masing, begitu juga dengan bahasa Jepang yang tentu saja menyebutkan hewan dengan istilah berbeda dari bahasa negara lain. Contohnya saja bahasa Jepang sapi yang sudah pasti akan berbeda dari bahasa asing lainnya.
Sapi merupakan kosakata yang biasanya dipelajari pada materi nama-nama hewan dan istilah yang berhubungan dengannya. Di Jepang percakapan mengenai hewan sering terjadi, sehingga Anda harus mempelajari tentang hal tersebut agar bisa berkomunikasi dengan baik.
Apa Bahasa Jepang Sapi?
Sapi merupakan salah satu hewan yang terkenal dan cukup banyak diternakan, khususnya sapi pedaging. Hal tersebut dikarenakan peternakan sapi merupakan salah satu sektor ekonomi dengan nilai penjualan tinggi, bahkan bisa ekspor ke negara-negara tetangga lainnya.
Anda pasti tahu betul bahwa daging wagyu adalah berasa dari Jepang yang merupakan daging sapi pilihan dengan harga paling mahal di dunia. Sapi sendiri dalam bahasa Jepang disebut “Ushi” yang mana ditulis dengan aksara Jepang seperti berikut ini:
Nama Hewan | Hiragana | Katakana | Kanji | Cara Membaca |
Sapi | うし | ウシ | 牛 | Ushi |
Jenis Sapi Jepang Terbaik
Seperti yang dikatakan sebelumnya, wagyu adalah daging sapi pilihan terbaik yang pernah ada dan memiliki harga terlampaui mahal. Wagyu sendiri berasa dari dua kata yang mana memiliki arti sendiri-sendiri, yakni Wa = Jepang dan Gyu = Sapi.
Mengapa daging sapi Jepang terbaik memiliki harga yang mahal bahkan di seluruh dunia? Hal tersebut dikarenakan proses produksi wagyu telah diatur secara ketat oleh pemerintah Jepang, mulai dari pengujian genetik dan lain sebagainya.
Pengujian genetik bertujuan untuk mencari sapi dengan sifat genetik terbaik yang diizinkan guna ditetapkan berada dalam barisan reproduksi. Sapi-sapi penghasil wagyu juga diternakan secara khusus dengan panganan berupa rumput dan air yang berasal dari daerah itu.
Tidak hanya itu saja, untuk menghasilkan daging berkualitas sapi-sapi ternak diperdengarkan musik klasik serta mendapatkan perawatan berupa pijat dari peternaknya. Secara tidak langsung, perawatan hewan secara khusus dan cukup manusiawi ini dapat mempengaruhi kualitas daging.
Daging wagyu yang dihasilkan di Jepang memiliki kualitas yang sangat baik, bahkan lemak dari daging tersebut bisa lumer di mulut ketika Anda memakannya. Sedangkan sapi-sapi Jepang yang menghasilkan daging wagyu terbaik adalah sebagai berikut ini:
1. Japanese Black
Pertama ada sapi hitam atau Japanese Black yang mana dalam bahasa Jepang disebut dengan “Kuroge Washu” atau “黒毛鷲羽”. Dulu, sebelum memasuki abad ke-20, Japanese Black hanya dimanfaatkan sebagai hewan untuk membantu pekerjaan manusia di Jepang.
Namun ketika memasuki era Kekaisaran Meiji, sekitar tahun 1867 sampai 1912 yang terkenal dengan sebutan “Restorasi Meiji” banyak perbaikan yang terus menerus dilakukan di berbagai macam sektor dan salah satunya peternakan.
Sapi-sapi di Jepang yang sebelumnya hanya digunakan untuk membantu manusia pada era ini disilangkan serta diperbaiki sifat genetiknya dengan tujuan agar dapat menghasilkan daging berkualitas. Nah, hasil persilangan dan pemuliaan sapi terus menerus dikembangkan pada era ini.
Caranya adalah dengan melalui uji coba persilangan dengan sapi dari luar negeri, kemudian hasil dari persilangan tersebut adalah Japanese Black yang kemudian disertifikasi menjadi sapi potong asli dari Jepang pada tahun 1944.
Hingga kini sapi jenis ini di Jepang dipelihara dan diternakkan di sebagian besar prefektur Jepang, bahkan lebih dari 90% daging wagyu yang diproduksi berasa dari sapi jenis Japanese Black. Sedangkan usia potong atau penyembelihan sapi adalah ketika berusia 28 sampai dengan 30 bulan.
Nilai rata-rata grade daging sapi wagyu dari Japanese Black adalah sebesar Beef Marbling Standard (BMS) 5.6, yang mana didasarkan pada kandungan lemak pada dagingnya. Sekadar informasi, semakin tinggi hasil nilai BMS daging, maka dapat diketahui bahwa kandungan lemak juga tinggi.
2. Japanese Brown
Bahasa Jepang sapi Japanese Brown adalah “Akage Washu” atau dalam aksara Jepang ditulis dengan “赤毛鷲羽” , sedangkan di Indonesia disebut sebagai sapi “Akaushi”. Penyebutan dalam bahasa Indonesia memiliki makna, yakni Aka adalah merah dan Ushi berarti sapi.
Ya benar, Akaushi adalah sapi yang memiliki warna hampir mirip merah atau coklat dan berukuran besar. Sapi penghasil wagyu kedua ini diternakkan di wilayah prefektur Kumamoto dan Kochi secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar.
Sebelumnya, tepatnya di era Meiji, sapi Japanese Brown hanya dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan atau disebut sebagai sapi pekerja. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu sapi jenis ini memiliki fungsi yang berubah, yakni banyak dikembangkan untuk produksi daging.
Sama halnya dengan jenis sebelumnya, sapi Japanese Brown juga hasil dari perbaikan genetik dengan menyilangkannya dengan sapi Simmental Hanwoo atau sapi merah dari Korea Selatan. Di tahun 1944 akhirnya sapi Japanese Brown disertifikasi sebagai sapi potong asli Jepang yang berkualitas.
Dibandingkan dengan sapi jenis sebelumnya, Japanese Brown memiliki kandungan lemak yang lebih rendah yakni sekitar 12% atau bahkan kurang. Dengan kandungan lemak yang rendah, maka rasa dagingnya menjadi gurih dengan tekstur yang keras dan sangat nikmat ketika dikonsumsi.
3. Japanese Shorthorn
Sapi Jepang tanduk pendek atau Japanese Shorthorn menjadi sapi penghasil daging wagyu ketiga dan di Jepang diternakkan di daerah Tohoku. Dalam bahasa Jepang sapi tanduk pendek disebut dengan “Nihon Tankaku Washu” atau “日本短角和集”.
Karena persilangan dengan sapi nanbu asli Jepang, akhirnya peranakan dari sapi ini memiliki kualitas yang meningkat, bahkan di tahun 1957 akhirnya disertifikasi menjadi salah satu sapi potong asli Jepang yang berkualitas.
Kandungan lemak pada sapi jenis ini cukup sedikit, namun memiliki rasa yang ringan serta gurih ketika dimakan. Hal yang menguntungkan dari mengonsumsi daging sapi ini adalah adanya kandungan senyawa asam inosinat yang penting dalam metabolisme.
Selain itu, juga mengandung asam glutamat yang dapat meningkatkan rasa serta pembangung protein yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Sedangkan nilai rata-rata BMS daging sapi Japanese Shorthorn adalah 3 atau bahkan lebih rendah dari itu.
4. Japanese Polled
Japanese Polled atau disebut dengan “Mukaku Washu” dalam bahasa Jepang dan ditulis dengan aksara seperti “ムカク鷲羽”. Hasil dari persilangan antara Aberdeen Angus dan Japanese Black ini menjadi salah satu penghasil wagyu berkualitas di Jepang,
Kegiatan untuk menghasilkan sapi berkualitas ini sudah dilakukan sejak tahun 1920 dan disertifikasi sebagai penghasil daging potong adalah ketika memasuki tahun 1944. Karakteristik daging sapi yang dihasilkan oleh Japanese Polled adalah rendah lemak dan rasanya sangat khas.
Selain itu juga terdapat kandungan asam amino yang tinggi sehingga bisa memiliki rasa yang kenyal. Kini populasi sapi jenis ini adalah yang terkecil apabila dibandingkan dengan ketiga sapi sebelumnya.
Dalam bahasa Jepang sapi disebut sebagai ushi, namun ada beberapa jenis sapi yang memiliki nama Jepang masing-masing misalnya saja yang telah disebutkan di atas. Sudah bukan rahasia umum bahwa Jepang merupakan negara penghasil daging sapi yang sangat berkualitas.