Setiap negara tentu mempunyai panggilan keluarga yang berbeda-beda karena adanya perbedaan bahasa. Pada ulasan kali ini akan dibahas mengenai Bahasa Korea Kakek dan beberapa keluarga lainnya. Penggunaan frasa dalam Bahasa Korea sangat spesifik sehingga terdapat banyak penyebutan.
Pecinta drama Korea dan Kpop tentu sudah tidak asing dengan kata hyung dan eonni yang digunakan untuk memanggil saudara laki-laki dan perempuan. Pada kenyataannya panggilan seperti eonni tidak dapat digunakan oleh sembarang orang.
Hal tersebut dikarenakan penggunaan Bahasa Korea yang cenderung spesifik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari kosakata panggilan dalam keluarga. Kosakata yang wajib diketahui untuk penyebutan keluarga diantaranya ialah kakek, nenek, ibu, ayah, adik, paman, kakak, dan lain-lain.
Bahasa Korea Kakek dan Nenek
Berbicara mengenai kelurga rasanya tidak akan lengkap tanpa adanya kakek dan nenek. Panggilan untuk kakek dan nenek tidak hanya ada satu saja karena disesuaikan dari pihak mana kakek dan nenek yang akan dipanggil.
Berikut beberapa frasa yang digunakan untuk menyatakan kakek dan nenek:
1. ì¹œí• ì•„ë²„ì§€ (chin-harabeoji)
Harabeoji merupakan frasa yang digunakan untuk menyebut kakek dalam Bahasa Korea. Frasa ini seringkali dijumpai dalam film atau drama Korea. Penambahan chin menunjukkan bahwa kakek yang dimaksud berasal dari pihak ayah.
2. ì™¸í• ì•„ë²„ì§€ (we-harabeoji)
Jika chin-harabeoji mempunyai arti sebagai kakek dari pihak ayah, maka we-harabeoji merupakan kakek dari pihak ibu. Bahasa Korea Kakek tentu sangat mudah diketahui dan diingat karena yang membedakan hanya kata chin dan we saja untuk penggunaan yang lebih spesifik.
3. ì¹œí• ë¨¸ë‹ˆ (chin-halmeoni)
Setelah membahas penyebutan kake dalam Bahasa Korea, maka selanjutnya adalah penyebutan nenek. Halmeoni merupakan frasa yang digunakan untuk memanggil nenek. Sama seperti harabeoji, penambahan chin menunjukkan bahwa nenek yang berasal dari pihak ayah.
4. ì™¸í• ë¨¸ë‹ˆ (we-halmeoni)
We-hameoni merupakan penyebutan nenek yang asalnya dari pihak ibu. Sama seperti harabeoji, penggunaan frasa chin dan we dipakai untuk membedakan dari pihak mana si nenek yang akan dipanggil.
Panggilan Bahasa Korea Untuk Keluarga Lainnya
Setelah membahas Bahasa Korea kakek dan nenek, selanjutnya akan dibahas mengenai frasa dalam Bahasa Korea yang digunakan untuk memanggil anggota keluarga lainnya. Berikut beberapa kosakata dalam Bahasa Korea yang digunakan sebagai penyebutan keluarga:
1. Abeoji
Dalam Bahasa Korea abeoji mempunyai arti sebagai ayah. Abeoji menjadi bentuk formal yang digunakan untuk memanggil ayah. Dengan demikian penggunaan kata abeoji dapat dikatakan lebih sopan.
Adapun frasa yang digunakan sebagai penyebutan ayah dalam bentuk non formal, yakni appa. Biasanya appa digunakan untuk memanggil ayah dengan memberikan kesan santai. Frasa kain yang sering digunakan untuk menyebut ayah ialah chin-abeoji.
Dimana chin-abeoji ini cenderung digunakan untuk menyatakan dan menegaskan ayah kandung. Sedangkan untuk menyebut ayah tiri dapat menggunakan frasa uibus abeoji.
2. Eomeoni
Jika ada ayah tentu ada frasa Bahasa Korea yang digunakan untuk memanggil ibu. Dalam Bahasa Korea ibu disebut sebagai eomeoni. Frasa eomeoni sendiri digunakan untuk memanggil ibu secara lebih sopan karena frasa ini menjadi bentuk yang formal.
Adapun frasa yang digunakan untuk menyebut ibu dengan lebih santai, yakni eomma. Frasa eomma merupakan bentuk yang tidak formal sehingga cenderung kurang sopan dibandingkan dengan eomeoni.
Sama seperti tata bahasa pada frasa ayah, jika ingin menyebut ibu kandung maka dapat menggunakan chin-eomeoni. Adapun frasa yang digunakan untuk menyatakan ibu tiri, yakni gyeomo.
3. Samchon
Samchon merupakan frasa yang digunakan untuk menyebut paman. Pada dasarnya Bahasa Korea Paman sangat bermacam-macam karena penggunaannya yang cenderung spesifik. Akan tetapi, penyebutan paman yang paling umum dalam Bahasa Korea ialah samchon.
Tata bahasa untuk memanggil paman sama dengan tata Bahasa Korea kakek dan nenek. Jika ingin menyatakan paman dari keluarga ayah maka dapat menambahkan kata chin. Sedangkan jika ingin menyatakan paman dari keluarga ibu dapat menggunakan kata we.
4. Adeul dan ttal
Selanjutnya adalah frasa yang digunakan untuk menyebut nama anak. Dimana penyebutan anak pada Bahasa Korea terbagi menjadi dua tergantung pada jenis kelamin. Adeul merupakan sebutan untuk anak laki-laki.
Sedangkan untuk anak perempuan dapat menggunakan frasa ttal. Penggunaan kedua frasa tersebut memang jarang ditemukan karena orang tua cenderung menggunakan nama untuk memanggil anaknya.
5. Hyeong dan oppa
Hyeong dan oppa menjadi frasa yang paling banyak ditemukan ketika menonton film atau drama Korea. Penyebutan kakak perempuan dan kakak laki-laki di Korea berbeda. Hyeong digunakan untuk menyebutkan kakak laki-laki dan dilakukan oleh adik laki-laki.
Sedangkan oppa digunakan untuk menyebut kakak laki-laki dan dilakukan oleh adik perempuan. Akan tetapi, frasa oppa juga seringkali digunakan untuk memanggil pacar yang usianya lebih tua.
6. Nuna dan eonni
Jika sebelumnya membahas panggilan kakak laki-laki, maka selanjutnya adalah panggilan untuk kakak perempuan. Penggunaan Bahasa Korea untuk menyebut kakak perempuan juga spesifik dan disesuaikan siapa yang akan menggunakannya.
Nuna digunakan untuk memanggil kakak perempuan dan dilakukan oleh adik laki-laki. Sedangkan eonni digunakan untuk memanggil kakak perempuan dan dilakukan oleh adik perempuan. Tata bahasa ini mirip dengan panggilan untuk kakak laki-laki.
7. Dongsaeng
Berbeda dengan panggilan kakak yang spesifik, panggilan adik hanya mempunyai satu frasa saja. Dongsaeng menjadi frasa yang dipakai untuk memanggil adik, baik penggunanya laki-laki maupun perempuan.
Akan tetapi, jika ingin lebih spesifik apakah adik tersebut perempuan atau laki-laki dapat menggunakan namdongsaeng dan yeodongsaeng. Dimana namdongsaeng digunakan untuk adik laki-laki dan yeodongsaeng digunakan untuk adik perempuan.
8. Imo
Imo digunakan untuk penyebutan tante atau bibi dalam Bahasa Korea. Pada dasarnya penyebutan bibi atau tante dalam Bahasa Korea terbagi menjadi dua bagian. Frasa imo sendiri digunakan untuk memanggil bibi atau tante yang merupakan saudara dari pihak ibu.
Sedangkan untuk memanggil bibi atau tante dari pihak ayah dapat menggunakan frasa gomo. Tata bahasa untuk menyebut tante atau bibi ini hampir sama dengan tata Bahasa Korea kakek dan nenek yang telah dijelaskan di awal.
9. Sachon
Sachon adalah frasa yang dipakai untuk memanggil sepupu. Untuk lebih spesifik dapat menggunakan kata nuna dan oppa. Dengan demikian jika ingin memanggil sepupu perempuan dapat memakai nuna sachon, sedangkan sepupu laki-laki dapat menggunakan oppa sachon.
10. Hyeongsu dan hyeongbu
Adapun frasa yang digunakan untuk menyatakan saudara ipar, yakni hyeongsu dan hyengbu. Dimana hyeongsu digunakan untuk memanggil kakak ipar perempuan. Sedangkan hyeongsu digunakan untuk memanggil kakak ipar laki-laki.
11. Sadon
Sadon adalah frasa dalam Bahasa Korea yang digunakan sebagai penyebutan besan. Akan tetapi, penggunaan kata sadon ini cukup jarang ditemukan.
Panggilan keluarga dalam Bahasa Korea cukup banyak dan spesifik penggunaannya. Bahasa Korea kakek dan nenek disesuaikan kembali darimana pihak keluarga yang ingin dipanggil. Tidak hanya untuk kakek dan nenek saja, namun panggilan untuk keluarga lain juga spesifik penggunaannya.