Bahasa Korea Keluarga Ayah, Ibu, Anak, dan Lainnya

Bahasa Korea Keluarga Ayah, Ibu, Anak, dan Lain-lain

Untuk belajar bahasa apapun, termasuk bahasa Korea membutuhkan proses yang cukup panjang. Tidak ada orang yang bisa langsung mahir dengan cepat tanpa latihan atau belajar bahasa dengan giat. Salah satu yang dapat dilakukan adalah mulai dari mempelajari bahasa Korea keluarga.

Keluarga dikenal sebagai orang-orang yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan seseorang. Sebelum mengenal bahasa Korea yang lebih luas dan cukup rumit, maka mulailah dengan lingkup kecil seperti keluarga. Anda bisa mempelajari panggilan setiap orang yang ada di dalam rumah.

Misalnya, ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak, dan lainnya. Berbeda dengan bahasa Indonesia, panggilan anggota keluarga dalam bahasa Korea memiliki aturan tersendiri. Untuk setiap anggota keluarga biasanya memiliki panggilan formal dan informal yang bisa digunakan sesuai kondisi.

Bahasa Korea Keluarga

Bahasa Korea Keluarga

Dalam bahasa Korea, keluarga dikenal sebagai 가족 (gajok). Kata ini dipakai untuk menggambarkan sebuah kelompok yang memiliki hubungan kekerabatan atau disebut sebagai keluarga. Seperti yang diketahui, keluarga terdiri dari lingkung yang kecil (inti) dan lingkup yang besar (keluarga besar).

Keluarga inti kemudian dibagi dalam ayah, ibu, serta anak. Sementara itu, keluarga besar termasuk keluarga inti dan tambahan anggota lain seperti kakek, nenek, sepupu paman, bibi, keponakan, dan lain sebagainya. Hubungan antara yang tercipta dalam keluarga umumnya dapat membahagiakan.

Bahasa Korea keluarga bahagia adalah “haengbokhan gajok” atau 행복한 가족. Kalimat tersebut bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi keluarga yang harmonis dan saling membahagiakan antara satu sama lain. Akan tetapi, hubungan kekeluargaan juga tidak jarang justru menimbulkan konflik.

Bahasa Korea Anggota Keluarga

Setelah mengetahui bahasa Korea dari keluarga, akan tidak lengkap jika tidak mempelajari panggilan dari setiap anggota keluarga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menyapa mereka saat bertemu. Secara umum, anggota keluarga dalam bahasa Korea disebut sebagai 식구 (Sik-kku).

1. Ayah

Ayah

Untuk memanggil ayah dalam bahasa Korea terbagi menjadi 2, yaitu “aboeji” atau 아버지 dan “appa” atau 아빠. Kata abeoji umumnya digunakan untuk memanggil ayah dengan menggunakan bahasa formal, Misalnya, bertemu dengan ayah di kantor, maka akan lebih sopan jika memanggil abeoji.

Akan tetapi, jika bertemu ayah di rumah setiap harinya bisa menggunakan panggilan appa. Panggilan ini terdengar lebih santai dan menunjukkan hubungan yang akrab antar satu sama lain. Kata appa juga cocok dipakai saat sedang bercanda dengan ayah karena memiliki kesan yang tidak kaku.

Berdasarkan hubungan darah, ayah terdiri dari ayah kandung maupun ayah tiri. Nah, bahasa koreanya ayah kandung adalah 친아버지(chin-abeoji) dan ayah tiri 의붓 아버지 (uibus abeoji). Gunakan kata tersebut jika ingin menjelaskan hubungan darah antara Anda dengan sang ayah.

2. Ibu

Ibu

Sama halnya dengan ayah, ibu juga memiliki panggilan formal dan informal. Untuk memanggil ibu saat berbicara formal, gunakan kata “eomeoni” atau 어머니. Tujuannya adalah untuk membangun komunikasi yang lebih sopan dan hormat dan umumnya dipakai saat bertemu di tempat tertentu.

Adapun panggilan non formal untuk ibu dalam bahasa Korea adalah “eomma” atau 옴마. Jika menggunakan kata tersebut, maka suasana yang terbangun akan lebih akrab dan santai. Untuk ibu kandung, memiliki bahasa Korea 친어머니 (chin-eomeoni) dan ibu tiri yaitu 계모 (gyemo).

Jadi, panggilan formal seperti 아버지 (abeoji) berpasangan dengan 어머니 (eomeoni), sedangkan panggilan informal 아빠 (appa) dipasangkan dengan 옴마 (eomma). Hindari untuk mencampur kata panggilan antara formal dan informal jika bertemu ibu dan ayah di tempat dan kondisi yang sama.

3. Anak

Anak

Panggilan anak dalam bahasa Korea dibedakan berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Orang tua dapat menyebut anak laki-lakinya dengan sebutan 아들 (adeul), sedangkan anak perempuannya dengan 딸 (ttal). Selain itu, Anda juga bisa memanggil dengan namanya.

Panggilan adeul dan ttal biasanya digunakan untuk menjelaskan hubungan kekeluargaan dengan anak. Dengan kata lain, panggilan tersebut untuk menegaskan status anak kepada orang lain. Sementara, jika ingin menyapa anak setiap harinya lebih sering menggunakan nama secara langsung.

4. Kakak Laki-Laki

Kakak Laki-Laki

Di Indonesia, penyebutan kepada kakak laki-laki dan perempuan tetap akan sama. Akan tetapi, di Korea tidak demikian, karena keduanya memiliki panggilan masing-masing sehingga akan lebih jelas ditujukan untuk siapa. Untuk adik laki-laki, dapat menyebut kakak laki-lakinya dengan 형 (hyeong).

Sementara itu, adik perempuan memanggil kakak laki-lakinya dengan sebutan 오빠 (oppa). Jadi, panggilan untuk kakak laki-laki harus sesuai dengan jenis kelamin adiknya. Akan tetapi, panggilan oppa juga seringkali digunakan sebagai panggilan sayang perempuan ke pacar yang umurnya lebih tua.

5. Kakak Perempuan

Kakak Perempuan

Sama halnya dengan kakak laki-laki, bahasa Korea kakak perempuan juga dibedakan berdasarkan panggilan dari adik perempuan maupun laki-laki. Adik laki-laki memanggil kakak perempuannya dengan kata 누나 (nuna), sementara adik perempuan memanggil dengan kata 언니 (eonni).

Di Korea, penyebutan kakak bisa tidak akan membingungkan karena sudah ada aturan tersendiri. Selain itu, adik laki-laki maupun perempuan juga tidak bisa menukar panggilannya untuk kakak. Oleh karena itu, semuanya menjadi lebih teratur dan mudah untuk dibedakan antara satu sama lain.

6. Adik

Adik

Berbeda dengan sebelumnya, terdapat panggilan untuk adik yang bisa digunakan oleh kakak laki-laki sekaligus kakak perempuan yaitu 동생 (dongsaeng). Artinya, panggilan ini memiliki sifat yang umum, tidak bergantung pada jenis kelamin orang yang memanggil, tetapi semuanya bisa menggunakan.

Namun, juga panggilan untuk adik juga bisa dibedakan, yaitu 남 동생 (namdongsaeng) untuk yang berjenis kelamin laki-laki dan 여 동생(yeodongsaeng) untuk perempuan. Jadi, panggilan untuk adik dalam bahasa Korea hanya dibedakan berdasarkan jenis kelamin adik, bukan kakak (yang memanggil).

7. Kakek

Kakek

Di Korea, penyebutan untuk kakek juga terbagi 2 berdasarkan hubungan kekeluargaan, yakni dari pihak ayah maupun ibu. Kakek dari pihak ayah dipanggil dengan sebutan 할아버지 (harabeoji). Sementara itu, jika ingin memanggil kakek dari pihak ibu menggunakan kata 외할아버지 (weharabeoji).

Lalu, bagaimana jika bertemu dengan kakek di jalan tapi tidak memiliki hubungan keluarga? Anda dapat menyapanya dengan panggilan 할아버지 (harabeoji). Panggilan tersebut bersifat umum dan bisa dipakai untuk menyapa kakek-kakek yang baru ditemui tanpa ikatan keluarga apapun.

8. Nenek

Nenek

Sama halnya dengan kakek, penyebutan nenek di Korea juga dibedakan berdasarkan pihak ayah maupun ibu. Jika ingin menyapa nenek dari pihak ibu, gunakan panggilan 외할머니 (wehalmeoni), sedangkan panggilan untuk nenek yang berasal dari pihak ayah adalah 할머니 (halmeoni).

Nah, saat bertemu nenek-nenek di jalan, Anda tetap bisa menyapanya dengan menggunakan kata 할머니 (halmeoni) yang lebih umum. Hindari untuk menggunakan kata wehalmeoni karena memiliki kesan lebih khusus yang hanya bisa dipakai untuk keluarga, khususnya nenek dari pihak ibu.

Bahasa Korea keluarga merupakan materi dasar yang bisa dipelajari bagi para pemula. Materi ini berisi panggilan yang bisa digunakan khusus untuk setiap anggota keluarga berdasarkan hubungan kekeluargaan. Dengan begitu, Anda bisa membiasakan diri untuk menyapa mereka di rumah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *