Bahasa Koreanya Tuan Muda dan Panggilan Umum Lainnya

Bahasa Koreanya Tuan Muda dan Panggilan Umum Lainnya

Memanggil orang lain dengan nama secara langsung dalam beberapa kondisi dianggap kurang sopan. Hal inilah yang membuat Anda harus mengetahui beberapa panggilan dalam bahasa Korea. Misalnya, bahasa Koreanya tuan muda yang seringkali muncul dalam drama untuk laki-laki muda dan kaya.

Sesuai julukannya, tuan muda adalah panggilan yang ditujukan kepada pria yang usianya masih muda dan merupakan anak konglomerat. Panggilan tersebut biasanya diucapkan oleh orang-orang yang bekerja di keluarganya atau orang lain yang memang sudah mengenal anak laki-laki tersebut.

Panggilan tuan muda dianggap sopan dan penuh hormat. Meskipun yang menyapa anak muda tersebut memiliki usia yang lebih tua, tetapi ia tetap harus dihormati karena memiliki kekuasaan atau pengaruh yang besar. Dengan kata lain, hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkan julukan tuan muda.

Bahasa Koreanya Tuan Muda

Bahasa Koreanya Tuan Muda

Sama halnya dengan di drama, sebutan untuk tuan muda dalam bahasa Korea adalah “Do-ryong” atau 도룡. Anda bisa menggunakan panggilan tersebut untuk menyapa anak bos yang berjenis kelamin laki-laki dan masih muda. Julukan tuan muda menunjukkan penghormatan atas status seseorang.

Akan tetapi, jika ingin menyapa dengan panggilan tuan, maka tidak bisa menggunakan kata Do-ryong. Dalam bahasa Korea, kata sapaan tuan adalah 나리 (nari). Kata ini dapat dipakai untuk menyapa seseorang (laki-laki) yang dihormati atau memiliki status sosial yang lebih tinggi dan segala usia.

Berbeda dengan tuan muda yang hanya dikhususkan untuk orang yang memang masih berusia, julukan tuan bisa untuk yang lebih tua atau berumur. Akan tetapi, saat memanggil tuan muda pun bisa diganti dengan kata tuan. Namun, pastikan pengucapannya tetap sopan dan sesuai dengan kondisi.

Panggilan Lain Dalam Bahasa Korea

Selain tuan muda, terdapat banyak panggilan lain yang bisa digunakan untuk menyapa seseorang. Mulai dari berdasarkan hubungan kekeluargaan, jabatan, profesi, maupun status sosial lainnya. Berikut ini akan dibahas beberapa panggilan atau kata ganti yang umum digunakan dalam bahasa Korea.

1. A-ga-ssi (아가씨)

A-ga-ssi (아가씨)

Jika sebelumnya dibahas tentang panggilan untuk laki-laki yang masih muda, maka juga terdapat panggilan untuk perempuan yang masih muda. Bahasa Korea nona muda adalah A-ga-ssi (아가씨). Panggilan ini khusus untuk perempuan dewasa atau yang memiliki usia mudah dan belum menikah.

Kata A-ga-ssi memiliki makna yang sama dengan “miss” dalam bahasa Inggris. Lalu bagaimana jika tidak mengetahui status pernikahan orang tersebut? Hal itu tidak akan menjadi masalah apabila tidak mengenal dengan baik wanita yang disapa. Tetap gunakan kata A-ga-ssi agar terdengar sopan.

Anda bisa melihat wanita tersebut dan mengetahui kisaran umurnya. Jika terlihat masih muda, maka tidak ada salahnya untuk memanggil dengan menggunakan kata nona. Orang tersebut juga tidak akan merasa tersinggung jika selama cara penyampaiannya dilakukan dengan baik dan ramah.

2. A-jeo-ssi (아저씨)

A-jeo-ssi (아저씨)

Kata a-jeo-ssi pasti terdengar familiar karena seringkali muncul di dalam drama atau variety show Korea. Panggilan ini memiliki arti om atau paman yang umumnya ditujukan kepada laki-laki dewasa dengan usia yang cukup matang. Akan tetapi, kata a-jeo-ssi tidak bisa digunakan secara sembarangan.

Beberapa orang di Korea merasa kurang suka jika dipanggil dengan kata a-jeo-ssi jika belum berkeluarga. Meskipun, usia pria tersebut sudah cocok untuk disebut sebagai paman atau om. Jadi, usahakan untuk tetap berhati-hati saat ingin menyapa orang lain dengan kata a-jeo-ssi di jalan.

Jangan sampai niat Anda yang tadinya baik untuk menyapa, justru membuat orang tersebut menjadi tidak nyaman dan akhirnya merespon dengan cara yang kurang baik. Jika ingin lebih aman, panggilan a-jeo-ssi dapat digunakan untuk orang-orang yang sudah dikenal baik atau cukup akrab.

3. A-jum-ma (아줌마)

A-jum-ma (아줌마)

Panggilan untuk wanita dewasa yang sudah menikah atau terlihat memiliki umur yang cukup adalah a-jum-ma (아줌마). Dalam bahasa Indonesia, panggilan tersebut memiliki arti “tante”, tetapi bukan saudara dari ayah maupun ibu. Dengan kata lain, tidak memiliki hubungan kekeluargaan apapun.

Kata a-jum-ma hanya merupakan kata panggilan untuk perempuan yang sudah berumur. Di drama Korea, panggilan ini biasanya dipakai untuk menyapa ibu-ibu yang berjualan di warung tenda atau pegangan kecil lainnya. Anda mungkin sudah sering melihat artis yang memanggil a-jum-ma di film.

Meskipun demikian, juga terdapat panggilan lain yang bisa dipakai dan bermakna sama yaitu “imo”. Kata tersebut dianggap lebih sopan dari a-jum-ma saat akan menyapa wanita dewasa (yang sudah berumur). Namun, keduanya bisa digunakan selama sesuai dengan orang yang ditujukan.

4. Seon-seng-nim (선생님)

Seon-seng-nim (선생님)

Dalam drakor yang mengangkat tema sekolah, kata seon-seng-nim pasti sering diucapkan oleh siswa. Kata ini digunakan untuk memanggil atau menyapa bapak/ibu guru. Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, murid juga akan menggunakan panggilan tersebut jika ingin mengajukan pertanyaan.

Kata seon-seng-nim tidak terbatas pada jenis kelamin guru. Artinya, baik guru perempuan maupun guru laki-laki dapat dipanggil dengan kata sapaan yang sama. Jadi, tidak perlu bingung jika ingin menyapa guru, saat bertemu guru perempuan atau laki-laki di sekolah maupun di luar karena panggilannya sama.

Selain guru, seon-seng-nim juga merupakan bahasa korea pak dokter atau ibu dokter. Jadi, kata ini cukup fleksibel untuk dua profesi, yakni guru dan dokter. Meskipun demikian, seorang dokter, baik laki-laki maupun perempuan juga memiliki panggilan lain yaitu “Eui-sa-nim” atau 의사님.

5. Seon-bae (선배)

Seon-bae (선배)

Korea termasuk negara yang menjunjung tinggi nilai kesopanan dan tingkat senioritas. Hal inilah yang menyebabkan munculnya kata seon-bae atau 선배 untuk menyapa senior. Seperti yang diketahui, senior merupakan julukan untuk kakak tingkat (kakak kelas) dalam sekolah maupun universitas.

Contoh penggunaan kata seon-bae juga sudah banyak di drama Korea sehingga bukan hal yang asing lagi. Jika di Indonesia, panggilan untuk senior adalah “kak” yang juga identik dengan panggilan saudara. Akan tetapi, Korea memiliki panggilan yang berbeda antara kakak (saudara) dan senior.

Jadi, tidak akan membingungkan jika Anda menggunakan kata seon-bae, karena sudah pasti untuk kakak tingkat. Selain itu, menggunakan kata ucapan tersebut juga menunjukkan sikap hormat kepada orang yang lebih dulu menempuh pendidikan di sekolah atau universitas tertentu.

6. Ja-gi-ya (자기야)

Ja-gi-ya (자기야)

Jagiya atau jagi merupakan panggilan yang digunakan oleh pasangan kekasih. Panggilan ini memiliki arti “sayang” yang tentu sudah banyak digunakan oleh orang-orang yang sedang berpacaran di Korea. Kata ja-gi-ya memang terdengar sangat manis sekaligus romantis setiap kali diucapkan.

Namun, tidak semua orang memilih untuk menggunakan panggilan sayang tersebut. Banyak orang yang membuat panggilan sayang tersendiri untuk sang kekasih sehingga ja-gi-ya tidak wajib untuk digunakan. Akan tetapi, jika mendengar orang memanggil ja-gi-ya, berarti ditujukan untuk pacarnya.

7. Yeo-bo (여보)

Yeo-bo (여보)

Jika ja-gi-ya adalah panggilan untuk pacar, maka yeo-bo (여보) umumnya dipakai oleh pasangan yang telah menikah. Dalam hal ini, kata yeo-bo dapat digunakan suami untuk memanggil sang istri, maupun sebaliknya. Kata tersebut juga memiliki arti yang sama dengan ja-gi-ya, yaitu sayang.

Untuk menyapa seseorang, dibutuhkan kata panggilan yang menunjukkan kesopanan yang tinggi. Misalnya, menyapa dengan menggunakan bahasa Koreanya tuan muda untuk laki-laki yang belum menikah atau bujangan. Panggilan ini juga identik dengan kata sapaan untuk anak bos.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *