Majunya negara Jepang hingga seperti sekarang ini tak terlepas dari kontribusi ibukota mereka yang sangat luar biasa. Ibukota Jepang saat ini adalah Tokyo, tapi pernahkah Anda mendengar tentang Tokyo sebelumnya?
Ibukota Jepang ternyata memiliki sejarah yang panjang dan Tokyo bukanlah ibukota pertama dari Negeri Samurai tersebut. Lalu dimana ibukota Jepang sebelumnya? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Sejarah Ibukota Jepang
Sebelum membahas tentang ibukota Jepang, mari kita lihat sejarah Jepang terlebih dahulu. Jepang pada awalnya merupakan sebuah negara yang dihuni oleh suku Ainu dan suku Yayoi. Namun, pada tahun 710 Masehi, Jepang memulai masa pemerintahan di bawah Kaisar Jimmu yang membentuk Dinasti Yamato.
Selama masa pemerintahan Kaisar Jimmu, Jepang mengalami perkembangan budaya dan teknologi yang pesat. Pada masa itu, ibukota Jepang adalah kota Nara. Namun, pada tahun 794 Masehi, ibukota Jepang pindah ke kota Kyoto.
Kyoto menjadi ibukota Jepang selama hampir 1000 tahun hingga abad ke 16 dimana Jepang memasuki zaman Feodal. Era ini disebut juga dengan Zaman Sengoku, yang ditandai dengan peperangan antar penguasa wilayah yang disebut dengan Daimyo.
Mereka mencoba memperluas kekuasaan mereka dengan mengambil wilayah orang lain. Hingga pada akhirnya pada tahun 1603 peperangan ini berakhir dengan kemenangan Tokugawa Ieyasu dan memulai masa pemerintahan Dinasti Tokugawa.
Ibukota Jepang di Era Feodal
Setelah Tokugawa Ieyasu memenangkan pertempuran, ia memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Edo pada tahun 1603. Edo pada saat itu adalah sebuah kota kecil yang terletak di daerah Kanto.
Namun, Tokugawa Ieyasu memilih Edo sebagai ibukota Jepang karena letaknya yang strategis untuk memperkuat kendali pemerintah atas wilayah-wilayah di sekitarnya. Karena pada saat itu pemerintahan di bawah Dinasti Tokugawa baru terbentuk maka dibutuhkan sebuah kota dengan letak yang benar-benar strategis.
Pada masa pemerintahan Tokugawa, Edo berkembang menjadi sebuah kota besar dan menjadi pusat perdagangan di Jepang. Selain itu, Edo juga menjadi pusat kebudayaan dan seni Jepang. Banyak seniman dan budayawan terkenal pada masa itu berasal dari Edo.
Namun pada akhirnya Dinasti Tokugawa ini runtuh setelah adanya peristiwa restorasi Meiji. Yakni serangkaian peristiwa yang berpuncak pada penyerahan kembali kekuasaan Jepang ke Kaisar yang terjadi pada tahun 1868.
Atas gerakan ini, ibukota negara Jepang dipindahkan kembali ke Kyoto. Namun setahun berselang atau pada tahun 1869 ibukota Jepang akhirnya dipindahkan ke Tokyo dan bertahan hingga kini.
Tokyo Sebagai Ibukota Jepang
Sebagai ibukota Jepang yang terakhir dan bertahan hingga era modern, Tokyo bertransformasi menjadi salah satu kota terbesar di dunia. Kota ini kemudian menjadi pusat pemerintahan dan politik di Jepang serta menjadi tujuan wisata bagi banyak turis dari seluruh dunia.
Sebagai ibukota negara, Tokyo memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan Jepang. Sebagai pusat politik, Tokyo menjadi tempat bertemunya semua kekuatan politik di Jepang. Di sini, terdapat Gedung Diet Jepang yang merupakan pusat pengambilan keputusan politik.
Tokyo juga menjadi pusat ekonomi di Jepang. Di kota ini terdapat kantor pusat perusahaan-perusahaan besar di Jepang seperti Sony, Toyota, dan Honda. Selain itu, Tokyo juga menjadi pusat perdagangan di Jepang.
Dengan jumlah penduduk yang besar, Tokyo menjadi target pasar bagi banyak brand-brand besar di atas. Baik brand yang memang berasal dari Jepang, maupun brand luar negeri.
Tokyo Sebagai Pusat Politik dan Ekonomi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Gedung Diet Jepang berada di Tokyo dan menjadi pusat pengambilan keputusan politik di negara ini. Gedung ini terletak di kawasan Nagatacho yang merupakan kawasan pemerintahan di Tokyo.
Di samping itu, di Tokyo juga terdapat kantor pusat Perdana Menteri Jepang dan kantor pusat kementerian-kementerian pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa Tokyo benar-benar menjadi pusat politik di Jepang.
Selain sebagai pusat politik, Tokyo juga menjadi pusat ekonomi di Jepang. Banyak perusahaan-perusahaan besar di Jepang yang memiliki kantor pusat di Tokyo. Di sini terdapat distrik bisnis seperti Ginza dan Shibuya yang menjadi pusat perdagangan di Jepang.
Tidak hanya itu, Tokyo juga memiliki bandara internasional yang menjadi pintu gerbang bagi banyak wisatawan dan pengusaha yang datang ke Jepang. Bandara Narita dan Bandara Haneda merupakan bandara terbesar di Jepang dan melayani penerbangan dari berbagai negara di seluruh dunia.
Fakta Unik Tentang Tokyo
Besarnya kota Tokyo ternyata menyimpan banyak fakt unik yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut beberapa fakta unik dari ibukota negara Jepang ini :
1. Populasi yang Sangat Besar
Tokyo adalah kota terpadat yang ada di Jepang dengan populasinya yang sangat besar. Tahukah Anda, populasi di Tokyo hampir menyamai seluruh populasi yang ada di Kanada. Tokyo memiliki populasi 37 juta jiwa sementara Kanada memiliki populasi 38 juta jiwa.
Sebagian besar masyarakat di Jepang memang memilih untuk tinggal di Tokyo karena kota ini merupakan pusat ekonomi dan pemerintahan. Otomatis mereka akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan.
2. Stasiun Kereta Api Tokyo Merupakan yang Tersibuk di Dunia
Sebagai pusat ekonomi dan penduduk yang sangat padat, tentu saja stasiun kota di Tokyo menjadi salah satu yang paling sibuk di dunia. Stasiun di sini melayani kurang lebih 3,7 juta penumpang setiap harinya. Sebuah angka yang sangat besar tentu saja.
Namun beruntung hal ini diimbangi dengan bagusnya sarana dan prasarana di Jepang. Sehingga meskipun tingginya animo penumpang setiap hari namun semuanya tertata rapi.
3. Kota Sejuta Kuliner
Jika kuliner biasanya lebih mudah ditemukan di kota-kota kecil penuh budaya, Tokyo bisa tampil berbeda. Ibukota negara Jepang ini terbukti terkenal juga dengan kulinernya yang lezat dan beragam. Bahkan faktanya kota ini memiliki lebih dari 100.000 restoran.
Tak heran jika banyak turis menjadikan Tokyo sebagai destinasi wisata karena selain fasilitas dan kecanggihan kotanya yang membuat penasaran, kulinernya juga cukup menggoda untuk dicoba.
4. Pionir Robot Hotel di Dunia
Tokyo memiliki hotel yang sepenuhnya dikendalikan oleh robot, dan tahukah Anda bahwa hotel ini merupakan hotel pertama di dunia yang dioperasikan sepenuhnya menggunakan robot. Nama hotel tersebut adalah Henn na Hotel.
5. Punya Persimpangan Pejalan Kaki Tersibuk di Dunia
“Shibuya Scramble Crossing” adalah persimpangan pejalan kaki di distrik Shibuya, Tokyo yang menjadi yang tersibuk di dunia. Ketika lampu merah menyala, ribuan orang bergerak di semua arah. Hal ini tak terlepas dari kebiasaan masyarakat Jepang yang lebih suka berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Ibukota negara Jepang memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Mulai dari konflik internal hingga akhirnya menunjuk Tokyo sebagai ibukota hingga sekarang. Seperti yang kita lihat, Tokyo telah berkembang menjadi salah satu kota tersibuk di dunia sekaligus menjadi tujuan wisata bagi para turis.