Selama masa penjajahan era Negeri Sakura, terdapat beberapa organisasi militer bentukan Jepang yang sudah dibuat. Kehadiran mereka hadir dalam rangka untuk mencapai tujuan Jepang dalam memenangkan kegiatan perang yang ada di wilayah Asia Timur dan sekitarnya.
Meskipun telah membangun institusi yang sedemikian rupa. Bahkan membuat beberapa propaganda agar pribumi mau untuk masuk ke dalam militer buatan Jepang ini. Tapi justru dalam perang ini Jepang harus mengaku kalah.
Dengan sumber daya manusia yang besar dari orang pribumi. Ada beberapa jaringan militer yang sudah dibangun oleh pihak Jepang sendiri.
Sejarah Organisasi Militer Bentukan Jepang
Jepang yang merupakan negara kecil ternyata berhasil membuat dunia tersentak tiba-tiba. Hal itu karena dengan wilayah yang tidak besar kala itu dalam awal-awal abad ke 21 memberikan perhatian lebih untuk aktivitas militernya.
Tidak hanya itu saja dalam beberapa kali peperangan mereka bahkan mampu memukul mundur Rusia yang saat itu memiliki kapasitas luar biasa dari segi berperang. Di mata orang-orang Eropa sendiri negara Asia bukanlah lawan tanding mereka.
Namun, munculnya Jepang yang berhasil membuat teknologi canggih terkait militer hingga memukul beberapa negara Eropa. Membuat mereka cukup ditakuti oleh semua lawan-lawannya yang ada pada zaman tersebut.
Dengan menggunakan bantuan sumber daya manusia dari rakyatnya, Jepang berhasil menciptakan tentara dengan jumlah enam juta jiwa. Namun jumlah tersebut ternyata kurang sepadan apalagi mereka melancarkan aktivitas kolonialisme di luar negaranya.
Penjajahan sendiri merupakan era kelam yang telah memberikan kenangan pahit pada dunia. Kehadirannya membuat jiwa tak berdosa ikut melayang karena aktivitas yang menakutkan ini.
Alasan Hadirnya Organisasi Militer Bentukan Jepang
Seperti diketahui sebelumnya, kegiatan Jepang dalam melakukan invasi membuat mereka harus ekstra dalam mempertahankan wilayah jajahan yang dimiliki. Jika semua tentara Jepang dipusatkan di wilayah utama.
Maka akan jadi malapetaka untuk mereka dalam waktu yang amat singkat, yakni dengan mudahnya musuh untuk mengambil wilayah yang telah didapatkan. Namun, jika Jepang menempatkan tentaranya di semua wilayah jajahan.
Hal tersebut justru akan membuat pertahanan di negara Jepang rapuh dan berakhir dengan kekalahan negeri tersebut. Karena keadaan yang genting itulah Jepang pun membentuk organisasi militer di luar wilayah negaranya.
Beberapa institusi yang dibangun dimaksudkan untuk membantu tentara Jepang dalam medan pertempuran secara langsung. Namun ada juga beberapa lembaga militer yang dibangun dalam rangka untuk mengatur wilayah di tempat jajahan.
Meskipun telah memiliki teknologi yang amat maju pada zamannya tetap saja negara Jepang membutuhkan sumber daya manusia untuk menjalankan rencananya. Mereka pun membuat semacam propaganda khusus untuk menggaet semua masyarakat.
Agar mau kemudian masuk ke dalam sistem militer yang sudah disiapkan oleh negara Jepang. Dengan persuasi yang masif dan terukur banyak dari warga, khususnya masyarakat di tanah air yang masuk ke dalamnya.
Hal ini memberikan keuntungan tersendiri karena Jepang memiliki orang dalam jumlah banyak untuk membantu aktivitas mereka. Khususnya dalam hal ini adalah kegiatan berperang.
Jenis Organisasi Militer Bentukan Jepang
Dalam masa yang singkat ketika menjajah Indonesia yakni selama 3,5 tahun. Negara Jepang telah membentuk organisasi militer dalam jumlah yang cukup banyak serta masif para anggotanya. Mereka pun terbagi-bagi ke dalam beberapa lembaga militer. Yang punya tujuan masing-masing di badannya.
Organisasi Heiho
Merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari pasukan dalam divisi militer yang memiliki tujuan tertentu di dalamnya. Salah satu aktivitas utama dari lembaga yang didirikan oleh negara Jepang ini adalah untuk mengikuti jalannya perang.
Heiho pun memiliki beberapa tugas lanjutan selain mengikuti perang secara langsung melawan musuh-musuh daripada Jepang sendiri. Diantaranya adalah untuk membuat sebuah pertahanan dan juga menjaga keamanan ketika perang sedang berlangsung.
Arti dari kata Heiho sendiri memiliki makna sebagai tentara pembantu. Jadi mereka merupakan orang-orang yang direkrut dalam rangka untuk menambah jumlah orang ketika harus menghadapi pasukan musuh.
Semua warga pribumi yang akan masuk ke dalam lembaga tersebut memiliki syarat-syarat tertentu di dalamnya. Salah satu diantaranya adalah memiliki umur yang masih muda. Tepatnya berada di kisaran angka 18 hingga 25 tahun.
Ini merupakan umur aktif dari seseorang yang akan masuk ke dalam Heiho tadi. Tidak hanya berhenti di umur saja semua warga pribumi yang ingin masuk ke dalamnya juga harus mempunyai tubuh yang sehat bahkan pemerintah Jepang sendiri meminta pendidikan minimal di dalamnya.
Adalah seseorang harus mempunyai tingkat pendidikan dengan rentang SD. Persyaratan inilah yang menyebabkan Heiho lebih disegani ketimbang organisasi militer bentukan Jepang yang lain. Pasukan yang lahir dari organisasi tersebut berada di angka kurang lebih 40 ribu orang.
Organisasi PETA
Selanjutnya ada organisasi militer yang diberi nama sebagai pembela tanah air atau PETA. Untuk satuan ini sendiri sering dipanggil dan memiliki nama panggilan sebagai tentara sukarela. Mereka didirikan atas dasar perintah dari Kumakichi Harada.
Dirinya merupakan salah satu panglima tertinggi dari negara Jepang ke 16. Hadirnya tentara PETA ini sendiri dimaksudkan untuk melakukan gerilya dalam rangka membantu tentara Jepang apabila tiba-tiba terjadi serangan.
Mereka pun diberikan tugas lain dalam rangka membantu menjaga wilayah pribumi dari serangan tentara asing yang menjadi lawan Jepang. Pasukan ini memiliki kompleks latihan sendiri yang lokasinya berada di Bogor Jawa Barat.
Dalam pasukan PETA ini, mereka terdiri dari beberapa jabatan dan juga hirarki di dalamnya. Mulai dari komandan batalyon yang paling tinggi. Hingga pangkat terendah adalah sebagai prajurit sukarela yang nama Jepangnya adalah Giyuhei.
Organisasi Seinendan
Merupakan sebuah barisan pemuda yang bertugas untuk dilatih dalam rangka menjaga wilayah pribumi dari gangguan asing. Mereka merupakan orang dari Indonesia yang usianya sangat muda berada di umur SMP hingga mahasiswa.
Tepatnya berada di usia 14 sampai 22 tahun. Pada awal kehadirannya, divisi ini hanya memiliki anggota dalam jumlah ribuan saja. Namun menjelang akhir dari Perang Dunia kedua jumlah mereka meningkat drastis ke angka 500 ribu orang.
Organisasi Keibodan
Adalah sebuah organisasi yang di dalamnya terdapat prajurit yang bertugas untuk membantu kepolisian Jepang yang ada di Indonesia. Orang-orang yang hendak masuk ke dalam institusi ini harus memiliki rentang usia minimal.
Yakni berada di umur 23 hingga 25 tahun agar bisa diterima ke dalam perkumpulan tersebut. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah memiliki kesehatan yang prima dan juga memiliki kelakuan baik sebelum mendaftar.
Sebagian besar tugas dari seorang keibodan ini adalah menjalankan keamanan di dalam wilayah pribumi. Jadi sangat jarang bagi mereka untuk melakukan konfrontasi langsung dalam sebuah peperangan.
Itulah beberapa organisasi militer bentukan Jepang yang ada di wilayah Indonesia. Kehadiran mereka adalah untuk membantu penguasa Jepang saat itu dalam rangka mempertahankan wilayah tanah air dari serangan asing yang memang ingin kembali mengambil alih nusantara.