Salah satu yang perlu dan wajib dipelajari ketika mempelajari tata Bahasa Jepang adalah berhubungan dengan konjungsi atau kata penghubung. Salah satu partikel penghubung adalah shi shi. Konjungsi yang satu ini digunakan dalam tulisan maupun percakapan sehari-hari di Jepang.
Namun, tahukah Anda arti konjungsi tersebut, penggunaannya dan pola kalimat jika menggunakan konjungsi yang satu ini? Semuanya akan terjawab jika Anda menyimak pembahasannya di artikel ini hingga akhir.
Apa Arti Shi Shi?
Shishi artinya “lagi pula” atau “selain itu juga”. Partikel yang satu ini digunakan untuk menghubungkan predikat dalam semua jenis seperti kata kerja, kata sifat, maupun kata benda. Penggunaan konjungsi yang satu ini juga tidak bisa sembarangan. Simak pembahasannya.
1. Bentuk Predikat yang Ditambahi Shi
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, shi merupakan konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih predikat dalam sebuah kalimat. Sehingga, terdapat bentuk khusus atau perubahan ketika sebuah predikat digabungkan atau ditambahkan dengan shi, yakni:
- Kata sifat akhiran …i = kata sifat i + partikel “shi”.
- Kata sifat akhiran …na = kata sifat + da + partikel “shi”.
- Kata benda = kata benda + da + partikel “shi”.
- Kata kerja = kata kerja + partikel “shi”.
- Desu / masu = desu / masu + partikel “shi”.
2. Bentuk atau Pola Kalimat
Untuk pola kalimat menggunakan partikel atau konjungsi “shi”, maka Anda bisa menggunakan tiga pola kalimat di bawah ini:
- Kalimat kasual + da + partikel “shi” + kalimat kasual.
- Kalimat kasual + da + partikel “shi” + kalimat desu / masu.
- Kalimat desu / masu + partikel “shi” + kalimat desu / masu.
Agar lebih mudah memahami pola kalimat dengan menggunakan partikel atau konjungsi “shi”. Simak contoh kalimat di bawah ini:
- Bahasa Jepang: Kyou wa oishii mono mo tabeta shi, eiga mo mita shi ne.
Bahasa Indonesia: Hari ini sudah makan enak, selain itu juga sudah nonton film ya.
Fungsi Partikel atau Konjungsi “Shi”
Dalam sebuah kalimat, partikel atau konjungsi “shi” memiliki kegunaan yakni:
1. Untuk Menyatakan Suatu Alasan
Partikel “shi” yang diletakkan di bagian tengah atau akhir kalimat memiliki fungsi untuk menyatakan sebuah atau suatu alasan. Partikel “shi” dapat digunakan lebih dari satu kali dalam satu kalimat yang sama. Partikel “shi” untuk menyatakan suatu alasan biasanya ditambahi dengan partikel “kara”.
Pola kalimat dalam Bahasa Jepang yang menggunakan partikel “shi” untuk menyatakan alasan biasanya menggunakan pola kalimat di bawah ini:
- Alasan 1 / Predikat 1 + partikel “shi” + alasan 2 / predikat 2 + partikel “shi” + kalimat.
2. Untuk Menyatakan Kalimat yang Memiliki Makna Sejajar
Partikel “shi” yang digunakan untuk menyatakan kalimat dengan makna yang sejajar biasanya digunakan lebih dari satu dalam sebuah kalimat dan ditambahkan dengan partikel “mo” yang berarti “juga” dalam Bahasa Indonesia.
Pola kalimat dalam yang menggunakan partikel “shi” untuk menyatakan kalimat dengan makna yang sejajar atau setara biasanya menggunakan pola kalimat di bawah ini:
- Keterangan 1 + predikat 1 + partikel “shi” + keterangan 2 + predikat 2 + partikel “shi” + kalimat tambahan.
Partikel dalam Bahasa Jepang
Setelah membahas secara lengkap mengenai partikel shi shi dan penggunaannya dalam sebuah kalimat. Tahukah Anda bahwa ada banyak partikel lainnya dalam Bahasa Jepang yang wajib diketahui dan dipelajari? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini:
1. Partikel “Wa”
Partikel “wa” diletakkan di belakang topik atau subjek karena memang kegunaan partikel yang satu ini adalah sebagai penanda subjek atau topik. Subjek atau topik yang dimaksud bisa orang, benda, atau frasa tertentu.
2. Partikel “o”
Partikel “o” diletakkan di belakang objek karena memang kegunaan partikel yang satu ini adalah sebagai penanda objek dalam sebuah kalimat. Objek yang dimaksud bisa orang, benda, atau frasa tertentu.
3. Partikel “No”
Partikel yang ketiga dalam tata Bahasa Jepang adalah partikel “no”. Partikel “no” digunakan untuk menandakan kepemilikan atau kepunyaan seseorang atas suatu barang. Sehingga, partikel “no” biasanya diletakkan di belakang subjek dalam sebuah kalimat.
4. Partikel “Ga”
Partikel “ga” digunakan untuk penanda subjek dalam sebuah kalimat tanpa objek. Sehingga, partikel ini digunakan untuk mempertegas atau menekankan subjek yang sedang dituliskan atau dibicarakan dalam sebuah kalimat sederhana atau struktur kalimat tidak lengkap.
5. Partikel “Ka”
Dalam tata Bahasa Jepang, setiap kalimat pertanyaan akan ditandai dengan penggunaan atau penambahan partikel “ka”. Partikel “ka” selalu diletakkan di akhir kalimat untuk menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tanya.
6. Partikel “Ni”
Partikel yang keenam yang perlu Anda ketahui selain shi shi adalah partikel “ni”. Partikel “ni” dalam sebuah kalimat dapat digunakan sebagai penanda tempat atau menunjukkan tujuan atau lokasi yang akan dituju oleh seseorang atau sebuah barang.
Atau, partikel “ni” bisa juga digunakan untuk penanda waktu dalam sebuah kalimat. Jadi, partikel “ni” dapat diartikan sesuai dengan konteks kalimat yang ditulis atau diucapkan.
7. Partikel “De”
Partikel ketujuh yang wajib diketahui adalah partikel “de”. Sebetulnya, partikel “de” memiliki banyak fungsi dalam sebuah kalimat. Namun, pada umumnya partikel yang satu ini banyak digunakan untuk menunjukkan bagaimana cara melakukan sesuatu atau menunjukkan tempat.
8. Partikel “e”
Partikel yang terakhir dalam tata Bahasa Jepang adalah partikel “e”. Fungsi dari partikel “e” sama dengan partikel “ni” yakni untuk menunjukkan tujuan perpindahan seseorang atau sebuah barang. Namun, bedanya adalah jika partikel “ni” harus diikuti dengan lokasi yang spesifik contoh “rumah sakit”.
Sedangkan jika partikel “e” boleh diikuti dengan lokasi yang umum atau kurang spesifik contoh “ke bagian timur Jepang” atau “ke pantai bagian selatan”.
Cara Mudah Belajar Tata Bahasa Jepang
Setelah mengetahui semua partikel yang digunakan dalam Bahasa Jepang dan kegunaannya, tahukah Anda bahwa salah satu aspek yang cukup sulit dipelajari dari Bahasa Jepang ada tata bahasanya? Mengapa demikian?
Karena dalam Bahasa Jepang, pola kalimat yang digunakan berbeda dengan pola kalimat di Bahasa Indonesia yakni SPOK melainkan menggunakan susunan SOPK. Selain itu, ada tambahan partikel yang harus digunakan sesuai dengan fungsinya. Namun, ada cara mudah belajar tata Bahasa Jepang!
1. Membeli Buku Tata Bahasa
Jika Anda masih baru belajar Bahasa Jepang, maka ada baiknya membeli dan mempelajari buku cetak terkait tata bahasa dalam Bahasa Jepang yang ditujukan untuk pemula. Biasanya, buku untuk pemula memiliki kelebihan yakni dikemas dengan visual yang menarik dan materi yang mudah dipahami.
Dengan demikian, Anda bisa belajar tata bahasa Jepang dasar dengan lebih mudah dan terarah jika dibandingkan belajar melalui materi yang diperoleh secara mandiri di internet atau google.
2. Konsistensi Belajar
Cara kedua adalah memastikan Anda memiliki waktu luang setiap harinya sehingga konsistensi belajar terjaga meskipun belajar secara otodidak. Dalam belajar tata bahasa, memerlukan pemahaman yang baik mengenai materi bukan hanya dihafalkan.
Karena, jika memahami dengan baik mengenai materi tersebut, Anda akan tidak mudah lupa ketika harus menerapkannya dalam bentuk tulisan atau percakapan sehari-hari.
3. Kursus Bahasa Jepang
Ketika Anda merasa belajar secara otodidak itu tidak bisa dilakukan, maka Anda bisa mencoba cara terakhir yakni dengan mengambil kursus Bahasa Jepang. Kelebihan mengambil kursus adalah Anda akan diajari oleh guru yang sudah menguasai materi dan berpengalaman sehingga belajar lebih mudah.
Mempelajari partikel shi shi merupakan salah satu materi pembelajaran Bahasa Jepang yang wajib dipelajari. Hal ini karena partikel dalam tata Bahasa Jepang berperan penting dalam pemahaman arti dari sebuah kalimat yang ditulis atau diucapkan.