Berbagai Agama di Korea Selatan, Ini Presentase nya!

Agama di Korea Selatan Itu Beragam, Ini Presentasenya

Menjadi salah satu negara yang ada di Asia Timur, Korea Selatan begitu menarik perhatian melalui industri hiburannya yang memang tidak main-main. Karena industri hiburan tersebut, segala hal terkait Korea sangat menarik untuk diulik, termasuk masalah agama di Korea Selatan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa waktu yang lalu ramai terdengar bahwa di negara yang berbahasa resmi bahasa Korea ini ada agama sesat. Namun sebenarnya bagaimana sih perihal agama yang dianut oleh penduduk Korea Selatan? Informasi berikut ini bisa menjadi jawabannya.

Ragam dan Persentase Agama di Korea Selatan

Ragam dan Persentase Agama di Korea Selatan

Per tanggal 31 Desember 2022 yang lalu, Korea Selatan ditempati oleh penduduk yang terdaftar yang jumlahnya mencapai 51,4 juta orang. Berita ini disampaikan oleh Kementerian Keselamatan dan Administrasi Publik Korea Selatan.

Sedangkan kalau berdasarkan situs Country Meters, diketahui bahwa penduduk Korea Selatan menganut agama yang beragam dengan informasinya sebagai berikut:

1. Agama Kristen

Sebagian besar masyarakat Korea Selatan memeluk agama Kristen. Bahkan banyaknya orang yang mengaku bahwa dirinya adalah Kristiani mencapai 29,4 persen. Dari total angka tersebut, jumlah Kristen Protestan adalah yang terbesar.

2. Agama Budha

Selain agama Kristen, agama Budha juga menjadi agama yang penganutnya banyak di Korea Selatan. Bahkan kalau secara angka, jumlahnya mencapai 22,9 persen. Dengan jumlah tersebut, agama Budha menjadi agama yang lebih unggul dibandingkan agama yang lainnya.

3. Agama Islam

Adakah yang penasaran dengan berapa persen agama Islam di Korea Selatan? Jawabannya adalah sekitar 0,2 persen. Hal ini juga sekaligus menjadi bukti bahwasanya agama Islam sudah mulai diterima di negara-negara Asia Timur walaupun pemeluknya masih tergolong minoritas.

4. Agama Lain

Selain berbagai agama di Korea Selatan yang sudah disebutkan di atas, ada pula agama lain yang dianut oleh masyarakat di sana. Jumlahnya juga tergolong minoritas dengan kisaran 0,3%.

5. Tidak Terafiliasi

Walaupun ada banyak masyarakat Korea Selatan yang mengaku dirinya menganut agama tertentu, kenyataannya sebagian penduduk di sana juga ada yang tidak terafiliasi. Dengan kata lain, ada penduduk Korea Selatan yang mengaku dirinya tidak terkait sama sekali dengan masalah agama.

Jumlah penduduk yang tidak terafiliasi ini cukup besar. Bahkan lebih besar dari agama mayoritas yang mencapai 46,4 persen.

Agama Tradisional di Korea Selatan

Walaupun saat ini di Korea Selatan sudah terdapat berbagai agama yang sudah disebutkan sebelumnya, ada juga warga yang lebih mempercayai agama tradisional. Sebenarnya kalau untuk agama yang seperti ini tidak hanya ada di Korea Selatan, melainkan ada di hampir setiap negara.

Cuma karena perkembangan zaman, agama tradisional tersebut sudah berbaur dengan agama yang lebih umum. Kalau masyarakat Korea Selatan sendiri yang menganut agama ini sekitar 0,8 persen. Dalam akar budaya tradisional Korea, diketahui ada agama-agama tradisional sebagai berikut:

1. Shamanisme Korea

Shamanisme Korea

Shamanisme sudah ada di Korea Selatan bahkan sejak zaman kuno. Karena memang sudah ada sejak lama, tentunya agama ini memiliki peran penting khususnya dalam membentuk kehidupan di Korea Selatan.

Shamanisme ini terkait dengan perdukunan dan keyakinan akan perdukunan memang sudah ada di Korea sejak tahun 2333 SM. Hingga tiba masa pengenalan Konfusionisme serta Budhisme, Shamanisme inilah agama satu-satunya di Semenanjung Korea.

Setelah dua agama lainnya datang, Shamanisme ini berganti posisi menjadi yang paling belakang. Meskipun demikian, pengaruh Shamanisme ini masih ada di Korea. Terbukti dengan orang Korea yang mengunjungi dukun baik untuk meminta nasihat maupun meminta jimat.

2. Konfusianisme Korea

Diskriminasi Agama di Korea Selatan

Lebih lanjut lagi ada agama tradisional Konfusionisme. Konfusionisme ini lahir di masa dinasti Joseon dan menjadi agama terbesar kala itu hingga berabad-abad lamanya. Kejayaan agama ini terus berlangsung hingga tiba masa pengenalan agama Kristen.

Konfusianisme diketahui dikembangkan oleh para intelektual Korea. Namun ternyata, konfusianisme ini lebih dari sekedar agama. Nilai-nilai yang ada di dalamnya dipandang sebagai moral serta kode etik oleh masyarakat di sana yang menjadi bagian penting sistem pemerintahan.

3. Buddhisme Korea

Buddhisme Korea

Buddhisme Korea hadir di Korea dari Cina pada tahun 372. Agama ini mendominasi Korea selama periode tiga kerajaan. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan pengaruh agama dominan yang sudah membentuk negara Korea sejak saat itu.

Hal ini terbukti dengan banyaknya kuil yang berdiri di seluruh Korea. Buddhisme ini juga adalah agama yang utama di Semenanjung Korea sampai munculnya Konfusianisme yang dianggap sebagai ideologi negara di masa dinasti Joseon.

Kalau berdasarkan sejarah, masyarakat Korea Selatan berada di bawah tiga agama tradisional di atas yang berhasil membentuk cara berpikir sekaligus tingkah laku masyarakat. Sampai sekarang, ajaran serta nilai dari kepercayaan tersebut masih berpengaruh kuat baik yang beragama maupun yang tidak.

Sekte Sesat di Korea Selatan

Sekte Sesat di Korea Selatan

Bukan hanya di Korea  Selatan, sekte sesat bahkan juga bisa ditemukan di Indonesia. Korea Selatan sendiri juga termasuk negara yang kerapkali menghadapi persoalan sekte sesat ini.

Seorang pakar kultus serta profesor di Universitas Presbyterian Busan menerangkan bahwa sulit untuk tahu berapa angka sekte sesat di Korea Selatan. Hanya saja kalau berdasarkan perkiraan, jumlahnya bahkan mencapai ratusan.

Dari banyaknya populasi di Korea Selatan, sekitar 300.000 orang diantaranya menjadi anggota sekte sesat tersebut. Karena merupakan aliran sesat, sudah tentu ajarannya menyimpang dari ajaran agama Kristen yang sebenarnya.

Sejumlah sekte sesat tersebut sudah terindikasi melakukan tindak pelecehan seksual, kekerasan, pemaksaan, pencucian otak serta penipuan. Sayangnya, meskipun melakukan tindak kriminal, masih ada saja orang yang tertarik dengan aliran ini.

Biasanya yang menjadi sasaran dari sekte ini ialah kaum muda dan para mahasiswa. Orang-orang berusia muda seperti ini masih dalam perjalanan mencari jati diri. Tidak sedikit diantaranya yang merasa kebingungan dalam menentukan arah hidupnya.

Hadirnya berbagai sekte tersebut seolah menjadi oasis yang memberikan jalan keluar bagi para kaum muda yang tengah gelisah. Biasanya, sekte-sekte sesa menggunakan doktrin jalan menuju kemakmuran baik material dan spiritual.

Diskriminasi Agama di Korea Selatan

Diskriminasi Agama di Korea Selatan

Walaupun Korea Selatan tampak megah melalui industri hiburan dan teknologinya, kenyataannya negara ini juga banyak menghadapi masalah. Selain masalah aliran sesat, Korea Selatan juga menghadapi persoalan diskriminasi agama yang sering dilakukan oleh masyarakat.

Di Korea Selatan, agama yang mendominasi ialah agama Buddha dan agama Kristen dan sebagiannya lagi merupakan atheis. Sedangkan penganut agama lainnya sangat sedikit, ambil contoh dalam hal ini agama Islam yang penganutnya kurang dari 1 persen di negara tersebut.

Dengan perbandingan yang sangat jauh ini, sudah tentu masyarakat Korea belum familiar dengan wanita muslim yang identik dengan hijabnya. Selain itu, sebagian besar muslim di negara tersebut merupakan imigran dan pendatang.

Meskipun ada masalah diskriminasi agama, Korea Selatan berbenah diri menjadi negara yang ramah muslim. Bahkan banyak diantara turis yang datang ke sana beragama Islam yang mayoritas berasal dari Malaysia dan Indonesia.  

Diantara usaha yang dilakukan ini ialah Korea Selatan menyediakan makanan halal serta masjid dan tempat ibadah yang bisa dipergunakan oleh orang-orang Islam yang tinggal ataupun sekedar berkunjung ke sana.

Jadi sudah jelas ya perihal agama di Korea Selatan? Selayaknya Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di negara inipun juga ada agama yang mendominasi. Kalau Anda tertarik berkunjung ke sana, pastikan untuk bersikap toleran ya terhadap perbedaan agama yang dijumpai.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *