Apa Itu Teks Narrative Dan Berbagai Jenis Yang Ada

Apa Itu Teks Narrative

Bagi kamu yang suka membaca, kamu tentu sudah tahu apa itu teks narrative. Tapi apa kamu tahu apa saja jenis teks narasi yang ada?

Kenapa Perlu Tahu Apa Itu Teks Narrative

Teks narasi adalah satu atau beberapa paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Umumnya, narrative text bisa jadi cukup detil dan mampu mempengaruhi pembaca. Untuk jadi satu narasi yang baik, teks tersebut perlu memiliki sudut pandang, karakter, situasi atau konflik, plot, dan tema.

Apa Itu Teks Narrative

Sebagian besar teks narasi ada di karya fiksi seperti novel atau cerita pendek. Panjangnya juga bervariasi antara beberapa paragraf hingga beberapa halaman.

Fungsi narasi dalam karya sastra adalah untuk membangun suasana dan cerita. Karena itu, narrative text yang kamu baca akan penuh dengan berbagai majas dan perumpamaan. Tidak jarang, pengarang akan menuliskan keadaan ruangan atau situasi dengan sangat detil.

Narasi pada teks berita juga bisa memiliki banyak detil. Bedanya, detil yang ditulis berdasarkan fakta. Dan karena dituliskan menggunakan sudut pandang orang ketiga, pembaca tidak bisa terlalu larut atau merasa berada di situasi yang sama.

5 Jenis Narasi Yang Kamu Perlu Tahu

Ada berbagai jenis teks narrative yang bisa kamu temukan di berbagai media. Akan tetapi, dari semua itu bisa masuk dalam lima kategori besar sebagai berikut:

1. Descriptive

Sesuai namanya, narasi ini akan mendeskripsikan keadaan dengan sangat detil. Kamu bisa ikut larut dalam apa yang kamu baca karena penulis berhasil memberikan semua informasi yang dibutuhkan semua indera seperti memberi tahu bau atau warna yang dilihat.

Contoh dari descriptive narrative adalah ketika Harry Potter pertama kali datang ke Diagon Alley. Karena dibesarkan sebagai manusia biasa atau muggle, Harry merasa takjub melihat semua yang ada.

J.K. Rowling mendeskripsikan apa saja yang Harry lihat dan rasakan. Apa yang dia bau dan bagaimana tampilan semua orang yang ada di Diagon Alley.

2. Viewpoint

Bentuk narasi ini membatasi isi teks sesuai dengan sudut pandang yang digunakan. Umumnya, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama sebagai narator utama. Tapi tidak mungkin ada juga sudut pandang campuran seperti novel dengan beberapa karakter utama.

Tujuan narasi ini adalah untuk mempengaruhi para pembaca dengan memberi tahu pikiran dan perasaan narator. Contoh paling populer adalah novel Lolita karya Vladimir Nabokov dan Dracula oleh Bram Stoker.

Gambar Apa Itu Teks Narrative
Sumber gambar: pexels.com

3. Historical

Umumnya, narrative text ini memberi gambaran atas kejadian sejarah atau fakta berdasarkan sudut pandang sumber cerita. Seringkali narasi ini digunakan pada biografi ataupun kisah sejarah karena fokus pada kejadian lampau. Ciri utama adalah penggunaan kata penanda waktu seperti in the later years atau early in the days untuk menyambung rentetan kejadian.

Tapi bukan berarti bentuk historical narrative hanya digunakan pada satu genre saja. Beberapa novel populer juga menggunakan bentuk ini untuk menggambarkan kejadian di masa lalu. Misalnya, novel Dracula ditulis dengan gaya penulisan journaling atau mengisi buku harian. Sehingga ada banyak narasi yang menggunakan kata penunjuk waktu, seperti potongan artikel koran yang disimpan oleh Mina.

4. Linear

Bisa jadi bentuk narasi ini adalah yang paling banyak ditemui. Narrative text yang berjenis linear akan menuliskan cerita dengan urutan kejadian yang terjadi. Karena bentuknya yang runut, kamu akan lebih mudah memahami apa saja yang terjadi.

Kamu bisa menemukan linear narrative text dalam berbagai novel dan cerpen. Bahkan tidak jarang, pengarang yang berhasil memberikan narasi yang menggambarkan kejadian dalam satu minggu menjadi satu buah novel.

Sebagai contoh, kamu bisa membaca seri Percy Jackson and the Olympians dari Rick Riordan. Petualangan Percy selama tujuh hari berusaha menyelesaikan tantangan ditulis dengan sangat detil.

Dalam non-fiksi bentuk narasi ini hadir dalam berbagai buku pengembangan diri atau self-help. Kamu juga bisa menemukannya dalam autobiografi atau buku yang fokus pada kejadian sejarah tertentu seperti Helter Skelter dari Vincent Bugliosi yang membahas tentang Charles Manson dan kelompok yang dipimpinnya.

5. Non-Linear

Kebalikan dari jenis sebelumnya, narasi yang bersifat non-linear akan menceritakan kejadian tidak dalam urutan tertentu. Misalnya, bisa saja cerita dibuka dari kejadian di hari Minggu, tapi lalu lompat ke kejadian di hari Senin dua minggu lalu, sebelum kembali ke hari Minggu. Alur yang maju mundur membuat bentuk narasi ini cukup umum dalam karya fiksi dengan genre misteri atau cerita detektif.

Sebagai contoh adalah The Moonstone dari Willkie Collins. Walaupun teks dituliskan secara runut, akan tetapi tiap karakter akan memberikan cerita dari versi mereka sendiri. Sehingga pembaca akan melihat satu kejadian dari sudut pandang yang berbeda.

Contoh lain adalah di dua buku terakhir seri Harry Potter. Ketika Harry harus mencari Horcrux dan memusnahkannya, ia melihat kejadian di masa lampau berdasarkan ingatan yang di simpan di dalam Horcrux.

Setelah tahu apa itu teks narrative kamu akan lebih mudah memahami isi bacaan, baik yang berbentuk berita maupun karya sastra. Mungkin ke depannya, kamu bisa mencoba menulis dan membuat narasi yang lebih menarik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *