Bahasa Korea memang tengah digemari orang Indonesia, sehingga banyak yang ingin mempelajarinya. Satu istilah yang paling ingin diketahui orang yaitu bahasa Koreanya tidak mau untuk menyatakan penolakan terhadap sesuatu.
Bagi seorang pemula yang baru mulai mempelajari bahasa Korea memang sebaiknya diawali dari kosakata sederhana seperti tidak mau. Mempelajari dan menghafalkan kosakata sederhana menjadi cara mudah belajar bahasa Korea.
Tidak mau adalah kosakata bahasa Korea yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Di dalam drama-drama Korea kosakata tidak mau juga sering diucapkan oleh karakter didalamnya, sehingga wajar kalau banyak pemula yang mencarinya di internet.
Bahasa Koreanya Tidak Mau
Bagaimana orang Korea mengatakan tidak mau pada orang lain? Ketika mencari apa bahasa Korea tidak mau, Google akan menampilkan hasil pencarian yang berkaitan dengan kata kunci tersebut. Sayangnya, hasil pencarian tidak mau dalam bahasa Korea masih sangat minim.
Tidak seperti bahasa Koreanya aku cinta kamu yang sangat mudah ditemukan, kata “tidak mau” lumayan sulit dideteksi oleh Google. Biasanya, Google hanya menampilkan “shiro” (싫어)sebagai kosakata tidak mau dalam bahasa Korea.
Arti “Shiro” (싫어) dalam bahasa Korea adalah tidak mau atau tidak suka. Selain “shiro” (싫어), bahasa Korea tidak mau yaitu “Siltha” (싫다). Penggunaan kosakata “tidak mau” biasanya dilanjutkan dengan kata kerja dan kata benda sehingga menjadi satu kalimat utuh yang memiliki makna.
Cara Penggunaan Kata Tidak Mau dalam Bahasa Korea
Tidak sekedar tahu saja bahasa Koreanya tidak mau, tapi harus paham juga bagaimana konsep dan cara penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Cara mengucapkan tidak mau dalam bahasa Korea harus disesuaikan dengan peraturan tata bahasa.
Begini tata cara penggunaan istilah tidak mau dalam bahasa Korea.
1. Tidak Mau + Kata Kerja
Grammar bahasa Korea menyebutkan bahwa ketika kita ingin mengatakan tidak mau yang dirangkai dengan kata kerja, maka rumusnya yaitu “kata kerja + go sipji anhayo”. Contohnya, kalau mengatakan “aku tidak mau debat”, bahasa Koreanya menjadi “jeuneun daewihago sipji anhayo”.
Jeuneun artinya aku atau saya dalam bahasa Korea, lalu daewigaho berarti debat dan go sipji anhayo artinya tidak mau. Sehingga jika dirangkai menjadi kalimat yang utuh berbunyi “jeuneun daewihago sipji anhayo”. Sedangkan kalau kalimat non formal tinggal hilangkan “yo” jadi “anha” saja.
2. Tidak Mau + Kata Benda
Tidak mau dalam bahasa Korea tidak hanya disambung dengan kata kerja saja, kadang-kadang juga dilanjutkan dengan kata benda. Jika tidak mau dirangkai dengan kata benda, maka rumusnya menjadi “kata benda + el/ reul +wonhaji anhayo.”
Bagaimana mengatakan tidak mau yang disambung dengan kata benda? Jika dikatakan dalam bentuk tulisan, maka “el/ reul” harus disertakan. Tetapi kalau kalimatnya langsung diucapkan maka “el/ reul” tidak usah dikatakan.
Contohnya seperti pada lirik lagu “Fancy You” yang dinyanyikan oleh grup K-Pop Twice. Ketika dinyanyikan sama dengan diucapkan bukan dituliskan, maka liriknya “amudo wonhaji anha” tanpa el/ reul dan akhiran “yo”.
Kosakata “Tidak” dalam Bahasa Korea
Apakah mengetahui bahasa Koreanya tidak mau saja sudah cukup untuk memahami percakapan sehari-hari yang ditampilkan dalam drakor? Tentu saja tidak. Ada beberapa kosakata yang digunakan oleh orang Korea tidak mengatakan tidak, baik dalam situasi formal ataupun non formal, yaitu :
1. Aniyo (아니요 )
Aniyo adalah bentuk paling dasar untuk mengatakan “tidak” dalam bahasa Korea dan dapat digunakan untuk kalimat formal ataupun non formal. Bentuk lain dari “aniyo” adalah “anyo” (아뇨) atau “anio” (아니오).
Contoh kalimatnya misalnya gimchireul jaohaeyo? (김치를 좋아해요?) yang artinya “apakah kamu menyukai kimchi?”, maka jawabannya kalau tidak mau yaitu “aniyo, sileohaeyo” (아니요, 싫어해요) yang berarti “tidak, saya tidak suka”.
2. Ani (아니)
kalau “aniyo/ anio” dipakai sebagai tidak mau dalam bahasa Korea yang formal, maka untuk kalimat non formal atau santai kepada teman, kosakata yang digunakan adalah “ani” (아니). Lihat contoh kalimat berikut ini :
- Gimchireul joahae? (김치를 좋아해 ?) – apakah kamu suka kimchi?
- Ani, sileogaehae (아니, 싫어해!) – Tidak, aku tidak suka!
Kalau diamati, ketika mengatakan “tidak” dalam konteks suasana yang tidak formal atau santai, maka tinggal menghilangkan “yo”saja. Selebihnya, gunakan kosakata dan kalimat yang sama dengan bahasa formal.
Fakta Unik tentang Bahasa Korea
Tata bahasa yang digunakan di Korea memang pada umumnya dibedakan menjadi kalimat formal yang diucapkan pada atasan, orang yang dihomarti maupun orang yang baru dikenal, dan kalimat tidak formal yang lebih santai.
Seperti bahasa Koreanya tidak mau misalnya, beda penggunaannya ketika dalam kalimat formal dan saat diucapkan dalam suasana santai. Pembagian menurut konteks formal dan non formal tersebut menjadi keunikan dari bahasa Korea.
Selain itu, ada lagi beberapa hal yang membuat bahasa Korea itu unik, diantaranya :
1. Memiliki Tingkat Kesopanan
Kata “aniyo” adalah bentuk halus dari “ani” yang artinya sama yaitu “tidak”. Pembedaan tersebut berpengaruh pada cara penggunaannya. Kata “aniyo” digunakan dalam situasi formal dengan tingkat kesopanan yang lebih tinggi. Biasanya diucapkan saat bicara dengan orang yang dihormati.
Sementara itu, bentuk non formal yaitu “ani” lebih santai dan diucapkan pada teman sebaya atau orang yang sudah lama kenal dan akrab. Ini menunjukkan bahwa bahasa Korea memiliki tingkat kesopanan sesuai dengan orang yang diajak bicara.
2. Kata Kerja Letaknya di Akhir Kalimat
Dimana letak kata kerja dalam kalimat bahasa Korea? Menurut tata bahasanya, kata kerja letaknya selalu dibelakang atau di akhir kalimat. Ini berbeda dengan grammar bahasa Inggris yang rumusnya “subyek + kata kerja + obyek”
Kalau dalam bahasa Korea maka peraturan yang digunakan adalah “subyek + obyek + kata kerja”. Rumus ini berlaku untuk semua tingkatan kalimat, baik formal maupun non formal.
3. Sedikit Berbeda dengan Bahasa China
Kalau sering salah membedakan huruf Korea dengan huruf China itu memang wajar, karena kedua bahasa tersebut memang memiliki kemiiripan. Menurut sejarah perkembangan bahasa Korea, huruf hangeul atau aksara Korea memang dipengaruhi oleh abjad-abjad China.
Terutama untuk negara Korea Selatan yang terbuka dengan pengaruh dari negara lainnya, seperti China maupun Jepang. Ini beda dengan Korea Utara yang sangat menjaga kemurnian bahasanya dari pengaruh negara lainnya.
Bahasa Koreanya tidak mau adalah shiro” (싫어) atau bisa juga menggunakan Siltha” (싫다. Cara penerapannya dalam kalimat dan saat langsung diucapkan juga sedikit berbeda. Jika ditulis, maka tidak mau diikuti dengan “el/ reul” sedangkan kalau diucapkan lisan tidak perlu memakai “el/ reul”.