Nama hari di setiap bahasa tentu berbeda-beda. Kebanyakan orang sudah paham nama hari dalam bahasa Jepang. Namun, apakah Anda sudah tahu nama hari Bahasa Jepang? Jika tertarik mempelajarinya, berikut akan dijelaskan nama hari menggunakan bahasa Jepang.
Materi tentang nama hari ini termasuk materi pelatihan bahasa Jepang yang harus Anda kuasai. Materi ini termasuk pembelajaran dasar sehingga penting untuk dipelajari. Simak nama hari dan penulisannya berikut ini.
Nama Hari dalam Bahasa Jepang
Sebelum memahami nama-nama hari, Anda perlu tahu bahwa penyebutan nama hari di Jepang memiliki perbedaan dengan Indonesia. Biasanya, hari Senin termasuk hari pertama dalam satu minggu.
Namun, untuk bahasa Jepang, hari Senin ini adalah hari kedua karena yang pertama adalah hari Minggu. Dengan demikian, hari Selasa adalah hari ketiga dan lanjut begitu seterusnya. Lalu, bagaimana cara penulisan hari bahasa Jepang ini? Anda bisa menggunakan rumus sederhana berikut:
Nama Hari + youbi
Dari pola ini, dapat diketahui bahwa nama hari tersebut punya ciri khas dari kata youbi yang ada di akhirnya.
Berikut ini adalah nama hari jika ditulis dalam bahasa Jepang mulai dari hari Senin sampai Minggu.
Bahasa Indonesia | Bahasa Jepang | |
Senin | getsuyoubi | 月曜日 |
Selasa | kayoubi | 火曜日 |
Rabu | suiyoubi | 水曜日 |
Kamis | mokuyoubi | 木曜日 |
Jumat | kinyoubi | 金曜日 |
Sabtu | doyoubi | 土曜日 |
Minggu | nichiyoubi | 日曜日 |
Makna Nama Hari dari Kekayaan Alam
Fakta menarik tentang penyebutan nama hari dari Jepang ini ternyata namanya diambil dari kekayaan alam. Hal ini dapat dilihat dari kanji yang digunakan dari nama hari ini. Contohnya bisa Anda lihat pada penjelasan berikut:
- Hari Senin dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 月 (getsu) artinya adalah bulan.
- Hari Selasa dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 火 (ka) artinya adalah api.
- Hari Rabu dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 水 (sui) artinya air.
- Hari Kamis dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 木 (moku) artinya kayu.
- Hari Jumat dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 金 (kin) artinya logam.
- Hari Sabtu dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 土 (do) artinya tanah.
- Hari Minggu dalam bahasa Jepang menggunakan huruf kanji 日 (nichi) artinya matahari.
Pemakaian Keterangan Waktu Menggunakan Bahasa Jepang
Saat Anda sedang melakukan dialog atau menulis bahasa Jepang, sering kali membutuhkan adanya keterangan waktu di dalamnya. Misalnya, saat menyebutkan kata kemarin, besok, hari ini, lusa, dsb.
Anda juga perlu tahu bahasa yang digunakan untuk menuliskan kata tersebut dengan tepat. Adapun contoh keterangan waktu dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut:
Bahasa Indonesia | Bahasa Jepang | |
Hari ini | Kyoo | 今日 |
Kemarin | Kinoo | 昨日 |
Lusa | Asatte | 明後日 |
Pagi | Asa | 朝 |
Tadi pagi | Kesa | 今朝 |
Besok | Ashita | 明日 |
Malam ini | Konban | 今晩 |
Pemakaian keterangan waktu ini diperlukan untuk menunjukkan nama hari dengan mudah. Pastinya keterangan ini akan sangat sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, penting untuk mempelajarinya dengan baik sebagai modal dasar belajar bahasa Jepang.
Hari-hari Mistik dalam Bahasa Jepang
Selain penyebutan bahasa dasar nama hari dalam bahasa Jepang dan keterangan waktu, terdapat juga bahasa sehari-hari untuk menyebutkan hari mistik.
Jadi, sebagai informasi tambahan, Anda juga perlu untuk mengetahui hari mistik ini yang menjadi budaya dan menjamur di masyarakat.
Bahkan, penamaan hari mistik juga tertera dalam beberapa kalender Jepang. Masyarakat Jepang, banyak yang masih percaya dengan hari mistik ini dan digunakan untuk memilih hari lain yang baik dengan melakukan beberapa upacara pemakaman atau pernikahan.
Nama pekan yang berkaitan dengan hari kepercayaan mistik ini disebut dengan rokuyo. Ada 6 hari mistik seperti hari sial, hari keberuntungan, dsb. Untuk lebih jelasnya, Anda perlu memahami penjelasan berikut ini:
1. Shakko
Hari mistik yang pertama adalah Shakko yang jika diterjemahkan adalah hari sial. Sesuai dengan maknanya, hari ini banyak diwaspadai oleh kebanyakan orang Jepang. Jika ada seseorang yang menggelar acara, maka mereka perlu menghindari hari ini.
Contoh acara yang dilarang untuk digelar adalah acara pemakaman atau pernikahan. Sesuai dengan nama harinya, orang Jepang percaya bahwa acara yang diselenggarkan di hari tersebut maka akan terjadi kemalangan atau hal buruk yang bisa menimpanya.
Untuk itulah, hari ini banyak ditakuti oleh sebagian orang Jepang dan banyak acara harus mengganti jadwalnya saat hari itu masuk dalam hari sial.
2. Dai an
Hari mistik berikutnya adalah Dai an yang disebut dengan hari keberuntungan. Di hari tersebut memiliki makna yang berkebalikan dengan hari sial. Jadi, Anda bisa mengadakan acara di itu.
Bahkan, banyak orang yang menentukan acara pernikahan di hari Dai an dengan harapan acara berlangsung lancar dan pernikahan bisa langgeng. Tak hanya untuk acara pernikahan, ada juga penentuan acara lain seperti pemakaman, dsb.
Tentu penentuan acara di hari tersebut sangat difavoritkan oleh banyak orang sehingga banyak yang mencarihari tersebut untuk menentukan kegiatan dan acara yang spesial.
3. Sakimake atau senbu
Hari dalam bahasa Jepang Sakimake disebutkan untuk hari mistik dimana harus bertindak hati-hati di hari tersebut. Di hari Sakimake, sebagian masyarakat Jepang pecaya bahwa di hari ini penting untuk menghindari keputusan yang bersifat krusial agar keputusan ini tidak salah.
Contohnya saat Anda membuat keputusan untuk berinvestasi di suatu perusahaan, maka sebisa mungkin menghindari Sakimake karena dipercaya keputusan yang Anda buat bisa salah sehingga perlu kehati-hatian. Itulah makna dari hari Sakimake yang termasuk dalam hari mistik yang dipercaya memberikan dampak buruk.
4. Tomobiki
Hari mistik selanjutnya adalah Tomobiki. Arti dari Tomobiki adalah hari dimana disarankan untuk tidak mengadakan pemakaman. Jika diartikan dari setiap katanya, makna dari Tomo adalah “Teman”. Sedangkan Biki adalah “menarik”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hari ini konon tidak boleh mengadakan pemakaman karena dipercaya roh yang meninggal tersebut akan mengajak temannya yang masih hidup untuk ikut ke dunia kematian.
Budaya Jepang masih erat dengan tradisinya yang kental akan mitos. Oleh sebab itu, tidak heran jika hari mistik ini masih banyak yang mempercayainya.
5. Sakigachi
Berikutnya adalah Sakigachi yang termasuk hari baik. Jadi, di hari ini juga cocok untuk mengadakan acara atau kegiatan. Lalu, apa bedanya dengan Dai an? Perbedaan hairi ini dengan Dai an adalah acara yang dilangsungkan di Sakigachi hanya baik jika dilaksanakan pagi hari saja.
Apabila dijalankan di tengah hari atau sore hari, maka hal itu tidak menjadi baik lagi. Oleh sebab itu, acara sebaiknya tidak dijalankan di waktu selain pagi hari berdasarkan hari mistik ini.
6. Butsumetsu
Terakhir, adalah Butsumetsu yang artinya adalah hari sial dalam mengawali sesuatu. Jadi, di hari tersebut sebaiknya tidak menjalankan acara seperti pernikahan atau membuka usaha dan berbagai hal lainnya dalam konteks memulai suatu hal yang baru.
Jika tetap dilakukan acara, maka usaha atau pernikahan yang dilangsungkan dikhawatirkan mendapatkan suatu musibah. Oleh sebab itulah, banyak orang Jepang yang akhirnya tidak ingin mengambil risiko dan lebih memilih untuk menggunakan hari lain untuk membuka usaha tersebut.
Hari dalam bahasa Jepang nyatanya cukup unik sehingga Anda yang ingin belajar harus paham dasarnya. Hari dalam satu minggu dalam Jepang perlu diketahui beserta dengan keterangan waktu. Ada juga hari mistik jika Anda ingin memperdalam pengetahuan tentang Jepang.