Apa yang terlintas dibenak Anda bila mendengar kalender bahasa Jepang? Tentu hal yang akan muncul di kepala nantinya adalah kumpulan angka mulai dari tanggal, hari dan juga tahun di dalam kalender tersebut. Jika nanti Anda memiliki kesempatan untuk datang ke negara Jepang.
Maka mengetahui hal penting seperti kalender ini adalah sebuah daftar wajib. Kedatangan Anda ke Jepang bisa jadi dilakukan dalam rangka kegiatan untuk pendidikan, pelesir hingga bekerja di salah satu perusahaan Jepang tersebut.
Bangsa yang terkenal akan kedisiplinan waktunya itu, tentu sangat bergantung pada kalender yang dimiliki. Jika dulu kalender bentuknya terdiri dari lembaran kertas, maka saat ini dengan gawai sekalipun Anda bisa membuka hal tersebut di manapun.
Sejarah Kalender Bahasa Jepang
Tidak ada catatan pasti terkait lahirnya kalender Jepang yang dipakai hingga saat ini. Akan tetapi pada dasarnya penggunaan kalender Jepang sendiri diurutkan berdasarkan era dimana seorang kaisar berkuasa pada waktu tersebut.
Leluhur dari negara Jepang dan juga Cina pada dasarnya memiliki ikatan yang kuat antara satu sama lain. Karena hal itu pula maka beberapa budaya diadopsi oleh masyarakat Jepang termasuk diantaranya adalah penamaan era yang ada di Negeri Matahari Terbit itu.
Mulanya penamaan era ini muncul di abad ke-6 Masehi. Dimana pada saat itu yang memiliki kekuasaan penuh di negeri Jepang adalah seorang kaisar yang bernama Kotoku. Umumnya perubahan dari sebuah era sendiri muncul kala seorang kaisar naik takhta.
Negara Jepang yang dulunya merupakan sebuah monarki sangat mengagungkan sekali seorang kaisar. Hal itu yang membuat terjadinya perubahan tanggal saat era kaisar baru lahir serta naik takhta.
Untuk era dari Jepang sendiri, seorang kaisar bernama Monmu lah yang mengawali era di negara itu secara utuh. Disebut utuh lantaran kaisar tersebut telah berdiri secara mandiri tanpa bantuan pihak lain.
Penamaan dari era ini pun pada akhirnya berlangsung hingga abad ke 21 ini. Pada era Meiji sendiri Jepang memutuskan untuk ikut serta menggunakan kalender gregorius yang dipakai oleh semua negara di dunia.
Cara Membaca Kalender Bahasa Jepang
Untuk membaca kalender Jepang bukanlah merupakan sesuatu yang sulit. Apalagi di zaman sekarang penggunaan kalender Gregorius jadi memudahkan orang untuk membacanya. Gregorius sendiri merupakan sebuah kalender yang adalah modifikasi dari Julius.
Kedua hal ini memodifikasi waktu menjadi bentuk lain berupa tanggal bulan hingga tahun. Kehadiran penanggalan kalender Jepang dengan hal tersebut membuat orang-orang yang membacanya menjadi lebih mudah.
Sebagaimana kalender pada umumnya, bentukan dari kalender jepang adalah berisi kotak-kotak. Yang didalamnya menjelaskan tahun apa untuk sekarang ini. Ada juga kotak untuk bulan hingga yang terkecil adalah untuk penamaan tanggal serta hari.
Bentukan kotak itu sendiri merupakan serapan dari sebuah kalender bernama Gregorius tadi. Namun sebagaimana serapan lainnya, pasti ada modifikasi di dalamnya. Yakni jika di dalam penamaan hari menggunakan yang namanya kanji.
Sebagaimana umumnya kanji yang merupakan simbol dengan makna tertentu. Maka kanji untuk hari yang digunakan dalam kalender Jepang menggunakan kombinasi dari beberapa elemen yang ada di bumi.
Elemen-elemen tersebut mulai dari matahari, bulan, api, air hingga tanah. Contoh dari penggunaan kanji untuk hari senin adalah getsuyobi dalam romaji nya. Namun pada bentuk kanjinya menggunakan simbol ini 月曜日.
Getsu sendiri memiliki makna bulan, pasalnya kanji tersebut terinspirasi dari bulan sabit. Namun arti getsuyobi sendiri dinisbatkan ke dalam hari Senin.
Hari Libur dalam Kalender Bahasa Jepang
Seperti kalender yang ada di Indonesia, Jepang sendiri terdapat hari libur resmi yang diakui oleh pemerintah di sana. Kegiatan liburan seperti ini biasanya dimanfaatkan oleh warga Jepang untuk bercengkrama dengan keluarganya masing-masing.
Liburan yang resmi dan diakui oleh pemerintah Jepang terdiri dari lima belas hari. Hari-hari tersebut tersebar ke dalam 12 bulan yang ada dalam kalender Jepang. Sangat berbeda dengan hari libur di Indonesia yang rata-rata merupakan bentuk peringatan keagamaan.
Rata-rata hari libur yang ada dalam kalender Jepang merupakan bentuk pengingat terhadap kejadian penting di negara tersebut. Tidak hanya itu saja ada juga hari-hari dalam rangka bentuk terima kasih terhadap alam yang ada di negeri Jepang sendiri.
Tidak hanya memberikan rasa apresiasi terhadap alam, peringatan liburan di Jepang juga ada yang merupakan bentuk terimakasih terhadap sesama mereka. Itulah yang menjadi titik unik dalam hari libur milik negara Jepang tersebut.
Daftar Libur Resmi di Negara Jepang
- Perayaan hari tahun baru / 元日 (Ganjitsu) pada 1 Januari
- Libur hari kedewasaan /成人の日 (Seijin no hi) di hari Senin minggu kedua Januari. Upacara untuk menyambut penduduk yang menapaki usia kepala dua
- Peringatan pembentukan negara / 建国記念の日 (Kenkoku kinen no hi) di 11 Februari yang merupakan peringatan penobatan kaisar pertama
- HUT Kaisar Jepang saat ini / 天皇誕生日 (Tennō tanjōbi) pada 23 Februari
- Perayaan ekuinoks musim semi / 春分の日 (Shunbun no hi) pada 20 atau 21 Maret
- Hari Showa / 昭和の日 (Shōwa no hi) di 29 April yang memperingati ultah dari kaisar Showa
- Peringatan konstitusi / 憲法記念日 (Kenpo kinenbi) di 3 Mei yang menandakan berlakunya konstitusi di Jepang
- Hari hijau / みどりの日 (Midori no hi) di 4 Mei sebagai bentuk terimakasih kepada hasil alam yang didapat
- Hari anak-anak / こどもの日 (Kodomo no hi) pada 5 Mei
- Hari laut / 海の日 (Umi no hi) di Senin minggu ketiga bulan Juli. perayaan dalam bentuk terimakasih untuk lautan
- Hari Penghormatan untuk lansia / 敬老の日 (Keirō no hi) di Senin minggu ketiga bulan September, adalah bentuk perhatian bagi kesejahteraan para manula
- Perayaan ekuinoks musim gugur / 秋分の日 (Shūbun no hi) pada 23 September
- Libur hari olahraga serta kesejahteraan / 体育の日 (Taiiku no hi) di Senin minggu kedua bulan Oktober
- Peringatan hari kebudayaan / 文化の日 (Bunka no hi) pada 3 November
- Hari terima kasih pada buruh / 勤労感謝の日 (Kinro kansha no hi) pada 23 November
Libur Tak Resmi di Kalender Ini
Meskipun dari daftar sebelumnya telah diketahui mengenai hari libur resmi yang dimiliki oleh pemerintah Jepang. Namun negara ini ternyata memiliki hari libur yang tak resmi.
- Golden week terjadi selama beberapa hari di akhir bulan April hingga awal bulan Mei, tepatnya pada tanggal 5
- Hari Libur Obon untuk merayakan kedatangan arwah pada 15 Agustus. Biasanya orang-orang Jepang menutup semua kegiatannya baik itu bisnis hingga penjual di toko untuk melakukan kunjungan ke makam dan lalu dilanjut dengan kumpul-kumpul keluarga
- Libur jelang tahun baru pada hari akhir dari bulan Desember. Biasanya liburan tersebut dilakukan mulai tanggal 29 Desember.
Hadirnya kalender bahasa Jepang jadi hal lain yang harus diketahui oleh orang-orang yang pertama kali datang ke negara tersebut. Bukan apa-apa karena pada dasarnya semua aktivitas dalam hidup sangat berkaitan erat dengan yang namanya kalender itu tadi.