Belajar Menulis dalam Bahasa Jepang, Pelajari Disini!

Cara dan Sistem Menulis dalam Bahasa Jepang

Jika Anda ingin belajar bahasa Jepang, penting untuk memahami cara penulisannya. Diketahui, ada 3 jenis sistem menulis dalam bahasa Jepang yang memiliki tujuan dan maksud tertentu untuk teks tersebut. Oleh sebab itu, Anda perlu mempelajarinya secara lebih mendalam. 

Dengan mempelajarinya, Anda dapat paham bagaimana cara menulis bahasa Jepang yang benar serta dapat meningkatkan kemampuan menulis Anda. Adapun 3 sistem yang ada di Jepang yaitu penulisan Kanji, Hiragana, dan Katakana. 

Ketiganya diperlukan dan memiliki keterhubungan untuk menjadikan kata dan kalimat yang padu. Berikut akan dijelaskan aturan dari penggunaan tulisan bahasa Jepang ini sehingga Anda bisa menuliskannya dengan benar dan tidak terjadi kekeliruan. 

Asal Usul Sistem Penulisan Bahasa Jepang 

Asal Usul Sistem Penulisan Bahasa Jepang

Sebelum mengetahui tata cara menulis dalam bahasa Jepang, akan lebih baik jika mempelajari asal usul dari penulisan Jepang ini. Seperti yang telah diketahui, tulisan bahasa Jepang terlihat begitu kompleks dan membingungkan. 

Hal ini dapat terlihat dari bentuknya yang sulit dipahami. Hal menarik dari bahasa Jepang ini yaitu asal usulnya yang misteri karena tidak banyak informasi tentang kemunculan bahasa ini. Banyak orang mengira bahwa penulisan Jepang berasal dari bahasa Tionghoa. 

Alasannya karena skrip kanjinya yang memiliki banyak aksara sama dengan Tionghoa. Jika ditelusuri dari sejarahnya, ada contoh pertama tulisan Jepang yang berasal dari abad ke-5 dan ke-6. 

Di dalam tulisannya mengandung bahasa Tionghoa. Jadi, bahasa ini dipakai di Jepang sebelum adanya sistem penulisan. Kemudian, bahasa tersebut semakin berkembag sesuai dengan kata dalam pengucapan bahasa Jepang secara lisan. 

Dengan demikian, teks bahasa Tionghoa tersebut menjadi lebih berkembang dan menjadi bahasa Jepang. Muncullah sistem kanji yang memiliki berbagai makna. 

Kemudian, muncul Katakana yang menurut sejarah dianggap berasal dari pendeta yang membaca bahasa Tionghoa, lalu menerjemahkannya. Lalu, muncul juga Hiragana yang bekerja sama dengan Kanji untuk menghasilkan berbagai kata. 

Sedangkan Katakana digunakan untuk kata serapan, slang, dan onomatopoeia. 

Menulis dalam Bahasa Jepang 

Berikut ini adalah ketiga sistem penulisan dari bahasa Jepang yang memiliki berbagai aturannya tersendiri. 

1. Kanji Jepang 

Kanji Jepang

Penulisan dari kanji Jepang ini didapatkan dari aksara Tionghoa. Dari skrip terseut terdiri dari ideogram yang memiliki arti masing-masing dan dapat berdiri sendiri dan menjadi perwakilan dari suatu tindakan atau objek. 

Jika Anda mempelajarinya, maka itu sudah cukup untuk berkomunikasi dengan efektif. Kanji ini memiliki sistem dan makna yang kompleks. Oleh sebab itu, Anda yang ingin menguasainya harus meluangkan banyak waktu karena dari satu ideogram saja bisa memiliki 20 goresan. 

Kanji lebih sulit dipelajari dibandingkan dengan menggunakan hiragana dan katakana. Jika Anda sudah memahami 3000 dari 45 ribu kanji, itu tandanya Anda sudah dapat memahami sebagian besar tulisan bahasa Jepang. 

Bagi pemula, Anda bisa mempelajari Kanji dengan ratusan bentuk saja terlebih dahulu. Pelajari juga Kanji yang lebih banyak dipakai ketika menulis dalam bahasa Jepang. 

Penulisan Umum Kanji 

Kanji merupakan dasar dalam membentuk part of speech yang meliputi semua bagian kata baik itu kata kerja, kata sifat, kata benda, sampai dengan kata keterangan. Namun, dalam penulisannya tidak serta merta ditulis dengan Kanji saja. 

Anda juga membutuhkan bentuk kata lainnya seperti menggunakan Hiragana. Biasanya, kanji dijadikan sebagai batang kata yang utama lalu ditambah dengan akhiran yang disebut dengan Hiragana.

Dengan demikian, Anda perlu menguasai dua skrip ini untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam menulis bahasa Jepang yang tepat dan benar. 

2. Hiragana Jepang 

Hiragana Jepang

Berikutnya adalah sistem kepenulisan Hiragana Jepang. Hiragana termasuk salah satu aksara suku kata Jepang. Hiragana masuk dalam penulisan kana atau suku kata bersama dengan katakana. 

Penulisannya juga berbeda dengan Kanji. Penulisan Hiragana dari satu suara atau suku kata sehingga bukan termasuk dalam kata yang utuh dan memiliki arti yang lengkap. Hal ini berbeda dengan Kanji yang merupakan pembentuk dari kata utama. 

Penggunaan Hiragana untuk akhiran sampai dengan fungsi kata dan partikel. Penulisan skrip Hiragana jauh lebih sedikit dibandingkan Kanji yaitu hanya 46 aksara, 5 vokal, dan 41 konsonan. 

Anda perlu mempelajari Hiragana ini sebagai sistem penulisan Jepang di akhir Kanji Jika sudah menguasainya, ini akan membentuk kata yang lebih sempurna dan dapat menyampaikan komunikasi dengan lebih sempurna.

Penulisan Umum Hiragana 

Kanji dan Hiragana menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk menyebutkan kata tertentu. Tugas dari Hiragana yaitu sebagai akhiran dari kanji. 

Nama proses penulisan ini disebut dengan Okurigana dimana Anda bisa menemukan Hiragana yang ada di dalam teks bahasa Jepang. Lalu, seperti apa bentuk dari Hiragana? 

Bagi yang kesulitan untuk memahaminya, Anda bisa melihatnya dari struktur bahasa Inggris. Misalnya “Walking” memiliki batang kata “Walk” yang diibaratkan seperti Kanji. Sedangkan akhirannya “ing” ini termasuk dalam bentuk Hiragana. 

Bagaimana? Cukup mudah bukan memahami pentingya Hiragana dalam menulis bahasa Jepang? Bagi yang ingin terampil menuliskannya, Anda bisa berlatih mulai dari sekarang untuk menggunakan Hiragana dalam kalimat tersebut. 

3. Katakana Jepang 

Katakana Jepang

Sistem penulisan yang terakhir adalah Katakana untuk bahasa Jepang. Aksara ini merupakan bagian yang paling jarang diterapkan dibandingkan Hiragana dan Kanji. Oleh sebab itu, Anda yang masih pemula dalam belajar bahasa Jepang tidak perlu mempelajari Katakana terlalu dalam. 

Namun, keberadaan dari Katakana ini juga penting untuk menunjukkan suatu gagasan dan kata serapan asing yang mirip dari suara asing tersebut. Contohnya penyebutan terimakasih dalam bahasa Jepang ditulis “Sankyuu” yang suaranya mirip dengan kata bahasa Inggris “Thank You”. 

Katakana juga termasuk dalam suku kata yang dibentuk dari aksara yang menunjukkan vokal dan konsonan. Penulisan aksara dari Katakana ini membutuhkan goresan sederhana sehingga gampang untuk ditulis. 

Diketahui, ada 48 aksara yang terdiri dari 42 syllabogram, 1 konsonan, dan 5 vokal. Apa itu syllabogram? Syllabogram adalah tanda yang ditulis untuk suku kata tertentu. Umumnya, dapat berupa kombinasi antara konsonan dan vokal. 

Penulisan Umum Katakana Jepang 

Penulisan Umum Katakana Jepang

Sistem penulisan dari Katakana ini umumnya diterapkan pada kata yang mengarah pada konsep dari bahasa asing. Cara untuk lebih mudah memahaminya adalah dengan melihat kata yang umumnya dicetak miring yang Anda temukan dalam suatu teks. 

Tanda cetak miring ini merupakan gambaran kata seperti Katakana. Katakana juga sering dipakai untuk menggambarkan bahwa kata itu termasuk hal yang penting. 

Penggunaan umum untuk katakana sendiri biasa dilakukan onomatopoeia sehingga cocok untuk puisi dan penulisan kreatif. Dengan demikian, Anda bisa menggunakannya untuk menulis puisi Jepang buatan sendiri. 

Katakana juga sering ditemukan pada teks ilmiah, teknis, sampai dengan bahasa gaul atau slang yang digunakan sehari-hari. Anda juga bisa menemukannya dalam iklan Jepang yang beberapa tulisannya menerapkan Katakana. 

Jika Anda dapat mempelajarinya secara baik maka seiring waktu, penulisan bahasa Jepang yang dibuat menjadi lebih hebat dan profesional. 

Untuk itu, Anda perlu memahami sistem menulis dalam bahasa Jepang untuk membiasakan diri memmbuat kata-kata tersebut dan menambah kosa kata yang banyak. Cara untuk memulainya bisa dengan membaca komik Jepang yang memiliki aksara kanji sampai dengan Katakana. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *