9 Prinsip Arsitektur Pada Rumah Jepang dengan Desain Minimalis

9 Prinsip Arsitektur Pada Rumah Jepang dengan Desain Minimalis

Rumah Jepang memiliki desain tersendiri yang bisa dengan mudah dibedakan dengan model-model rumah lainnya. Rumah yang mengaplikasikan desain Jepang cenderung menyuguhkan tampilan yang sederhana sesuai dengan budaya asal negara tersebut serta suasana penuh kedamaian.

Gaya rumah dari negeri sakura memang tidak lepas dari konsep hidup bersih, seimbang, tertib, bebas dari berbagai kekacauan serta masih mempertahankan tradisi kuno. Begitu juga dengan elemen-elemen alam yang bisa dengan mudah dijumpai dalam desain rumah sehingga membuatnya lebih sejuk dan nyaman.

9 Prinsip untuk Mendesain Rumah Jepang yang Minimalis

Desain minimalis sangat lekat dengan rumah-rumah di negeri sakura sehingga rumah-rumah yang terinspirasi dengan gaya Jepang cenderung terlihat simpel. Untuk mendesain rumah bergaya Jepang ada sejumlah prinsip yang diaplikasikan dalam arsitektur, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Privasi untuk Pemilik Rumah

Privasi untuk Pemilik Rumah

Seperti diketahui bahwa warga negara Jepang sangat menjunjung tinggi privasi. Hal ini pun tercermin dari gaya rumah mereka yang membatasi pandangan dari luar menuju dalam rumah. Batas privasi ini menjadi ciri khas terutama pada rumah-rumah bergaya minimalis Jepang.

Jika diperhatian lebih seksama, rumah-rumah mereka memiliki pagar yang begitu tinggi berbeda dengan rumah Indonesia yang pagarnya hanya dibuat setengah dinding atau lebih pendek. Dinding pada batas lahan yang tinggi memberikan privasi bagi penghuni rumah dari jalan.

2. Gerbang Utama

Gerbang Utama

Bentuk fisik dari pengambaran batasan antara ruang publik, yakni jalan dan ruang privat di dalam rumah pada arsitektur bangunan juga bisa dilihat dari gerbang utamanya. Sebagian pintu gerbang utama dari rumah minimalis Jepang memiliki gerbang beratap.

Perpaduan antara gerbang utama dan pagar yang tinggi pada rumah-rumah bergaya Jepang memang cenderung memberikan kesan rumah yang tertutup, namun tentu dari sisi keamanan lebih baik. Unsur garis vertikal dan horizontal juga menjadi karakteristik pada pintu gerbang.

Alih-alih menggunakan ukiran, penggunaan unsur garis tersebut memberikan kesan yang lebih simpel tanpa mengesampingkan sisi keamanan.

3. Lahan Optimal

Lahan Optimal

Penggunaan lahan yang optimal juga menjadi salah satu prinsip desain rumah Jepang minimalis. Arsitektur rumah juga dibuat pada lahan yang lebih mengutamakan orientasi arah utara dan selatan.

Misalnya, kamar utama didesain menghadap ke selatan agar mendapatkan sinar matahari yang cukup setiap hari.

Desain rumah dari negeri sakura sangat mempertimbangkan pemandangan sehingga apabila tidak dapat menghadirkan pemandangan air atau pegunungan ke dalam rumah, mereka akan menggunakan tanaman.

Pencahayaan alami dari matahari adalah salah satu konsep utama yang diterapkan pada rumah-rumah mereka. Salah satu ide yang bisa direalisasikan adalah dengan mendesain rumah yang memiliki banyak jendela atau bukaan serta ruang outdoor sehingga cahaya matahari yang masuk rumah lebih optimal.

4. Beranda Luas

Beranda Luas

Kebanyakan rumah Jepang memiliki bagian yang dinamakan engawa, yaitu lorong lebar dan panjang yang mengubungkan ruang satu ke ruang lainnya di dalam rumah. Kegunaan dari engawa adalah untuk memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah.

Jika Anda ingin memiliki rumah dengan desain Jepang, ada baiknya Anda menambahkan beranda di dalam rumah.

Meskipun tidak bisa membuatnya dengan ukuran seluas rumah-rumah asli mereka karena keterbatasan lahan, namun adanya beranda di dalam rumah akan semakin menguatkan konsep Jepang di rumah Anda.

5. Atap Lebar

Atap Lebar

Rumah-rumah di Jepang biasanya dibuat dengan atap yang lebar. Desain atap tradisional yang masih digunakan di Jepang berfungsi untuk mengalirkan air hujan yang jatuh ke atap agar tidak merusak bagian rumah. Bentuk atap luas yang disesain dengan kantilever lebar juga memiliki fungsi lain.

Masyarakat di negara tersebut bisa membuka pintu agar ventilasi udara di dalam rumah lebih baik dan sehat tanpa membiarkan air hujan masuk ke dalam rumah.

Jika Anda ingin mendesain rumah minimalis ala Jepang, Anda bisa menerapkan konsep atap ini meskipun tidak seperti bentuk atap aslinya secara sempurna.

6. Transisi antara Luar dan Dalam

Transisi antara Luar dan Dalam

Rumah khas Jepang juga memiliki bagian bernama genkan, yakni ruang transisi antara luar dan dalam. Fungsi dari genkan adalah seperti foyer dimana tamu atau pengunjung bisa melepas sepatu mereka dan menggantinya dengan sandal rumah. Ruang transisi ini biasanya diisi rak untuk sepatu atau pajangan lain.

Area penerima tamu ini juga sering dipakai untuk memajang karya seni asli Jepang seperti gulungan kertas berisi kaligrafi maupun rangkaian bunga trandisional asal Jepang yang biasa disebut dengan ikebana.

Ada banyak ide untuk mengadaptasi ruang transisi ini salah satunya adalah dengan menambahkan bangku model konsol. Selain bisa dipakai sebagai tempat duduk, bangku tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk meletakkan sepatu atau alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah.

7. Unsur Alam di Dalam Ruangan

Unsur Alam di Dalam Ruangan

Unsur penting lain yang menjadi prinsip dari arsitekur rumah Jepang adalah adanya unsur alam di dalam ruangan. Masuknya unsur alam ke dalam rumah adalah bukti kecintaan budaya negara tersebut pada alam di sekitarnya. Air menjadi salah satu elemen alam yang mudah ditemui di rumah-rumah mereka.

Warga Jepang kerap membuat kolam ikan atau menambahkan air mancur di dalam rumah. Begitu juga dengan sejumlah tanaman hias seperti bambu atau bonsai.

Anda bisa mengadopsi konsep ini dengan menambahkan tanaman hijau lain di dalam rumah seperti palem atau anggrek jika tidak ada bonsai atau bambu.

8. Ruang Terbuka

Ruang Terbuka

Konsep lain yang tak kalah menonjol dalam rumah khas Jepang adalah desain ruang terbuka yang sangat kental pada rumah-rumah bergaya minimalis. Tujuan dari adanya ruangan terbuka di dalam rumah-rumah mereka adalah untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan ventilasi udara yang lebih baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan jendela berukuran besar dan luas menjadi hal yang ditemui pada rumah-rumah orang Jepang. Bahkan, banyak di antaranya yang memiliki bukaan pada langit-langit rumah atau biasa disebut skylight.

Alih-alih menggunakan gorden atau penutup tebal lain untuk melindungi jendela, rumah-rumah di negara tersebut lebih sering memakai screen yang terbuat dari bambu atau jenis panel tips lainnya.

9. Pintu Geser

Pintu Geser

Salah satu keunikan lain yang bisa Anda temui dari rumah-rumah desain Jepang adalah partisi ruangan yang bisa digeser. Partisi ruangan tradisional yang sering digunakan di rumah-rumah dinamakan dengan shoji. Penggunaan partisi geser bertujuan untuk menghemat ruang dibandingkan dengan pintu biasa.

Partisi tradisional yang sering dipakai Jepang di rumah-rumah mereka mengkombinasikan bingkai kayu dengan material tembus pandang pada bagian tengahnya sehingga batasan antara satu ruangan dengan ruangan lainnya tidak terlalu solid sehingga tidak menghalangi pencahayaan maupun pemandangan.

Namun, kini Anda bisa menggunakan partisi ala Jepang dengan desain yang lebih modern karena menggunakan bahan kaca yang dikombinasikan dengan bingkai dari aluminium maupun kayu.

Untuk mendesain rumah Jepang, Anda tidak perlu menerapkan semua prinsip yang ada. Namun, Anda cukup memilih beberapa karena asalkan penerapannya maksimal bisa memberikan nuansa Jepang yang kuat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *