Cara Belajar Sistem Penulisan Bahasa Jepang untuk Pemula

Cara Mudah Belajar Sistem Penulisan Bahasa Jepang untuk Pemula

Belajar sistem penulisan bahasa Jepang tidak hanya berguna untuk mereka yang ingin bekerja di negara tersebut, tetapi juga berguna bagi orang yang akan liburan ke Negeri Sakura tersebut. Cara penulisan bahasa Jepang juga sering dipelajari oleh pecinta manga dan anime.

Jika dilihat sekilas, aksara dalam bahasa Jepang tidak berbeda dengan huruf Cina, karena memang ada pengaruh dari negeri Tiongkok. Aksara Jepang yang umum digunakan dalam tulisan sehari-hari ada tiga jenis, yang masing-masing terdiri dari huruf-huruf khusus.

Orang yang ingin belajar bahasa Jepang, sebaiknya memang mempelajari ketiga jenis aksara yang digunakan. Ketiga jenis huruf dalam bahasa Jepang tersebut yaitu Kanji, Katakana dan Hiragana. Ketiga jenis aksara tersebut digunakan orang Jepang untuk menuliskan kata maupun kalimat.

Jenis Aksara dalam Sistem Penulisan Bahasa Jepang

Huruf Kanji, Katakana ataupun Hiragana memiliki aturan penulisan yang berbeda antara satu dan lainnya. Pemula yang baru mempelajari bahasa Jepang biasanya akan merasa kesulitan ketika membedakan antara Kanji, Katakana dan Hiragana.

Padahal sebenarnya bahasa Jepang tidak sesulit itu untuk dipelajari, asal sudah tahu dimana saja kunci dari ketiga jenis aksara tersebut. Berikut ini penjelasan tentang ketiga jenis aksara bahasa Jepang, yaitu Kanji, Katakana dan Hiragana.

1. Huruf Kanji

Huruf Kanji

Huruf Kanji dalam bahasa Jepang pada dasarnya sebenarnya merupakan aksara yang dipengaruhi oleh bahasa Cina atau Tiongkok. Huruf Kanji mulai dikenal dan masuk ke Jepang pada abad ke-5 Masehi. Aksara Kanji dikenal orang Jepang dari barang-barang Tiongkok yang masuk ke negara itu.

Ciri huruf Kanji adalah setiap aksara mempunyai arti, dapat berdiri secara tunggal maupun untuk menyatakan obyek, konsep ataupun sebuah tindakan. Itulah kenapa huruf Kanji disebut juga sebagai ideogram.

Jumlah huruf Kanji ada ribuan, sehingga memang memerlukan waktu untuk mempelajarinya sampai tuntas. Namun sebagai pemula yang belajar sistem penulisan bahasa Jepang, menguasai 100-200 huruf saja sudah cukup bagus.

Dalam penulisannya, aksara Kanji dapat terdiri dari 2 sampai dengan 20-an goresan tinta. Kanji adalah jenis aksara utama dalam bahasa Jepang, dan digunakan untuk menyebutkan kata benda, kata kerja ataupun kata keterangan.

2. Huruf Katakana

Huruf Katakana

Katakana dibuat oleh biksu Budha dengan mengambil beberapa huruf Kanji. Itulah awal mula dinamakan Katakana, yang berarti pecahan. Huruf Katakana dalam sistem penulisan bahasa Jepang, dikembangkan sejak masa Heian atau sekitar abad 9 Masehi.

Ciri huruf Katakana Jepang adalah digunakan untuk menuliskan bahasa Jepang yang berasal dari serapan bahasa asing. Selain itu, pengucapan huruf Katakana yaitu dengan penekanan sebagaimana kalau membaca huruf romawi atau latin.

Fungsi huruf Katakana lainnya yaitu untuk menuliskan nama-nama perusahaan di negeri matahari terbit tersebut. Tidak seperti huruf Kanji, Katakana hanya mewakili satu suara tunggal, baik konsonan maupun vokal.

Cara penulisan huruf Katakana juga lebih mudah dan sederhana dibandingkan Kanji. Satu huruf Katakana hanya membutuhkan beberapa goresan saja, tidak sebanyak Kanji. Katakana terdiri dari 48 huruf, yaitu 1 konsonan, 5 vokal dan 42 syllabogram.

Apakah syllobogram dalam bahasa Jepang? Syllogram pada bahasa Jepang adalah tanda pada suku kata, yang terdiri dari campuran vokal dan konsonan. Selain dipakai untuk menuliskan bahasa asing, Katakana umumnya juga digunakan saat menulis puisi dan istilah-istilah ilmiah.

3. Huruf Hiragana

Huruf Hiragana

Aksara dalam sistem penulisan bahasa Jepang, selain Kanji dan Katakana adalah Hiragana. Huruf Hiragana merupakan aksara yang paling sering dipakai oleh orang Jepang dalam keseharian mereka. Penggunaan huruf Hiragana juga lebih luas dibandingkan Kanji maupun Katakana.

Hiragana dipakai untuk menuliskan kata yang merupakan bahasa asli Jepang, bukan serapan dari bahasa asing. Hiragana biasanya juga digunakan ketika suatu kata atau kalimat terlalu sulit atau terlalu formal jika dituliskan dengan huruf Kanji.

Mirip dengan Katakana, Hiragana juga hanya terdiri dari satu suku kata untuk setiap huruf. Jumlah huruf Hiragana ada 46, yaitu 41 konsonan dan 5 aksara vokal. Fungsi huruf Hiragana adalah sebagai akhiran pada huruf Kanji.

Contohnya, kata “watching”, maka kata “watch” memakai Hiragana dan akhiran “ing” memakai Kanji.

Sistem Penulisan Bahasa Jepang : Huruf Romaji

Selain tiga jenis aksara Jepang yang telah dijelaskan, masih ada satu lagi yaitu Romaji. Huruf Romaji adalah aksara yang dipakai untuk menuliskan bahasa Jepang dalam aksara romawi atau latin.

Penggunaan huruf latin untuk menuliskan bahasa Jepang akan memudahkan orang asing untuk mempelajarinya. Berbagai kosa kata bahasa Jepang menjadi mudah diingat dan dihafalkan kalau ditulis menggunakan huruf romaji.

Kehadiran huruf Romaji di Jepang dimulai dari keinginan seorang ahli bahasa di negara tersebut. Tujuannya adalah agar orang asing yang ingin belajar bahasa Jepang menjadi lebih mudah paham, jika penggunaan aksara Jepang dikurangi.

Hal yang sama diungkapkan oleh Komite Pendidikan Amerika Serikat, namun masih mendapatkan banyak tentangan karena menganggap aksara Jepang merupakan bagian dari budaya.

Cara Efektif Belajar Bahasa Jepang

Cara Efektif Belajar Bahasa Jepang

Aksara-aksara Jepang memang agak rumit untuk dipelajari, namun bukan berarti tidak bisa dikuasai. Kalau ingin lebih cepat menguasai bahasa Jepang, ada baiknya mengikuti tips-tips berikut ini.

1. Pelajari Tiga Jenis Aksara Jepang

Langkah pertama yang harus dilakukan kalau ingin belajar bahasa Jepang, yaitu mempelajari ketiga jenis aksara yang dipakai, yaitu Kanji, Katakana dan Hiragana. Kalau sudah belajar tentang ketiga jenis huruf tersebut, cara penulisan dan penggunaannya, bahasa Jepang menjadi lebih mudah.

2. Gunakan Kamus

Cara efektif untuk belajar bahasa Jepang selanjutnya yaitu dengan menggunakan kamus. Dari kamus bahasa Jepang itulah, berbagai kosa kata dapat dihafalkan sebagai dasar untuk belajar ke tahapan yang lebih lanjut.

Zaman sekarang ini, kamus bahasa Jepang tidak selalu dalam bentuk buku, tapi juga bisa menggunakan aplikasi yang diunduh dari smartphone.

3. Mendengar Percakapan Bahasa Jepang

Mempelajari suatu bahasa bisa menjadi lebih mudah kalau sering mendengarkan percakapan dalam bahasa tersebut. Tidak harus pergi ke Negeri Sakura untuk mendengarkan orang berbicara dengan bahasa Jepang.

Ada cara yang lebih mudah untuk mendengarkan percakapan menggunakan bahasa Jepang, yaitu dengan menonton anime, film-film Jepang ataupun mendengarkan lagu-lagu dari negara itu. Berbagai jenis anime dengan bahasa asli dapat ditonton streaming lewat platform digital.

4. Sering Membaca Buku atau Komik Jepang

Cara lainnya agar lebih mudah belajar bahasanya, sering-sering saja membaca buku ataupun komik berbahasa Jepang, misalnya manga. Tapi ingat, beli yang masih menggunakan bahasa Jepang, bukan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

5. Belajar Menulis Bahasa Jepang

Kalau sudah mengetahui beberapa jenis aksara dalam bahasa Jepang, jangan ragu untuk mulai menuliskannya. Tidak masalah kalau masih ada kesalahan pada awal-awal belajar, terus mencoba akan membuat semuanya menjadi lebih sempurna.

Pada dasarnya, sistem penulisan bahasa Jepang tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Mulailah dengan menghafalkan ketiga jenis aksara yang digunakan, yaitu huruf Kanji, Katakana dan Hiragana. Belajar bahasa Jepang juga dapat dilakukan dengan cara-cara lainnya, seperti dari buku dan anime.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *