Maraknya hiburan dari Korea Selatan membuat banyak orang yang berminat untuk belajar Bahasa Korea. Tata Bahasa Korea sendiri digunakan sebagai acuan struktur gramatikal dari bahasa tersebut. Dalam mempelajari bahasa penting sekali diawali dengan mengetahui tata bahasa.
Tanpa adanya tata bahasa akan mengakibatkan kalimat yang dibuat atau diucapkan menjadi rancu. Setiap bahasa tentu mempunyai tata bahasa yang berbeda-beda. Dapat dikatakan bahwa tata bahasa menjadi unsur yang paling penting ketika seseorang ingin belajar suatu bahasa tertentu.
Prinsip Tata Bahasa Korea
Ketika memulai belajar Bahasa Korea penting sekali untuk memahami pondasi yang kuat. Hal ini bertujuan supaya ketika proses belajar tidak mudah untuk menyerah dalam menghadapi kesulitan. Berikut beberapa prinsip yang harus dipegang ketika belajar Bahasa Korea:
1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi adalah keberanian untuk menciptakan totalitas terhadap suatu pilihan tertentu dan diawali dengan keputusan sendiri. Dalam prinsip ini dapat juga diartikan bahwa apa yang sudah dimulai harus diselesaikan hingga berhasil.
2. Prinsip penguasaan
Prinsip penguasaan atau biasa disebut dengan prinsip master mempunyai arti harus terus berusaha menjadi ahli. Dimana menjadi ahli yang dimaksud ialah pada bidang yang telah dipilih untuk dipelajari.
Apabila seseorang sudah memutuskan untuk mempelajari Bahasa Korea, maka jangan sampai berhenti belajarnya sebelum menjadi ahli Bahasa Korea. Hal ini akan menjadikan proses belajar tidak sia-sia.
3. Prinsip tujuan
Prinsip tujuan dapat diartikan bahwa seseorang yang ingin belajar harus mempunyai tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan ini akan menjadi bahan bakar untuk proses belajar yang akan dijalankan.
Struktur Kalimat
Hal pertama yang harus dipahami ketika ingin belajar Bahasa Korea adalah mengetahui struktu kalimat. Setiap bahasa biasanya mempunyai struktur kalimat yang berbeda-beda. Oleh sebab itu penting sekali untuk memahami struktur kalimat sebelum mempelajari berbagai jenis kata dalam Bahasa Korea.
Pada umumnya struktur bahasa yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris adalah SVO (Subjek+Verb+Objek). Pada Bahasa Indonesia suatu objek tidak akan pernah berada di depan atau mendahului predikat.
Sedangkan struktur kalimat yang digunakan dalam tata Bahasa Korea adalah SOV (Subjek+Objek+Verb). Selain itu dalam Bahasa Korea umumnya predikat sangat identik dengan karta kerja atau verb). Supaya lebih paham lagi mengenai struktur kalimat, maka perhatikan contoh berikut:
- 나는 빵을 먹는다 (naneun ppang-eul meogneunda)
Pada kalimat tersebut mempunyai arti “Saya makan roti”. Akan tetapi, jika dipecah sesuai dengan per kata maka akan menghasilkan “Saya+roti+makan”.
- 언니가 남자 친구를 만났어 (eonniga namja chingureul mannass-eo)
Dalam kalimat tersebut apabila diartikan setiap katanya maka akan menghasilkan “Kakak perempuanku + pacarnya + bertemu”. Sedangkan jika diartikan sesuai dengan tata Bahasa Korea akan menjadi “Kakak perempuanku bertemu pacarnya”.
Jenis Kata Bahasa Korea
Tahap selanjutnya untuk belajar Bahasa Korea adalah dengan memahami berbagai jenis katanya. Dengan memahami jenis kata maka akan membuat komunikasi dengan Bahasa Korea dapat dilakukan secara lebih lancar dan detail.
Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis kata pada Bahasa Korea:
1. Kata benda
Tidak hanya dalam Bahasa Korea saja, namun segala bahasa akan menyatakan bahwa kata benda menjadi dasar yang paling penting. Pada Bahasa Korea, kata benda biasanya akan menempati fungsi subjek, objek, atau keterangan.
Setiap fungsi tersebut ditandai dengan sebuah penanda yang biasa disebut dengan partikel. Fungsi yang berbeda akan menggunakan partikel yang berbeda juga. Berikut beberapa contoh kata benda dalam Bahasa Korea:
- 가수 (gasu) = penyanyi
- 반지 (banji) = cincin
- 문 (mun) = pintu
Kata benda dalam Bahasa Korea juga dapat dinyatakan dalam bentuk jamak maupun tunggal. Jika dinyatakan dalam bentuk jamak maka ditambahkan dengan kata 들 (deul). Penambahan kata deul tersebut dilakukan setelah atau di belakang kata benda.
2. Kata sifat
Dalam tata Bahasa Korea yang selanjutnya terdapat kata sifat yang awalnya berasal dari kata kerja. Kata sifat ini juga dapat disebut sebagai kata kerja deskriptif, namun jauh berbeda dengan kata kerja tindakan.
Kata sifat yang digunakan pada kalimat mempunyai perbedaan dengan kata sifat yang ada pada kamus. Umumnya kata sifat yang berada di dalam kamus diakhiri dengan kata 다 (da) dan menjelaskan katanya saja.
Berikut beberapa contoh kata sifat yang berada di dalam kamus:
- 젊다 (jeol-da) =muda
- 이쁘다 (ippeu-da) = cantik
Sedangkan penggunaan kata sifat dalam suatu kalimat mempunyai aturan tertentu. Beberapa aturan tersebut ialah:
- Pada akhir kata ditambahkan 은 (eun) jika suku kata terakhir diakhiri dengan konsonan, misalnya jeolda atau natda.
- Pada akhir kata ditambahkan dengan ㄴ(n) jika suku kata terakhir diakhiri dengan huruf vokal, misalnya ippeuda atau ssada.
3. Kata kerja
Jenis kata yang harus dipelajari selanjutnya adalah kata kerja. Pada umumnya dalam Bahasa Inggris terdapat 3 bentuk kata kerja, yakni V1, V2, dan V3. Sama seperti Bahasa Inggris, dalam Bahasa Korea juga mempunyai kata kerja yang berbeda-beda tergantung pada kegunaannya.
Kata kerja dalam Bahasa Korea akan berubah tergantung pada waktunya. Berikut cara untuk mengkonjungasikan kata kerja Korea dalam bentuk sekarang, masa depan, dan lampau:
- Kalimat sekarang (present)
Jika kata kerja merupakan batchim atau diakhiri dengan huruf konsonan maka pada akhir kata ditambahkan dengan 어요 (eoyo). Sedangkan kata yang bukan batchim atau diakhiri dengan huruf vokal maka pada akhir kata ditambahkan dengan 워요 (woyo).
- Kalimat lampau (past)
Pada bentuk kalimat lampau kata kerja perlu ditambahkan dengan assda atau eossda. Kata 았다 (assda) sendiri digunakan untuk menambahkan kata yang mempunyai huruf terakhir ㅗ (o) atauㅏ(a).
Sedangkan kata yang tidak diakhiri dengan huruf ㅗ (o) atauㅏ(a) akan diberi tambahan kata 었다 (eossda).
- Kalimat masa depan (future)
Future tense dalam tata Bahasa Korea lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bentuk past tense maupun present tense. Pada akhir kata hanya perlu menambahkan 겠다 (gessda), baik kata yang berakhiran konsonan maupun kata yang berakhiran vokal.
4. Kata ganti orang
Untuk memahami kata ganti orang dalam Bahasa Korea perlu dilakukan penghafalan. Terdspat sebuah peraturan yang menyatakan sebuah kata ganti hanya dapat digunakan pada situasi tertentu, seperti informal atau formal.
Berikut beberapa penjelasan mengenai kata ganti orang:
- Untuk menyatakan saya dapat menggunakan kata 나 (na) dan 저 (jeo) untuk menyatakan orang pertama tunggal.
- Untuk menyatakan kamu dapat menggunakan kata 너 (neo) untuk menyatakan orang kedua tunggal dan 너희 (neo-hui) untuk orang kedua jamak.
- Untuk menyakan dia laki-laki dalam bentuk tunggal ialah 그 (geu) dan dia perempuan dengan kata 그녀 (geu-nyeo).
Pada dasarnya tata Bahasa Korea menjadi dasar untuk bisa menguasai Bahasa Korea. Berdasarkan struktur kata dan jenis kata yang digunakan beberapa ada yang sama konsepnya dengan Bahasa Inggris. Dengan demikian mempelajari Bahasa Korea tentu bukan hal yang sulit jika dilakukan dengan tekun.