Jika melihat dinamika sejarah masa lampau terutama saat Perang Dunia II, maka Jepang masuk ke dalam jajaran negara dengan militer terkuat. Bahkan bisa dikatakan bahwa tentara Jepang pada masa itu merupakan tentara terkuat yang ada di kawasan Asia terutama Asia Timur dan Asia Tenggara.
Berdasarkan rekam jejak sejarah, negeri matahari terbit ini memang beberapa kali terlibat dalam berbagai pertempuran besar dunia. Bahkan Jepang juga ikut terlibat dalam Perang Dunia II dengan mengebom pangkalan militer milik AS di Pearl Harbour, Hawai.
Fakta Tentara Jepang di Masa Lampau
Bisa dikatakan tentara Jepang dulu memang termasuk yang terkuat bahkan negeri sakura ini tercatat pernah menjajah beberapa negara di kawasan Asia Tenggara hingga Asia Timur. Berikut adalah fakta mengenai tentara dan militer Jepang di masa lampau terutama pada era Perang Dunia.
1. Angkatan Darat Milik Kekaisaran Jepang
Sistem perpolitikan dan pemerintahan Jepang di masa lampau sebelum dikeluarkannya Pasal 9 Konstitusi Jepang oleh AS dikuasai oleh Kaisar Jepang. Kaisar sebagai pemimpin tertinggi angkatan bersenjata milik Jepang meliputi angkatan darat dan angkatan laut.
Angkatan darat Kekaisaran Jepang didirikan sejak tahun 1867 sampai 1945. Militer Jepang saat itu didirikan demi mencegah masuknya imperialisme barat ke negeri matahari terbit.
Pemerintah Jepang saat itu memberlakukan wajib militer ke seluruh laki-laki Jepang berusia di atas 20 tahun. Mereka wajib bertugas di dalam angkatan bersenjata selama 3 tahun.
2. Memperoleh Bantuan Pelatihan Militer dari Luar Negeri
Tentara Jepang pada masa lampau mendapat bantuan luar negeri untuk melatih angkatan bersenjata negara tersebut. Awalnya Kekaisaran Jepang memperoleh bantuan penasihat militer dari Prancis.
Namun setelah Jerman memenangkan Perang Prancis Prusia tahun 1870 – 1871 maka Kekaisaran Jepang memilih Prusia adalah negara yang cocok untuk percontohan angkatan darat. Maka pasukan bersenjata Jepang memperoleh bantuan militer luar negeri dalam mengatur siasat dan rencana militer.
Konsultan militer dari luar negeri berikutnya adalah Mayor Pompeo Grillo dari Italia. Bantuan pelatihan militer dari negara-negara Eropa tersebut membuat kekuatan bersenjata Jepang cukup kuat terutama di Asia.
3. Penyerangan Luar Negeri
Jepang tercatat sebagai negara di Asia yang sangat aktif melakukan serangan luar negeri di beberapa negara Asia Timur hingga Asia Tenggara pada abad ke 19.
Ekspedisi Taiwan merupakan serangan luar negeri pertama yang dilakukan Jepang. Serangan yang dilakukan di tahun 1874 itu disebabkan oleh pembunuhan 54 orang awal kapal dagang dari Jepang oleh orang Taiwan.
4. Militer Jepang “Digunduli” Pasca Kekalahan Perang Dunia
Fakta miris dari kondisi militer negeri sakura pasca kekalahannya melawan pasukan sekutu di Perang Dunia II adalah pembubaran Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang. Jepang menyerah tanpa syarat di penghujung Perang Dunia II pada tanggal 15 Agustus 1945.
Penyerahan Jepang secara resmi dilakukan pada tanggal 2 September 1945. Menyerahnya Jepang tanpa syarat ini menyebabkan Angkatan Darat atau Rikugun dari Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut atau Kaigun dibubarkan.
Sistem Kekaisaran juga digantikan oleh pemerintahan demokratis dengan pemimpin politik perdana menteri. Oleh karena itu sosok kaisar Jepang hingga hari ini hanya sebagai sosok simbolis saja dan tidak memegang kekuatan politik atau militer di Jepang.
Fakta Tentara Jepang Saat Ini
Semenjak kekalahan Jepang pada Perang Dunia II dan dibomnya Hiroshima dan Nagasaki oleh pasukan militer AS menyebabkan terjadinya perombakan besar-besaran terhadap kondisi militer dan perpolitikan Jepang. Berikut adalah fakta mengenai tentara dan kondsi militer Jepang saat ini:
1. Jepang Dilarang Memiliki Potensi Tempur
Berbeda dengan kekuatan militer Jepang di masa lampau yang sangat kuat, Jepang hari ini lebih dibatasi dalam mengembangkan kekuatan militernya. Hal ini dikarenakan Jepang terikat dengan perjanjian bersama Amerika Serikat sebagai negara pemenang Perang Dunia II.
AS mengeluarkan hukum yang melarang Negeri Sakura untuk mempunyai potensi bertempur dan berperang. Hukum terkait hal ini dikeluarkan melalui Pasal 9 Konstitusi Jepang.
Berdasarkan konstitusi tersebut Jepang secara resmi dilarang memiliki peralatan berperang seperti rudal balistik jarak jauh, bom, hingga kapal induk.
2. Jepang Hanya Memiliki Pasukan Bela Diri (SDF)
Tentara Jepang saat ini tidak ada lagi dan digantikan dengan Pasukan Bela Diri Jepang atau disebut Japan Self Defense Force (JSDF).
Pasukan Bela Diri Jepang merupakan angkatan bersenjata milik Jepang yang dibuat untuk menggantikan pasukan militer Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang sebelumnya berada di bawah Kekasaran Jepang.
Pasukan Bela Diri Jepang ini didirikan pada tahun 1954. Pasukan SDF dibagi ke dalam 3 pasukan yaitu Pasukan Bela Diri Udara (ASDF), Pasukan Bela Diri Darat (GSDF) dan Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF).
3. Militer Jepang Hanya Bersifat Defensif
Berbeda dengan militer Jepang di masa lampau yang lebih menguatkan aspek offensif atau serangannya, militer Jepang hari ini lebih terfokus kepada faktor defensif. Bahkan Jepang hari ini memang dilarang oleh Amerika Serikat untuk memiliki pasukan bersenjata yang bersifat penyerangan.
Oleh karena itu pendirian Pasukan Bela Diri (SDF) milik Jepang memang lebih ditujukan untuk pertahanan negara (defensif) saja dan bukan untuk keperluan serangan (ofensif). Selain itu, Pasukan Bela Diri (SDF) juga ditujukan untuk menjalin hubungan bilateral pertahanan negara dengan AS.
Sampai saat ini, Pasukan Bela Diri (SDF) masih kekurangan staf operasi militer. Jumlah pasukan yang tidak begitu besar menyebabkan militer Jepang sangat mengandalkan bantuan militer AS.
Fakta Mengenai Kekuatan Alutsista Militer Jepang
Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya lantas militer Jepang peringkat berapa di dunia saat ini? Meskipun kekuatan militer negeri sakura ini sudah sangat berkurang dibandingkan di masa lalu, namun Jepang tetap menempati peringkat keempat militer terbaik di dunia versi Business Insider.
1. Anggaran Militer Ditingkatkan di Tahun 2022
Kondisi kawasan Asia Timur yang mulai tidak kondusif akibat peningkatan kekuatan militer China dan Korea Utara menyebabkan Jepang harus meningkatkan anggaran militernya.
Jepang tercatat menambah anggaran belanja militer mencapai US$ 320 miliar. Anggaran belanja militer tersebut ditujukan agar Jepang memiliki kemampuan pertahanan lebih baik dan bisa melakukan “Serangan balik”.
2. Tank Type 10
Tank Type 10 milik Jepang adalah salah satu alutsista milik Jepang yang sangat diandalkan untuk mempertahankan negara dari serangan negara-negara luar. Tank ini dirancang dengan ukuran lebih kecil dan ringan sehingga aman jika harus melintasi jembatan dan jalan kendaraan sipil.
3. Kapal Serbaguna Izumo
Jepang juga diketahui memiliki kapal serbaguna Izumo yang mampu menampung muatan penuh 27 ribu ton. Panjang kapal sebesar 800 kaki.
Negeri Sakura saat ini memang sudah tidak memiliki tentara lagi dan digantikan dengan Pasukan Bela Diri Jepang. Keberadaan pasukan tentara Jepang dilarang semenjak dikeluarkannya Pasal 9 Konstitusi Jepang oleh Amerika Serikat. Jepang saat ini lebih fokus kepada penguatan pertahanan dalam negerinya.