Satu cara mudah menjelaskan apa itu conditional sentence adalah menganggapnya sama dengan kalimat majemuk di Bahasa Indonesia. Tapi, bentuk penyamaan itu terlalu mudah dan tidak bisa mencakup semua struktur kalimat ini.
Jadi Apa Itu Conditional Sentence?
Kalimat pengandaian atau conditional sentence adalah kalimat yang mengutarakan satu kejadian bisa terjadi jika syaratnya dipenuhi. Bentuk kalimat ini adalah kalimat majemuk, dengan klausa induk dan anak kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri.
Karena bentuknya yang pengandaian atas apa yang sudah terjadi, kalimat ini sering menunjukkan penyesalan. Tapi, conditional sentence juga sering digunakan dalam bidang hukum atau ketika memberikan syarat yang memiliki kepastian.
Untuk lebih pastinya, kamu perlu tahu jenis-jenis conditional sentences. Sehingga, kamu bisa menggunakan bentuk pengandaian yang sesuai dengan yang ingin kamu ungkapkan.
3 Macam Conditional
Secara umum, ada tiga macam conditional sentence. Tiap-tiap bentuk pengandaian memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda sesuai dengan keadaan. Kamu bisa memperhatikan penjelasan berikut:
1. Conditional Sentence Type 1
Tipe pengandaian ini menunjukkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Karena itu, susunan kalimatnya menggunakan simple present dan simple future. Umumnya, kalimat ini digunakan ketika kamu ingin mengatakan sesuatu yang besar kemungkinan terjadi.
Struktur kalimat ini conditional type 1 adalah “if + simple present” sebagai anak kalimat, dan “will + future” untuk klausa induk. Lebih jelasnya, kamu bisa melihat kalimat ini, “If I have a million dollars, I will buy a village in Italy.”
Pada kalimat ini, kamu mengatakan kamu akan membeli satu desa di Italia, jika memiliki uang satu juta dollar. Yang berarti, pada saat ini, besar kemungkinan kamu memiliki cukup banyak uang untuk melakukan hal yang kamu andaikan.
2. Conditional Sentence Type 2
Jika type 1 mengatakan sesuatu yang ingin dilakukan, pada conditional type 2 kamu mengandaikan sesuatu yang berbeda dari keadaan saat ini. Karena itu, struktur kalimat menggunakan “if + simple past” untuk anak kalimat, dan “would + v1” sebagai klausa induk.
Masih menggunakan contoh membeli satu desa di Italia, kamu bisa mengatakan “If I had a million dollar, I would buy a village in Italy.” Karena kamu tidak memiliki satu juta dollar, sehingga kamu tidak bisa membeli satu desa di Italia.
3. Conditional Sentence type 3
Pada jenis terakhir ini, conditional sentence digunakan untuk mengungkapkan pengandaian atas sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu yang bisa mengubah keadaan sekarang. Karena sudah lampau, maka klausa induk menggunakan past future perfect tense atau “would + have + past participle”, dan anak kalimat menggunakan past perfect tense.
Kembali pada contoh membeli desa di Italia. Karena tidak memiliki uang, maka kamu tidak bisa membeli desa di sana. Sehingga kalimat conditional sentence type 3 yang kamu katakan adalah “If I had a million dollar, I would have bought a village in Italy.”
Conditional Type 0
Terkadang, ada juga yang menyebutkan kalimat pengandaian yang membawa fakta saat ini sebagai conditional type 0. Atau dengan kata lain, kamu menyatakan fakta tapi dalam bentuk pengandaian.
Sebagai contoh, “I dream if I sleep,” atau “I see you when I get home.” Dimana kamu menjelaskan satu fakta yang pasti terjadi. Untuk type ini, umumnya yang digunakan adalah kata sambung lain pengganti if seperti when, where, atau bahkan unless.
Beberapa Kata Pengganti If
Fungsi if dalam conditional sentence adalah sebagai kata sambung yang membantu lawan bicara memahami pengandaian yang kamu ceritakan. Secara umum, kamu bisa menggunakan beberapa kata lain sebagai ganti if.
Umumnya dalam dokumen hukum kata yang digunakan adalah when, provided that, on condition that, as long as, dan masih banyak lainnya lagi. Yang harus kamu perhatikan adalah apakah kata ganti tersebut mengubah makna pengandaian atau tidak.
Inti dari conditional sentence adalah sebagai kalimat pengandaian. Jika kondisi atau syarat dipenuhi, maka kamu bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Seperti membeli desa di Italia dengan uang satu juta dollar.
Satu hal lagi yang perlu kamu ingat, conditional sentence tidak selalu dimulai dari if. Terkadang, if diletakkan sebagai kata sambung di tengah kalimat.
Walau demikian, kamu harus ingat untuk meletakkan koma untuk memisahkan klausa induk dengan anak kalimat. Tapi, jika if atau kata penghubung lain ada di tengah kalimat, maka kamu tidak perlu menggunakan koma.
Setelah tahu apa itu conditional sentence, kamu bisa lebih mudah dalam mengutarakan pengandaian. Dan karena bentuk kalimat ini sering digunakan dalam membuat kesepakatan, kamu bisa lebih paham atas kemungkinan konsekuensi tindakan yang tertulis dalam perjanjian itu.