8 Daftar Budaya Korea yang Unik & Menjadi Ciri Khas

Budaya Korea

Eksistensi budaya Korea Selatan semakin melonjak seiring dengan banyaknya penggemar K-Pop dan K-drama. Korea memiliki daya tarik yang sangat kuat, sehingga mampu menyedot perhatian masyarakat global untuk ikut mempelajari budayanya.

Melalui berbagai drama dan film Korea, Anda bisa mengetahui ragam budaya yang ada di keseharian masyarakatnya, mulai dari kuliner, busana, kebiasaan, ritual, dan lain sebagainya.

Sama seperti Indonesia, kultur di Korea Selatan masih banyak yang dilestarikan hingga kini. Beberapa kebudayaan Korea yang menarik akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.

Ragam Budaya Korea

Budaya di Korea apa saja? Inilah beberapa budaya Korea yang unik dan berkesan:

1. Budaya Nakji

Budaya Nakji

Nakji adalah suatu budaya kuliner yang ada di Korea Selatan. Nakji itu sendiri merupakan kegiatan menyantap gurita hidup-hidup. Gurita yang masih hidup ini diiris kecil-kecil, lalu ditaburi dengan biji wijen.

Makanan yang satu ini umumnya disajikan di berbagai restoran atau bar di Korea yang memang menyajikan sea food. Biasanya, makanan ini juga disantap bersama dengan soju sebagai minumannya.

Bagi orang yang terbiasa menyantap masakan matang atau makanan yang melalui proses pengolahan dulu, tentu budaya ini terlihat sangat ekstrem dan tidak umum.

Pada dasarnya, gurita yang dihidangkan  sudah dipenggal kepalanya terlebih dahulu, sehingga  tidak lagi bernyawa. Namun, tentakel dari gurita ini sering terlihat masih menggeliat. Hal ini tentu membuat banyak orang merasa geli atau bahkan jijik.

Meskipun demikian, masih banyak masyarakat Korea yang melestarikan budaya kuliner nakji hingga saat ini. Perlu diingat bahwa tidak semua orang dapat “tawar” ketika mengonsumsi gurita hidup. Beberapa orang bahkan ada yang sampai mengalami muntah karena melakukan aktivitas ini.

Potongan gurita ini biasanya masih bergerak-gerak sendiri ketika disajikan. Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipi nakji, silakan datang ke Korea.

2. Musik

Musik

Sejak zaman dahulu, Korea merupakan peradaban yang maju. Hal ini ditandai dengan masifnya perkembangan seni, terutama seni musik. Musik di Korea Selatan terbagi menjadi dua jenis, yakni musik jeongak dan musik minsogak.

Musik jeongak adalah musik khas istana yang hanya dimainkan oleh masyarakat bangsawan. Sementara itu, musik minsogak adalah musik yang dapat dimainkan oleh semua kalangan tanpa melihat status sosialnya.

3. Hanok

Hanok

Budaya Korea juga tercermin melalui rumah adatnya yang bernama hanok. Gaya arsitektur dari rumah ini cukup unik, terutama pada bagian atapnya yang dibuat melengkung ke arah luar.

Bisa dibilang, desain rumah khas Korea ini menggambarkan hubungan spiritual manusia dan alam yang begitu kompleks. Struktur bangunan Hanik juga mencerminkan kehidupan yang tenang dan sederhana.

Bangunan ini sangat berbeda dengan karakteristik arsitektur barat modern yang cenderung nampak mencolok dan glamor. Bahkan, Hanik dinilai sebagai desain arsitektur yang ramah lingkungan.

Idealnya, letak rumah Hanok harus membelakangi gunung atau menghadap ke  sungai agar senantiasa mendapatkan udara yang segar.

4. Makanan Tradisional

Makanan Tradisional

Makanan tradisional khas budaya Korea ada banyak, di antaranya yaitu kimchi, tteok, haemul pajeon, chapsal, dan masih banyak lagi. Kimchi adalah makanan khas Korea yang paling populer hingga saat ini.

Makanan ini terbuat dari bahan sayuran yang dihidangkan dalam berbagai kesempatan untuk hari yang spesial.

Makanan khas Korea selanjutnya adalah tteok.

Bahan utama membuat tteok adalah tepung beras ketan. Tidak heran jika makanan ini memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit lengket. Tteok bisa disantap dengan berbagai cara, di antaranya yaitu direbus, digoreng, atau dikukus.

Selain kimchi dan tteok, ada pula haemul pajeon yang merupakan penekuk dengan isian makanan laut. Makanan ini biasanya dihidangkan saat ada perayaan tradisional Korea.

Haemul pajeon terbuat dari adonan telur, cabai daun bawang, dan seafood seperti gurita, cumi-cumi, dan lain-lain.

5. Bahasa

Bahasa

Tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui bahwa Korea Selatan mempunyai tujuh tingkatan bahasa yang diterapkan dalam berkomunikasi.

Huruf-huruf dalam Bahasa Korea dikenal dengan istilah “hangul” yang mempunyai 10 huruf vokal dan 14 huruf konsonan. Hangul itu sendiri dicetuskan pertama kali oleh Raja Sejong pada abad ke-15.

Biasanya, pengguna yang masih pemula hanya perlu menerapkan bahasa ini sebanyak tiga tingkatan saja dalam rutinitas sehari-hari. Adapun tiga tingkatan tersebut mencakup sopan (haeyo), formal (hapsyoche), dan informal (haeche).

Bahasa yang formal umumnya digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, orang berpangkat tinggi, ataupun orang asing.

6. Festival Lumpur

Festival Lumpur

Korea Selatan juga mempunyai budaya unik bernama Boryeong Mud Festival atau festival lumpur. Festival ini diadakan di Pantai Daecheon, Kota Boryeong.

Festival lumpur adalah acara tahunan yang menampilkan pertunjukan seluncur lumpur, gulat lumpur, dan masih banyak lagi.

Jadi, berbagai jenis permainan tersebut dilakukan dengan memakai media lumpur yang kotor. Festival tersebut digagas pertama kali pada tahun 1998. Hingga pada 2007, festival lumpur mampu menarik jutaan wisatawan ke Boryeong.

Lumpur yang dipakai adalah lumpur yang asalnya dari dataran Boryeong. Jarak kota ini dari Seoul sekitar 200 kilometer. Kelebihan dari lumpur ini adalah kaya akan kandungan mineral yang mampu menutrisi kulit.

Pada dasarnya, festival lumpur ini diselenggarakan untuk mengenalkan produk skincare yang terbuat dari bahan dasar lumpur.

7. Sauna

Sauna

Budaya Korea yang berikutnya adalah sauna atau yang dalam bahasa Korea disebut dengan jjimjilbang. Jika sering menonton drama Korea, maka Anda pasti sudah tidak asing dengan aktivitas yang satu ini.

Sauna adalah tempat pemandian umum yang menawarkan berbagai fasilitas menarik yang telah menjadi bagian dari kehidupan khas Negeri Ginseng.

Bisa dibilang, sauna adalah salah satu lokasi yang strategis untuk bermeditasi, melepas penat, bercengkrama, tidur, dan lain sebagainya. Namun, jangan kaget jika ruangan sauna antara laki-laki dan perempuan tidak dipisah.

Salah satu ciri khas kearifan lokal ini adalah mengharuskan pengunjung untuk memakai baju khusus yang telah disediakan di sauna tersebut.

Selain terdapat ruangan khusus untuk memanaskan tubuh, ada pula tempat pemandian air panas yang bisa dimanfaatkan. Bagian ini adalah satu-satunya yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan karena ketika masuk ke sana, maka Anda harus benar-benar telanjang.

Namun, jangan berpikir yang macam-macam karena itu memang sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya Korea.

8. Hanbok

Hanbok

Hanbok merupakan pakaian khas Korea yang sering digunakan sebagai pakaian resmi dalam berbagai acara atau perayaan penting.

Pakaian tradisional ini begitu menyita perhatian masyarakat global, sehingga tidak heran jika para turis asing senang mencoba pakaian ini ketika berkunjung ke negeri ginseng.

Meskipun tergolong sebagai pakaian orang zaman dulu, namun jangan mengira jika pakaian ini kuno. Sebab, hanbok memiliki keindahan dari segi warna, motif, maupun coraknya.

Istilah hanbok  bukan hanya ditujukan untuk baju panjang yang dipakai para wanita Korea. Sebutan hanbok juga berlaku untuk busana tradisional yang digunakan oleh para pria zaman dulu.

Saat ini, pakaian hanbok sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar lebih nyaman digunakan.

Budaya Korea Selatan memang sangat unik dan menarik untuk dipelajari. Berbagai kebudayaan tersebut bisa dicoba dan dinikmati ketika Anda berkunjung ke negeri ginseng.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *