Meskipun Islam menjadi agama minoritas di Korea Selatan, namun rupanya terdapat masjid pertama dan tertua di negeri gingseng ini. Adalah Seoul Central Mosque, yang telah digunakan sejak tahun 1976 dan menjadi satu-satunya masjid di ibu kota negara. Selain itu apa fakta masjid tertua di Korea Selatan lainnya?
Jumlah masjid di Korsel sendiri terbilang sangat sedikit, mengingat mayoritas agama masyarakat Korea adalah Nasrani dan Budha. Untuk itu Seoul Central Mosque menjadi bangunan yang tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai salah satu ikon turisme yang banyak dikunjungi wisatawan.
Apa saja fakta unik tempat ibadah tertua di Korsel yang mulai dibangun di tahun 1974 ini? Simak dalam artikel berikut.
Fakta Masjid Tertua di Korea Selatan
Mungkin banyak masyarakat Indonesia khususnya umat muslim yang belum mengetahui jika di Korea juga terdapat masjid, bahkan tempat ibadah umat muslim tersebut telah berusia 47 tahun. Berikut informasi menarik lainnya yang perlu diketahui.
Digunakan Sejak Tahun 1976
Seoul Central Mosque merupakan masjid pertama sekaligus tertua di Korea Selatan, dimana pertama kali mulai digunakan pada tahun 1976. Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan dimulai tahun 1974. Masjid ini juga menjadi satu-satunya tempat ibadah umat muslim yang ada di ibu kota negara yaitu Seoul.
Lokasinya sendiri berada di Jalan Usadan, Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul. Tak heran jika bangunan ini menjadi spot foto ikonik yang menarik banyak wisatawan asing karena berada di pusat kota, terlebih untuk berfoto dengan latar belakang anak tangga serta hiasan kaligrafi indah di bagian atap.
Menggunakan Kubah Bertema Timur Tengah
Bangunan masjid ini didesain unik dan berbeda dari bangunan lain, karena menggunakan kubah cantik bertema Timur Tengah. Di bagian atapnya terlihat kaligrafi dengan tulisan Allahu Akbar. Selain itu keseluruhan bangunannya juga luas karena terdiri dari tiga lantai dan bisa menampung lebih dari 800 orang.
Untuk lantai paling bawah, terdapat ruang pertemuan serta kantor untuk federasi muslim Korea Selatan. Untuk lantai dua digunakan sebagai ruang shalat laki-laki, sementara lantai tiga digunakan untuk ruang shalat perempuan.
Bagian luar dan dalam bangunan didominasi dengan warna hijau, abu-abu, putih, serta biru. Sedangkan di sisi luarnya terlihat puluhan anak tangga yang digunakan sebagai akses langsung menuju lantai dua.
Menjadi Pusat Syiar Islam
Setelah Seoul Central Mosque resmi digunakan, mulai bermunculan masjid lainnya di sejumlah wilayah Korea. Contohnya di wilayah Incheon dan Gyeonggi, tercatat terdapat tujuh masjid di daerah tersebut.
Karena itu masjid tertua ini juga menjadi pusat syiar Islam di Korsel, mengingat di dalam bangunan ini juga terdapat kesekretariatan dari KMF. Berkat suntikan dana dari negara Islam lain di Timur Tengah, kesekretariatan dari KMF mulai berkembang sehingga kini di dalam bangunan masjid terdapat pusat edukasi Islam.
Selain itu berkat pembangunan Seoul Central Mosque ini dan mulai bermunculan masjid lainnya di wilayah Korea, jumlah umat muslim di Korsel juga mengalami peningkatan pesat. Bahkan tak hanya warga asing yang menetap di negeri gingseng saja, warga asli Korea juga mulai tertarik memeluk Islam. Terbukti dengan meningkatnya jumlah umat muslim di Korsel hingga menyentuh angka 200 ribu jiwa.
Terdapat Prince Sultan Islamic School
Selain itu di dalam masjid Itaewon ini juga terdapat tempat untuk hadits Nabi, kajian Al-Quran dan juga ilmu fiqih bernama Prince Sultan Islamic School.
Dibangun Berkat Donasi Pemerintah Arab Saudi dan Korea
Masjid ini dibangun dengan uang hasil dari patungan negara-negara Islam. Sebelum adanya tempat ibadah ini, para umat muslim di Korsel atau Korean Muslim Federation (KMF) kerap mengadakan shalat berjamaah di daerah Itaewon. Pada saat itu jumlah umat muslim di sana mencapai 3 ribu jiwa.
Karenanya Presiden Korea saat itu yakni Park Chung-hee, memberikan lahan untuk KMF agar selanjutnya dapat dibangun tempat ibadah. Hal tersebut dilakukan agar Republik Korea yang kala itu masih berusia muda, bisa menjalin pertemanan baik dengan negara Timur Tengah. Setelah itu Arab Saudi serta negara Timur Tengah lain memberikan suntikan dana untuk digunakan sebagai uang pembangunan masjid tersebut.
Dibangun di antara Gunung Namsan dan Sungai Hangang
Keunikan lain dari bangunan ini adalah didirikan di atas tanah tinggi layaknya bukit, tak heran untuk masuk ke dalamnya juga harus menaiki sejumlah anak tangga terlebih dahulu.
Saat berdiri di halaman masjid, Anda akan disuguhkan pemandangan kota dan juga sungai Hangang yang indah dimana bermuara ke Laut Kuning. Berkat keindahan pemandangannya tersebut, membuat orang yang datang ke masjid ini tak hanya berasal dari jamaah saja namun juga wisatawan asing.
Terdapat Pusat Makanan Halal
Selain itu Anda juga bisa berwisata kuliner di tempat ini, karena di sekitar masjid Seoul terdapat pusat makanan halal tepatnya di jalan Usadan 10. Pemilik lapaknya umumnya berasal dari Timur Tengah serta negara Islam lain.
Harga makanan yang dijual pun masih terbilang terjangkau. Sebut saja untuk menu bibimbap atau nasi putih dengan aneka lauk di atasnya, yang dijual seharga 8 ribu KRW. Untuk kuliner daging khas Korea atau bulgogi, juga dipatok dengan harga masih terjangkau yakni 15 ribu KRW.
Ada Khutbah 3 Bahasa Setiap Hari Jumat
Seperti layaknya tempat ibadah umat muslim lainnya, setiap hari Jumat masjid di Korea Selatan ini juga melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Namun bedanya, di Seoul Central Mosque menyampaikan khutbah Jumat menggunakan tiga bahasa sekaligus yakni bahasa Inggris, Korea, dan Arab.
Cara Mudah Menuju Seoul Central Mosque
Untuk dapat menuju bangunan ini, Anda bisa menaiki kereta bawah tanah di stasiun Itaewon Exit 3 dan pastikan kereta tersebut berada di jalur 6. Setelah itu Anda berbelok kiri ke arah perempatan SD Bogwang.
Sekitar 100 meter dari perempatan SD Bogwang, Anda dapat berjalan lurus lalu tiba di masjid tersebut. Lokasi masjid terletak tidak jauh dari stasiun pemadam kebakaran Itaewon.
Restoran Halal di Sekitar Seoul Central Mosque
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, di sekitar area masjid terdapat pusat kuliner halal tepatnya di Jalan Usadan 10. Untuk mencapai tempat tersebut, cukup berjalan lurus kurang lebih 100 meter lalu berbelok kanan.
Di sana terdapat banyak kuliner halal seperti Dunkin Donuts, Mr. Kebab, Murree Moslem Food, Eid Korean Restaurant, Kervan Turkish Restaurant, Pasha Kebab Shop, dan masih banyak lagi.
Setelah mengetahui fakta menarik seputar masjid di Seoul di atas, apakah Anda tertarik untuk mengunjunginya? Perlu diketahui saat ingin mengunjungi tempat tersebut, gunakan pakaian tertutup. Jika Anda perempuan muslim, pastikan membawa jilbab atau baju tertutup lainnya.
Gedung ini juga mempersiapkan ruang ganti pengunjung yang terletak di sebelah ruang penjaga. Di area luar masjid juga tersedia banyak toko yang bisa dikunjungi kaum muslim.