3 Perbedaan Poem Dan Poetry Yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan Poem Dan Poetry

Kamu pasti pernah bertanya apa sih sebenarnya perbedaan poem dan poetry? Dalam bahasa Indonesia, keduanya sering dianggap memiliki arti yang sama, yaitu puisi. Padahal, poem dan poetry adalah dua bentuk karya sastra yang berbeda.

Perbedaan Poem Dan Poetry

Kenapa Perlu Tahu Perbedaan Poem Dan Poetry ?

Banyak orang mengira kedua hal ini sama saja, padahal sebenarnya cukup berbeda. Bahkan, sangat salah jika kamu menyebut poetry sebagai poem atau sebaliknya.

Pentingnya tahu perbedaan antara poem dan poetry yang utama adalah untuk menghindari salah sebut. Selain bisa jadi cukup memalukan, tapi tahu beda antara kedua bentuk sastra ini bisa membantu dalam memahami apa yang tertulis.

3 Perbedaan Utama

Untuk membedakan mana yang poem dan mana poetry kamu bisa melihat tiga perbedaan ini. Lalu, kamu bisa membaca kembali karya sastra yang sedang dibaca untuk bedanya.

1. Definisi

Poetry atau syair adalah berbagai macam bentuk karya sastra tertulis yang bertujuan untuk menceritakan sesuatu. Seringkali menggunakan bahasa yang dilebih-lebihkan, atau perumpamaan yang tidak biasa.

Syair, atau juga sajak, memiliki aturan penulisan seperti berapa baris dalam satu stanza, dan juga rima pada baris. Semua aturan ini digunakan pada berbagai bentuk syair seperti pantun dan juga puisi.

Jadi bisa dibilang poem adalah salah satu bentuk poetry. Terlebih lagi, karena orang yang membuat puisi ataupun syair dan pantun sama-sama dikenal dengan istilah poet.

Gambar Perbedaan Poem Dan Poetry
Sumber gambar: Pexels

2. Struktur dan Aturan

Seperti yang sudah disebutkan, poem terikat pada aturan jumlah baris, bentuk rima, dan beberapa aturan lainnya. Diksi yang digunakan juga cukup berbeda dibandingkan karya sastra pada umumnya.

Jika dibandingkan dengan novel, puisi lebih banyak menggunakan perumpamaan. Obyek puisi juga tidak terbatas pada satu benda atau kejadian tertentu. Terkadang, satu puisi bercerita tentang berbagai macam emosi seperti rasa marah, jatuh cinta, hingga sedih berkepanjangan.

Akan tetapi, puisi kontemporer umumnya lebih bebas dan tidak lagi terikat pada aturan rima dan stanza. Topik yang diceritakan juga lebih banyak lagi. Penyair T. S. Eliot bahkan pernah menulis kumpulan puisi tentang kucing.

Untuk membandingkan puisi dan syair, kamu bisa membaca puisi Lady Lazarus karya Sylvia Plath dengan Ozymandias karya Percy Bysshe Shelley. Puisi karya Shelley masih mengikuti kaidah lama dengan rima a-b a-b, walaupun hanya terdiri dari satu stanza panjang. Sedangkan puisi Plath yang terdiri dari beberapa stanza tidak memiliki rima dan terasa lebih bebas.

3. Makna Tulisan

Syair digunakan untuk menceritakan sesuatu atau membangkitkan emosi pembacanya. Karena itu, penyair menggunakan diksi yang sedikit berlebihan. Saat membaca puisi, kamu harus bisa menggunakan imajinasi untuk mendalami maknanya.

Sebagai contoh, kamu bisa melihat puisi “I am nobody, who are you?” karya Emily Dickinson. Di puisi pendek ini, Dickinson mempertanyakan alasan eksistensi seseorang dan tujuan hidup. Ia menggunakan kata-kata sehari-hari, tapi membandingkan kehidupan sehari-harinya sebagai katak yang ada di rawa.

Untuk perbandingan adalah Sonnet 43 karya Elizabeth Barrett Browning yang menceritakan tentang indahnya jatuh cinta. Diksi yang digunakan Browning hampir mirip dengan Dickinson, tapi caranya menyusun kata-kata menimbulkan emosi yang berbeda.

Kamu juga bisa membandingkan Sonnet 43 ini dengan Sonnet 18 karya William Shakespeare yang juga menceritakan tentang jatuh cinta. Pilihan kata Shakespeare lebih berbunga-bunga dan membandingkan gadis idamannya dengan bunga yang mekar di musim panas.

Poem dan Poetry di Masa Kini

Kumpulan Sonnets karya Shakespeare memang ditulis layaknya puisi, tapi termasuk dalam poetry karena sonnet sendiri adalah bentuk karya sastra yang terikat pada aturan penulisan. Bahkan Haiku, bentuk puisi khas Jepang juga termasuk dalam poetry karena tidak mengikuti kaidah dasar puisi yang berima.

Contoh lain untuk poetry yang lebih baru adalah berbagai macam lirik lagu. Memang, ada lagu yang memiliki rima hingga mudah dikenali. Tapi, lirik lagu termasuk dalam poetry dan bukannya poem.

Lalu Bagaimana Cara Membedakannya?

Cara termudah adalah memahami bahwa poem atau puisi adalah salah satu bagian dari poetry. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, poetry lebih mengacu pada proses kreatif penulisan. Sedangkan poem atau puisi adalah karya yang sudah jadi.

Secara umum, hampir semua yang memiliki rima dan mengikuti kaidah penulisan syair bisa disebut puisi. Dan secara otomatis juga bisa disebut sebagai poetry atau syair.

Tapi penting untuk diingat ingat bahwa syair tidak hanya terbatas pada puisi. Ada lirik lagu, pantun, gurindam, haiku, dan berbagai bentuk lainnya yang kamu perlu tahu.

Mungkin setelah tahu lebih banyak tentang perbedaan poem dan poetry, kamu jadi lebih tertarik untuk membacanya. Membaca berbagai karya sastra bisa memperkuat imajinasi dan membantu memahami emosi diri sendiri dan juga orang lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *