Memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar menjadikan Indonesia target empuk untuk di jajah. Jika Belanda melakukan konfrontasi langsung dengan masyarakat pribumi, maka negara lain melakukan pendekatan berbeda. Seperti propaganda Jepang yang digaungkan Negeri Matahari tersebut.
Kegiatan ini sendiri lahir dalam rangka untuk mempengaruhi individu hingga masyarakat dalam sebuah wilayah. Tujuan akhir dari aktivitas ini adalah untuk menguasai apapun yang diinginkan.
Karena persuasi yang berbeda itulah, Indonesia pun terbujuk dan akhirnya bergabung dengan Jepang. Tapi sayang pada akhirnya negara ini pun malah menjadikan Indonesia sebagai daerah jajahan barunya. Jepang memiliki propaganda yang terkenal pada masanya.
Propaganda Jepang Pikat Hati Negara Asia
Menjadi negara yang lama dijajah menjadikan Indonesia jengah dengan perilaku yang diberikan oleh Belanda saat itu. Ditengah detik-detik Perang Dunia kedua meletus, salah satu negara di wilayah Asia ternyata ikut sebagai pemain utama di dalamnya.
Adalah negara Jepang yang baru merasakan keemasan usai dirinya membuka diri kepada dunia dalam beberapa tahun kebelakang. Melihat anggaran perang yang diperlukan sangat besar, maka Jepang pun perlu memutar otak.
Hal paling cepat yang bisa mereka lakukan adalah dengan cara menjajah negara lain. Kegiatan menduduki suatu wilayah secara paksa lazim dilakukan pada masa-masa itu. Namun sayang kolonialisasi ini menimbulkan dampak negatif yang sangat besar.
Terutama bagi mereka yang dijajah. Jepang sebagai negara kecil namun ingin terlihat di mata dunia pada akhirnya melakukan berbagai cara supaya bisa diakui. Aktivitas mereka mendapat perhatian dunia setelah berhasil mengalahkan Rusia pada awal abad ke 21.
Dengan hasil tersebut Jepang pun memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan percaya bahwasanya negara-negara Asia bisa terbebas dari cengkeraman barat. Dalam menjalankan misinya, Jepang sendiri memiliki departemen khusus yang berhubungan dengan propaganda.
Adalah sendenbu, sebuah departemen yang dipersiapkan dalam rangka membuat agitasi yang halus dan mengena untuk negara yang hendak dijajah. Kegiatan tersebut berhasil mendapatkan simpati dari masyarakat pribumi dalam hal ini adalah Indonesia.
Propaganda Jepang Sebagai Saudara Tua
Salah satu propaganda yang terkenal dan digunakan Jepang dalam rangka merayu seluruh masyarakat Indonesia. Adalah dengan menyatakan bahwa diri mereka merupakan saudara tua bagi tanah air.
Mengalahkan Belanda yang menjadi penguasa di Indonesia pada tahun 1942. Jepang pun akhirnya melancarkan berbagai propaganda termasuk saudara tua tadi. Kalimat-kalimat yang dilontarkan dalam rangka mendapatkan hati rakyat tersebut.
Pada akhirnya diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, mereka dengan gamblang akan memberikan kebebasan terhadap para pribumi yang kala itu berada di bawah kekuasaan Belanda.
Dalam propagandanya mereka pun bahkan berniat untuk memperbaiki kehidupan semua rakyat yang sudah ratusan tahun dijajah. Melihat hal seperti ini siapapun yang mendapatkan persuasi seperti itu pastinya akan jatuh hati dibuatnya.
Apalagi Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda, sudah berkali-kali ingin melepaskan cengkraman dari negara asal benua Eropa itu. Di zaman seperti itu, propaganda memang lazim dan sangat gampang dilakukan oleh negara-negara penjajah.
Hal seperti ini mereka lakukan dalam rangka mencari sumber daya alam yang dibutuhkan untuk kegiatan berperang. Jepang yang menginisiasi perang dunia ke-2 di wilayah Asia juga membutuhkan sumber daya ini.
Tidak hanya itu saja, Negara Matahari Terbit yang merupakan produsen beragam manufaktur tersebut pun membutuhkan daerah untuk dijadikan sebagai pasar produk mereka.
Penyebaran Gerakan 3A
Propaganda lain yang dilakukan dan dibuat oleh negara Jepang adalah memunculkan gerakan 3A. Aktivitas seperti ini memang sengaja dimunculkan dalam rangka supaya membuat hati dari masyarakat pribumi semakin jatuh cinta dengan Jepang.
Program dari gerakan 3A ini sendiri dibuat setelah Jepang berhasil menundukkan Belanda yang saat itu jadi penguasa di sini. Tujuan dari gerakan ini sendiri dibuat dalam rangka membantu Jepang memenangkan kegiatan perang di masa itu. Isi dari gerakan ini adalah sebagai berikut
Pelindung dari Asia
Salah satu yang digembar-gemborkan dalam gerakan 3A ini adalah Jepang sebagai pelindung dari benua Asia. Negara-negara di Asia memang termasuk salah satu daerah yang diperebutkan oleh benua Eropa hingga Amerika.
Kekayaan alam yang dimiliki oleh tempat ini membuat para penjajah kolonial bahu membahu ingin menguasainya. Keadaan ini sendiri menjadi inspirasi bagi Jepang untuk menunjukkan dirinya sebagai pelindung dari negara-negara Asia.
Hal ini pun menarik sebagian masyarakat Indonesia untuk turut bergabung membela gerakan ini. Asia yang menjadi tempat mendulang berbagai bahan alam yang besar jadi perebutan banyak orang di seluruh dunia.
Pemimpin dari Asia
Sebagai salah satu negara Asia yang berhasil mengalahkan Rusia membuat Jepang percaya diri membawa gerakan ini. Di zaman tersebut sangat lazim bahwasanya orang-orang kulit putih adalah orang yang sangat kuat dalam peperangan.
Namun dengan keberhasilan ini membuat Jepang merasa layak untuk menjadi pemimpin di Asia. Karenanya dalam salah satu gerakan 3A muncul semboyan bahwa Jepang adalah pemimpin dari Asia.
Cahaya dari Asia
Maksud dari semboyan ini adalah Jepang menjadi salah satu harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk terbebas dari penjajahan. Kolonialisme yang telah berlangsung lama di negara ini membuat masyarakat pribumi lelah dibuatnya.
Karenanya semboyan-semboyan yang dibawakan oleh Jepang tadi diharapkan oleh pemerintah mereka supaya Indonesia bisa menjadi mitra.
Dalam menghasilkan sumber daya alam yang besar. Dan juga menggunakan manusia yang banyak di negara ini untuk jadi buruh dengan bayaran murah. Kegiatan Jepang dalam rangka ingin memenangkan perang pada akhirnya menggunakan berbagai muslihat di dalamnya.
Salah satunya adalah dalam bentuk propaganda yang digaung-gaungkan tadi. Mereka menyebarkan kampanye terselubung itu ke semua daerah dan lapisan masyarakat yang ada di Indonesia.
Beberapa Propaganda Jepang yang Lain
Tidak hanya berhenti sampai disitu saja Jepang pun terus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hati dari rakyat pribumi. Mereka pun melakukan propaganda lain supaya tujuan Jepang sebenarnya bisa tercapai.
Beberapa program yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang dalam rangka menarik minat masyarakat terdiri dari beberapa hal.
- Boleh menggunakan Bahasa Indonesia
- Organisasi masyarakat boleh berdiri
- Bendera Indonesia boleh berkibar
- Lagu Indonesia Bebas Dinyanyikan
- Bisa bekerja ke dalam institusi Jepang
Program-program semacam ini merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia yang sudah lama dijajah oleh pihak Belanda. Dulu Negara Kincir Angin tersebut hanya memberikan fasilitas pendidikan bagi masyarakat Hindia Belanda.
Sedangkan atribut-atribut yang berhubungan dengan kemerdekaan dari pribumi sangat dilarang untuk hadir pada masa Belanda. Karenanya ketika Jepang mengeluarkan propaganda tadi. Jadilah masyarakat tetap melihat Jepang sebagai negara yang tidak berbuat aniaya.
Propaganda Jepang yang dilakukan secara bertubi-tubi pada awalnya diterima oleh masyarakat pribumi dalam hal ini adalah Indonesia. Namun lama-lama hal itu malah memperlihatkan niat asli dari pemerintah Jepang. Seiring berjalannya waktu Jepang pun tetap menjajah Indonesia dengan cukup kejam. Hingga akhirnya masyarakat pribumi berusaha melawan pemerintahan ini sekuat tenaga.