Belajar Alfabet Jepang Hiragana, Katakana, dan Kanji (Mudah)

Pelajari Alfabet Jepang Hiragana, Katakana, dan Kanji dengan Mudah

Jika ingin mempelajari suatu bahasa dan bisa melafalkannya dengan baik, maka Anda juga harus belajar tentang aksara atau penulisannya. Seperti di Jepang supaya Anda bisa berkomunikasi dengan baik, maka Anda harus belajar dan memahamiĀ alfabet jepangĀ dengan baik.

Jika Anda berkunjung ke negara matahari terbit tersebut tetapi tidak bisa membaca aksara Jepang, maka Anda akan mengalami kesulitan. Karena di sana banyak masyarakat yang tidak bisa berbahasa Inggris, dan penunjuk jalan banyak yang hanya menggunakan huruf Jepang.

Jadi bagi Anda yang ingin berkunjung ke Jepang, sebaiknya Anda mempelajari huruf-huruf Jepang sejak dini. Karena berbeda dengan alfabet Indonesia, alfabet di Jepang terdiri dari beberapa jenis dan cara membacanya juga berbeda-beda.

4 JenisĀ Alfabet JepangĀ yang Wajib Anda Ketahui

Perlu Anda ketahui secara umum alfabet di Jepang dibedakan menjadi 4 jenis yaitu hiragana, katakana, kanji, dan romaji. Hiragana merupakan aksara yang berasal dari huruf kanji dan sudah digunakan oleh masyarakat tiongkok sejak abad ke-5.

Kemudian ada aksara katakana, yaitu huruf yang digunakan untuk menulis bahasa asing atau kata serapan dalam bahasa jepang. Contoh kata yang dituliskan dengan huruf katakana adalahć‚Ŗćƒ¬ćƒ³ć‚øyang dibaca orenji dan memiliki arti jeruk.

Sedangkan alfabet kanji adalah aksara yang sampai banyak digunakan oleh masyarakat Jepang sampai saat ini. Huruf kanji sendiri juga terdiri dari beberapa jenis seperti kokotsu, kinbun, tenbun, dan kaisho. Dan alfabet kanji merupakan elemen utama yang digunakan untuk penulisan bahasa jepang.

Jenias alfabet yang terakhir adalah romaji, yaitu huruf yang yang digunakan untuk alih aksara. Yang dimaksud dengan alih aksara di sini adalah penulisan bahasa Jepang menggunakan huruf latin.

Alfabet JepangĀ Hiragana

Alfabet Jepang Hiragana

Jenis huruf alfabet di Jepang yang pertama adalah hiragana, alfabet ini merupakan alfabet yang sering digunakan oleh masyarakat Jepang. Dan perlu Anda ingat bahwa pelafalan huruf hiragana, jauh berbeda dengan pelafalan huruf alfabet Indonesia.

Menurut catatan sejarah, huruf hiragana berasal dari aksara kanji yang digunakan oleh Tiongkok di abad 5 dan telah disederhanakan. Pada awalnya penduduk Jepang menolak untuk menggunakan aksara hiragana dan hanya mau menggunakan huruf kanji saja.

Sampai pada akhirnya pada suatu masa, para perempuan di Jepang tidak diperbolehkan mempelajari aksara kanji. Kemudian mereka mulai beralih dan mempelajari huruf hiragana. Berikut ini merupakan tabel huruf hiragana beserta pelafalannya.

Huruf HiraganaPelafalanHuruf HiraganaPelafalan
恂A恜Ze
恄I恞Zo
恆O恘悃Ja
恈E恘悅Ju
恊O恘悇Jo
恋Ka恠Da
恍Kić¢(ji)
恟Tać³ć‚…Byu
恔Chić³ć‚‡Byo
恤Tsu恱pa
恦Teć“ć‚ƒpya
ćØTo恗Shi
ć”ć‚ƒCha恙Su
恔悅Chu恛Se
恔悇Cho恝So
ćŖNa恗悃Sha
恫Ni恗悅Shu
恬Nu恗悇Sho
恭neć²Hi
恮No悆Yu
ć«ć‚ƒNya悈Yo
恫悅Nyu悉Ra
恫悇nyo悊Ti
恌Ga悋Ru
恎Gi悌Re
恐Gu悌Ro
恒Ge悊悃Rya
恔Go悊悅Ryu
恎悃Gya悊悇Ryo
恎悅Gyu悏Wa
恎悇Gyo悐Wi
恖Za悑We
ć¹Be悒Wo
ć¼Bo悓N
ć³ć‚ƒbya恄(zu)
ć½po恧De
恓悇pyoć¾Ma
恏KućæMi
恑Ke悀Mu
恓Ko悁Me
恍悃Kya悂Mo
恍悅Kyućæ悃Mya
恍悇Kyoćæ悅Myu
恕Saćæ悇Myo
ćÆHa悄ya
恵Hu恘Ji
ćøHe恚Zu
恻Hoć²ć‚…Hyu
ć²ć‚ƒHyać²ć‚‡Hyo

Di Jepang huruf hiragana juga dikenal sebagai Onnade yang artinya adalah huruf wanita. Karena di awal masanya, huruf-huruf ini hanya dipelajari oleh para wanita yang tadinya tidak boleh mempelajari aksara kanji.

Alfabet JepangĀ Katakana

Alfabet Jepang Katakana

Berikutnya ada alfabet katakana, yang berfungsi untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa serapan atau bahasa asing. Meski begitu katakana juga digunakan untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari bahasa Jepang, tetapi fungsinya hanya untuk memperjelas atau menegaskan.

Diantara beberapa jenis aksara Jepang, katakana termasuk yang paling sederhana dan lebih mudah dipahami. Alfabet katakana memiliki 2 sistem pengurutan yaitu urutan gujuon yang lebih umum dan urutan kuno iroha. Di bawah ini merupakan tabel huruf katakana beserta pelafalannya.

Huruf KatakanaPelafalanHuruf KatakanaPelafalan
ć‚¢A惜Bo
悤Ićƒ“ćƒ£Bya
悦Ućƒ“ćƒ„Byu
ć‚ØE惊Na
ć‚ŖO惋Ni
ć‚«Ka惌Nu
悭Ki惍Ne
ć‚ÆKu惎No
悱Kećƒ‹ćƒ£Nya
ć‚³Koćƒ‹ćƒ„Nyu
ć‚­ćƒ£Kya惋惧Nyo
ć‚­ćƒ„Kyu惏Ha
悭惧Kyo惒Hi
悵Sa惕Fu
ć‚·Shi惘He
ć‚¹Su惛Ho
ć‚»Sećƒ’ćƒ£Hya
ć‚½Soćƒ’ćƒ„Hyu
ć‚·ćƒ£Sha惒惧Hyo
ć‚·ćƒ„Shu惞ma
ć‚·ćƒ§Shoć‚ø惄Ju
ć‚æTać‚ø惧Jo
惁chi惀Da
悬Ga惂Ji
ć‚®Gi情Zu
悰Gu惇De
ć‚²Ge惉Do
ć‚“Go惐Ba
ć‚®ćƒ£Gya惓Bi
ć‚®ćƒ„Gyu惖Bu
ć‚®ćƒ§Gyo惙Be
悶Za惜Bo
ć‚øJićƒ“ćƒ£Bya
ć‚ŗZućƒ“ćƒ„Byu
ć‚¼Ze惟Mi
ć‚¾Zo惠Mu
ć‚øćƒ£Ja惔Me
惄Tsućƒ¢Mo
惆TećƒŸćƒ£Mya
惈To惟Mi
ćƒćƒ£Cha惠Mu
惁惄Chu惔Me
惁惧Choćƒ¢Mo
惊NaćƒŸćƒ£Mya
惋NićƒŸćƒ„Myu
惌Nu惟惧Myo
惍Ne惤Ya
惎No惦Yu
ćƒ‹ćƒ£NyaćƒØYo
ćƒ‹ćƒ„Nyu惩Ra
惋惧NyoćƒŖRi
惏Ha惫Ru
惒Hi惬Re
惕Fu惭Ro
惘HećƒŖćƒ£Rya
惛HoćƒŖ惄Tyu
ćƒ’ćƒ£HyaćƒŖ惧Ryo
ćƒ’ćƒ„HyućƒÆWa
惒惧Hyo惰Wi
惞ma惱We
ć‚ø惄Jućƒ²Wo
ć‚ø惧Joćƒ³n
惀Da惓惧Byo
惂Ji惑Pa
情Zu惔Pi
惇De惗Pu
惉Do惚Pe
惐Ba惝Po
 ćƒ“ Bićƒ”ćƒ£Pya
 ćƒ– Bućƒ”ćƒ„Pyu
 ćƒ™ Be惔惧pyo

Tabel huruf katakana di atas terdiri dari 51 karakter dan belum termasuk tanda baca yang sifatnya fungsional. Terdapat 5 vokal tunggal dan 45 berbeda konsonan maupun lokal serikat, dan terdiri dari 9 konsonan dengan kombinasi masing-masing dari 5 vokal konsonan tunggal.

Alfabet JepangĀ Kanji

Alfabet Jepang Kanji

Selanjutnya ada huruf kanji yang dikenal seluruh dunia sebagai aksara Jepang. Huruf kanji sendiri merupakan salah satu dari 4 set karakter yang digunakan dalam penulisan modern bahasa Jepang. Jadi penulisan modern bahasa Jepang biasanya menggunakan kanji, hiragana, katakana, dan romaji.

Menurut sejarah, alfabet kanji pertama kali masuk di Jepang sekitar abad 4-5. Jumlah keseluruhan dari huruf kanji mencapai 50.000 huruf, sampai akhirnya beberapa hurufnya dikembangkan menjadi katakana dan hiragana. Alfabet kanji dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

1. Kanji Kokotsu

Jenis huruf kanji yang pertama adalah kanji kokotsu, huruf kanji ini adalah yang paling kuno dan ditemukan di daratan Cina. Huruf kanji kokotsu ini ditemukan sekitar 3500 tahun yang lalu dan digunakan sekitar abad 14-11 sebelum masehi. 

2. Kanji Kinbun

Selanjutnya ada huruf kanji kinbun yang digunakaan pada masa dinasti Chou atau sekitar abad 11 hingga 7 sebelum masehi. Biasanya alfabet kanji kinbun ini bisa ditemukan pada peralatan yang terbuat dari perunggu seperti bejana, arca, kapak, dan lain sebagainya,

3. Kanji Tenbun

Kanji tenbun adalah aksara yang digunakan pada awal masa kekaisaran dinasti Chin, sekitar abad 3 sebelum masehi saat negara China mulai bersatu. Penggunaan kanji tenbun berawal dari masalah para penduduk China, yang kesulitan menggunakan huruf kanji yang beragam.

Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya pemerintah mulai menerapkan penggunaan huruf Kanji Tenbun. Hal ini bertujuan untuk membantu penduduk China yang mengalami kesulitan dalam menggunakan kanji kinbun.

4. Kanji Kaisho

Terakhir ada kanji kaisho atau huruf kanji yang digunakan oleh penduduk Jepang di masa modern sekarang ini. Dibandingkan ketiga jenis kanji sebelumnya, kanji kaisho jauh lebih sederhana, mudah dituliskan, dan sangat mudah dipahami secara umum.

Dapat disimpulkan bahwa alfabet kanji adalah elemen utama dari penulisan dalam bahasa Jepang. Karena semua abjad yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Jepang, berasal dari huruf kanji sejak zaman sebelum masehi.

Alfabet JepangĀ Romaji

Alfabet Jepang Romaji

Jenis aksara Jepang yang terakhir adalah aksara romaji, yang digunakan untuk alih aksara penulisan bahasa Jepang dengan huruf latin. Sedangkan secara harfiah kata romaji memiliki arti huruf atau aksara romawi.

Beberapa proses alih aksara yang paling dikenal adalah Kunrei-shiki Romaji, Hepburn Romaji, dan Nihon-shiki Romaji. Huruf Romaji ini biasnaya digunakan untuk proses belajar bahasa Jepang baik melalui buku, blog, website, atau media lainnya. 

Hal ini bertujuan untuk memudahkan seseorang dari luar negeri yang ingin mempelajari bahasa Jepang. Jadi belajar tentang aksara romaji adalah langkah pertama supaya seseorang bisa memahami bahasa dan penulisan dalam bahasa Jepang.

Jadi bagi Anda yang ingin mahir dalam menggunakan bahasa Jepang, Anda harus mempelajari alfabet hiragana, katakana, kanji, dan romaji. Karena keempatĀ alfabet JepangĀ tersebut, akan memudahkan Anda ketika berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *