Sejak zaman kuno, manusia telah menciptakan buku sebagai sumber pengetahuan dan hiburan. Jepang memiliki sejarah panjang dalam penciptaan dan penggunaan buku dalam Bahasa Jepang sebagai sarana untuk menyampaikan cerita dan pengetahuan.
Buku di Bahasa Jepang ternyata memiliki beberapa istilah bergantung pada jenis bukunya. Artikel ini akan mengulas mulai dari sejarah buku, sistem penulisan, dan penyebutan buku dalam bahasa Jepang.
Sejarah Buku dalam Bahasa Jepang
Pada abad ke-8, aksara Kanji pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh para biksu Buddha dari Tiongkok. Pada awalnya, buku ditulis dalam bahasa Tionghoa, tetapi seiring berjalannya waktu, penulis Jepang mulai menciptakan bahasa mereka sendiri dengan aksara Hiragana dan Katakana.
Pada abad ke-17, Jepang mencapai zaman Edo. Budaya membaca dan menulis berkembang pesat. Pengrajin kertas menciptakan kertas yang lebih murah, membuat buku menjadi lebih terjangkau dan menambah popularitas membaca di kalangan orang Jepang.
Sistem Penulisan Jepang
Tiga aksara yang digunakan dalam sistem penulisan Jepang, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan huruf fonetik yang digunakan untuk menulis suara-suara yang tidak dapat ditulis dengan aksara Kanji.
Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata Jepang, sedangkan Katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing atau bahasa Tionghoa. Kanji adalah aksara yang diadopsi dari Tiongkok dan mewakili konsep atau kata dalam bahasa Jepang.
Buku dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, terdapat berbagai macam penyebutan buku yang perlu Anda ketahui jika ingin mempelajari bahasa Jepang.
Berikut ini adalah beberapa macam penyebutan buku dan beberapa hal yang berkaitan dengan buku dalam bahasa Jepang.
1. Hon (本)
Hon adalah kata yang paling umum digunakan dalam bahasa Jepang untuk menyebut buku. Hon berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti akar atau asal. Kata ini dipakai untuk menyebut buku dalam arti yang lebih luas, baik itu buku fiksi maupun nonfiksi.
2. Maki (巻)
Buku dalam bahasa Jepang juga disebut Maki. Istilah ini digunakan untuk menyebut buku yang terdiri dari beberapa volume atau jilid. Maki biasanya dipakai untuk buku-buku sejarah atau novel yang terdiri dari beberapa seri. Contohnya seri buku Harry Potter yang terdiri dari tujuh maki.
3. Kan (巻)
Kan juga memiliki arti yang sama dengan maki, yaitu untuk menyebut buku yang terdiri dari beberapa volume atau jilid. Namun, Kan lebih sering digunakan untuk menyebut buku-buku manga atau komik.
4. Satsu (冊)
Satsu adalah kata yang digunakan untuk menyebut buku dalam arti yang lebih spesifik. Satsu biasanya digunakan untuk buku yang terdiri dari satu volume atau satu jilid saja. Kata ini juga sering dipakai untuk menyebut jumlah buku, seperti “saya membeli dua satsu buku”.
5. Shou (章)
Shou adalah kata yang digunakan untuk menyebut bab dalam buku atau novel. Shou sering digunakan untuk memudahkan pembaca dalam mencari bab tertentu dalam buku yang cukup tebal.
6. Jou (条)
Jou juga memiliki arti yang sama dengan Shou, yaitu untuk menyebut bab dalam buku atau novel. Namun, Jou lebih sering dipakai untuk buku-buku hukum atau regulasi.
7. Han (判)
Han adalah kata yang digunakan untuk menyebut ukuran buku. Ada beberapa ukuran buku yang sering dipakai dalam bahasa Jepang, seperti Han-Gouban (7.4 inci x 10.4 inci), Han-Aisho (5.1 inci x 7.2 inci), dan Han-Shinsho (4.7 inci x 6.5 inci).
8. Tetsugaku (哲学)
Buku dalam bahasa Jepang juga bisa disebut Tetsugaku. Istilah ini digunakan untuk menyebut buku-buku filsafat. Kata ini berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti “ilmu filosofi”.
9. Shuppan (出版)
Shuppan adalah kata yang digunakan untuk menyebut penerbitan buku. Kata ini berasal dari bahasa Jepang yang berarti publikasi.
10. Zenshu (全集)
Zenshu digunakan untuk menyebut kumpulan buku karya seorang penulis atau seniman tertentu. Biasanya, zenshu terdiri dari semua karya yang telah ditulis oleh penulis atau seniman tersebut. Zenshu sering dibeli oleh para penggemar atau kolektor.
11. Shiori (栞)
Istilah Shiori merujuk pada pembatas buku atau segala jenis penanda halaman buku. Ada banyak jenis shiori yang berbeda di Jepang, seperti shiori yang terbuat dari kertas, kayu, atau kain.
12. Gaiyo (概要)
Gaiyo adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada ringkasan buku atau ringkasan isi buku. Gaiyo biasanya ditemukan di bagian belakang buku atau di sampul belakang buku.
13. Chosaku (著作)
Chosaku untuk menyebut karya tulis atau buku yang telah ditulis oleh seorang penulis atau seniman tertentu. Ini adalah kata yang lebih formal daripada Hon atau Sho.
14. Bunko (文庫)
Istilah Bunko merujuk pada format buku kecil yang murah dan mudah dibawa-bawa. Bunko biasanya terdiri dari novel atau kumpulan cerita pendek.
15. Kyokasho (教科書)
Istilah buku dalam bahasa Jepang lainnya adalah Kyokasho. Istilah ini merujuk pada buku teks yang digunakan dalam sistem pendidikan di Jepang. Kyokasho memiliki struktur dan konten yang unik, membedakannya dari buku teks di negara lain.
16. Zasshi (雑誌)
Istilah ini merujuk pada majalah atau publikasi yang terbit secara berkala. Biasanya dalam bentuk cetak. Majalah Jepang memiliki ciri khas tersendiri dalam desain, gaya penulisan, dan topik yang dibahas.
17. Audiobukku (オーディオブック)
Audiobukku adalah istilah untuk menyebut buku yang dibacakan dan direkam dalam format audio. Pembaca dapat mendengarkan cerita tanpa harus membaca teksnya secara langsung.
Rekomendasi Buku Populer Jepang
Rasanya tidak lengkap jika membahas buku dalam bahasa Jepang tanpa merekomendasikan beberapa buku populer dari penulis terkenal Jepang. Berikut ini rekomendasi buku yang bisa Anda baca.
1. 1Q84 karya Haruki Murakami
Haruki Murakami adalah salah satu penulis terkenal asal Jepang yang karyanya seringkali menjadi bestseller. 1Q84 merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal dan banyak dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia. Novel ini mengisahkan kisah cinta antara dua tokoh utama di tengah-tengah kekacauan dan misteri.
2. Kokoro karya Natsume Soseki
Natsume Soseki adalah salah satu penulis klasik Jepang yang karyanya masih populer hingga saat ini. Kokoro merupakan salah satu karya terbaiknya yang menceritakan kisah persahabatan dan pengorbanan antara dua tokoh yang hidup di masa transisi Jepang dari zaman Edo ke zaman modern.
3. Convenience Store Woman karya Sayaka Murata
Convenience Store Woman adalah novel yang mengangkat kisah seorang perempuan bernama Keiko Furukura yang bekerja sebagai karyawan minimarket. Novel ini mengkritisi budaya sosial yang menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri dengan norma yang ada.
Demikian ulasan mengenai Buku dalam Bahasa Jepang yang penyebutannya beragam. Selain itu, artikel ini juga mengulas hal-hal yang berkaitan dengan buku. Tak ketinggalan rekomendasi buku yang bisa Anda baca untuk menambah kosakata dalam Bahasa Jepang.
Selain membaca buku, Anda juga bisa mencoba audio book untuk menambah pengetahuan Anda mengenai bahasa Jepang. Audio book bisa menjadi alternatif lain ketika Anda merasa jenuh membaca buku.