Perayaan kelulusan di berbagai negara tentu berbeda-beda. Di Indonesia, siswa SMA kerap melakukan selebrasi kelulusan dengan mencoret-coret seragam sekolah untuk disimpan sebagai kenang-kenangan. Berbeda dengan tradisi kelulusan di Korea Selatan, dimana memiliki tradisi perayaan unik salah satunya merobek seragam.
Tak heran karena kelulusan menjadi momen tidak terlupakan yang dinanti-nanti siswa, mulai dari lulus sekolah hingga lulus perguruan tinggi. Termasuk di Korea Selatan atau Korsel, dimana terkenal menjadi salah satu negara yang menjunjung tinggi pendidikan. Sistem pendidikannya pun tergolong baik dan kompetitif dibanding negara lainnya.
Para pecinta drama Korea pasti pernah melihat perayaan wisuda dalam salah satu scene-nya, seperti membawa buket bunga lalu merayakan momen tersebut dengan makan bersama. Selain itu terdapat tradisi lain yang umumnya dilakukan siswa di negara ini, cari tahu dalam artikel berikut!
Tradisi Kelulusan di Korea Selatan
Di negeri gingseng, terdapat berbagai tradisi unik yang kerap digunakan untuk merayakan momen kelulusan. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Membawa Buket Bunga
Tak jauh berbeda dengan negara lain, membawa buket atau karangan bunga juga dilakukan warga Korsel untuk memberikan ucapan selamat kepada orang yang selesai diwisuda. Mulai dari buket ukuran kecil hingga besar, cukup banyak yang membawa karangan bunga karena dianggap sebagai salah satu bawaan wajib saat merayakan wisuda teman atau anggota keluarga.
Namun uniknya, di Korea Selatan tak hanya membawa karangan dari bunga saja. Karena tak jarang karangan yang dibawa adalah karangan bunga manusia, sehingga seseorang diibaratkan sebagai karangan dengan mengenakan pita bertuliskan ucapan selamat yang dilingkarkan atau disematkan di tubuh.
Membawa Banner Kelulusan
Tak hanya membawa buket bunga, tradisi kelulusan di negara asal K-pop ini adalah memberikan banner kelulusan kuliah berisi ucapan selamat. Umumnya teman atau anggota keluarga membawa banner bertuliskan ucapan selamat, dihiasi dengan template cantik serta foto dari orang yang diwisuda.
Selain itu tak jarang banner tersebut hanya berisi sebuah gambar dengan kutipan lucu khas kelulusan, beberapa bahkan sengaja membuat kutipan yang mirip seperti drama korea yang sedang hits. Nantinya banner tersebut ditempatkan di depan gedung kampus, lalu digunakan untuk foto bersama setelah acara usai.
Melempar Tepung
Jika di Indonesia tradisi melempar tepung digunakan untuk orang yang berulang tahun, di Korsel justru digunakan untuk merayakan wisuda seseorang. Dahulu setelah prosesi wisuda usai, beberapa orang telah menyiapkan tepung lalu saling melempar satu sama lain.
Agar tepung tersebut bisa menempel di seragam, tak jarang beberapa orang sengaja membawa bahan seperti mayonnaise atau telur sebagai perekat. Namun sayang tradisi saling melempar tepung ini sudah jarang dilakukan di era modern ini.
Menyantap Jajangmyeon
Pecinta drakor pasti tak asing dengan kuliner satu ini. Jajangmyeon adalah mi khas Korea yakni mie dengan saus pasta kacang kedelai hitam, dimana jajang berarti saus goreng serta myeon berarti mi. Minya sendiri cenderung tebal, karena umumnya terbuat dari tepung gandum.
Jajangmyeon sendiri dahulu menjadi kuliner wajib saat momen kelulusan, dan umumnya disantap bersama-sama setelah acara wisuda berakhir. Hal tersebut didasari oleh harga jajangmyeon yang tidak murah pada masanya, sehingga hanya bisa ditemui di perayaan tertentu salah satunya acara kelulusan.
Orang yang telah lulus menyantap mi saus pasta kacang kedelai hitam ini karena menjadi simbol, bahwa orang tersebut telah berhasil meraih pencapaian besar dalam hidup. Namun kini tradisi tersebut juga jarang dilakukan dan sudah ditinggalkan.
Mengenakan Kostum Unik
Jika umumnya foto kelulusan hanya menggunakan seragam sekolah apa adanya, berbeda dengan siswa di Korsel yang justru mengenakan kostum unik ala cosplay saat melakukan foto di hari kelulusan. Mereka telah menyiapkan berbagai kostum unik sebelumnya, mulai dari kostum tokoh ternama, kartun, kostum ala idol atau artis K-pop, dan karakter unik lainya.
Merobek Seragam
Tradisi unik lainnya yang tidak akan ditemui di negara lain adalah merobek seragam. Jika di Indonesia umumnya para siswa SMA mencoret-coret seragam sebagai perayaan kelulusan, di Korsel justru seragam tersebut dirobek-robek.
Aksi tersebut dilakukan semata-mata sebagai simbol jika para siswa telah sampai di masa peralihan menjadi orang dewasa, sehingga kini bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Namun kini tradisi unik tersebut sudah jarang dilakukan.
Sejak tahun 2011 alih-alih merobek seragam, siswa sekolah yang telah lulus memilih untuk menyimpan seragam mereka. Hal tersebut dilakukan mengingat kegiatan merobek baju ini dinilai kurang berguna, karena bisa berakibat menimbulkan tumpukan sampah serta membuang-buang uang.
Tradisi Unik Sekolah di Korea Selatan
Mengenakan Sepatu Khusus
Di Jepang, terdapat tradisi unik uwabaki yaitu mengenakan selop khusus saat sekolah. Rupanya di Korea Selatan juga menerapkan tradisi serupa, dimana para siswa memakai sepatu selop khusus yang digunakan di dalam ruang kelas.
Sepatu yang mereka kenakan baru bisa digunakan di luar ruang kelas atau outdoor, seperti saat jam olahraga. Hal ini mendatangkan pengaruh baik bagi sekolah, karena ruangan menjadi lebih bersih.
Menu Makan Siang Menyehatkan
Untuk menjamin nutrisi para siswanya, sekolah di Korea Selatan menyiapkan makan siang dengan menu menyehatkan dan lezat. Sehingga tak asal-asalan, seluruh menu yang disajikan diproses dengan hati-hati menggunakan bahan baku segar yang tidak disimpan di dalam freezer ataupun dipanaskan dengan microwave.
Tidak Menggunakan Tisu Toilet
Selain itu sekolah di Korea Selatan sengaja tidak menyediakan tisu di toilet. Meskipun seakan tidak memperhatikan kebersihan, namun rupanya hal tersebut dilakukan agar para siswa membawa tisu toilet sendiri. Sehingga mereka pun lebih mandiri dan sadar akan kebersihan diri sedari dini.
Tradisi Kelulusan Lainnya dari Seluruh Dunia
Selain Korsel, negara lain juga memiliki bentuk selebrasi kelulusan masing-masing. Seperti apa?
Memberi Kancing di Jepang
Perayaan kelulusan di negara sakura tak kalah unik, umumnya murid laki-laki akan melepas kancing kedua dari baju mereka untuk diberikan kepada siswa perempuan yang mereka sukai. Namun tak perlu menunggu, karena umumnya siswa perempuan juga diperbolehkan untuk meminta langsung kancing tersebut kepada murid laki-laki.
Mengenakan Celana Panjang dan Topi Merah di Norwegia
Di Norwegia, murid SMA yang merayakan kelulusan akan mengenakan celana panjang serta topi berwarna merah. Selain itu di tanggal 1 hingga 17 Mei, mereka akan menyewa sebuah bus atau mobil.
Mengenakan Pakaian Pelaut di Swedia
Tak kalah unik, siswa sekolah di Swedia merayakan hari kelulusan dengan mengenakan pakaian pelaut berwarna putih yang diberi nama Julian Musa. Setelah memakai baju tersebut, mereka akan berfoto bersama dengan anggota keluarga.
Tradisi kelulusan di Korea Selatan rupanya sangat unik dan berbeda, mulai dari membawa buket bunga manusia, membawa banner kelulusan, saling melempar tepung, menyantap jajangmyeon, mengenakan kostum unik, hingga merobek seragam.
Tak peduli seperti apa pun bentuk selebrasi kelulusan, momen tak terlupakan ini bisa dirayakan dalam bentuk apa saja selama tidak melanggar norma yang ada.